Teungku Chik Pante Kulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iqbalhafidh (bicara | kontrib)
Haytham Morsy (bicara | kontrib)
Baris 11:
 
== Perang Aceh ==
[[Berkas:Batoe Iliq.jpg|jmpl|300px|kiri|Kedahsyatan pengaruh Hikayat Prang Sabi dalam Perang Aceh sangat terlihat dalam aksi penyerangan rakyat Aceh baik perorangan maupun kelompok terhadap Belanda. Dalam gambar tampak serdadu Belanda yang tewas dalam penyerangan ke Batee Iliek pada tahun 19071901.]]
 
Pada waktu pecah [[perang Aceh]] sebagai akibat agresi Belanda, Teungku Chik Muhammad di Pante Kulu telah berada di Mekkah. Sebagai seorang patriot yang ditempa oleh sejarah hidup pahlawan-pahlawan Islam kenamaan, maka dia telah bertekad untuk pulang ke [[Aceh]] ikut berperang bersama-sama ulama-ulama dan pemimpin-pemimpin serta rakyat Aceh. Azamnya tidak bisa ditahan-tahan lagi, setelah mendengar salah seorang sahabatnya, [[Teungku Chik di Tiro|Teungku Chik Muhammad Saman di Tiro]] telah diserahi tugas oleh kerajaan untuk memimpin perang semesta melawan serdadu-serdadu kolonial [[Hindia Belanda]]. Kira-kira akhir tahun 1881 M Teungku Chik Muhammad di Pante Kulu meninggalkan Mekkah menuju Tanah Aceh yang bergelar Serambi Mekkah.