Malahayati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanataturi (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Hanataturi (bicara | kontrib) k Penambahan naskah, data kotak info dan referensi |
||
Baris 4:
| image_size = 175px
| caption = Laksamana Keumala Hayati
| birth_date =
| birth_place = {{negara|Kesultanan Aceh}}
| other_names = Keumalahayati
| citizenship = {{negara|Kesultanan Aceh}} [[Kesultanan Aceh]]
| alma_mater = Akademi Militer Ma'had Baitul Maqdis
| known_for = ● Pejuang [[Perang Aceh]],<br/> [[Pahlawan Nasional Indonesia]]
| death_date =
| death_place = {{negara|Kesultanan Aceh}} [[Aceh Besar]], [[Kesultanan Aceh]]
| death_cause = Gugur saat melindungi Teluk Krueng dari serangan Portugis yang dipimpin Laksamana Alfonso De Castro
| spouse = ▼
|
| resting_place_coordinates = {{coord|5|35|28.9|N|95|31|40.3|E|type:History_region:ID|display=inline,title}}
| parents = ▼
| opponents = {{negara|Belanda}}[[Belanda]] <br> {{negara|Portugal}}[[Portugis]]
| spouse = Laksamana Zainal Abidin
▲| parents = Laksamana Mahmud Syah
| family = Laksamana Muhammad Said Syah (Kakek) <br>
Sultan Salahuddin Syah (Buyut)
}}
'''Keumalahayati''', adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari [[Kesultanan Aceh]]. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana
Pada tahun 1585–1604, dia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.<ref>[http://www.kalyanamitra.or.id/kalyanamedia/2/1/kronik2.htm Kronik Perempuan-perempuan Pejuang Aceh di Kalyanamedia]</ref>
Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan ''Inong Balee'' (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng [[Belanda]] tanggal [[11 September]] [[1599]] sekaligus membunuh [[Cornelis de Houtman]] dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Dia mendapat gelar [[Laksamana]] untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama '''Laksamana Malahayati'''<ref>[http://sejarah.kompasiana.com/2010/11/15/laksamana-malahayati-dan-bangsa-kita/ Laksamana Malahayati dan bangsa kita]</ref> Saat meninggal dunia, jasad Malahayati dikebumikan di bukit Krueng Raya, [[Lam Reh, Mesjid Raya, Aceh Besar|Lamreh]], [[Aceh Besar]].<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-3720257/jadi-pahlawan-nasional-makam-laksamana-malahayati-bersolek|title=Jadi Pahlawan Nasional, Makam Laksamana Malahayati Bersolek|last=Setyadi|first=Agus|website=detiknews|access-date=2019-11-06}}</ref>
== Pendidikan Angkatan Laut ==
Laksamana Malahayati dikenal juga dengan nama Keumalahayati. Ia dilahirkan di Aceh Besar pada tahun 1550. Pada masa kanak-kanak dan remaja ia mendapat pendidikan istana. Malahayati masih berkerabat dengan Sultan Aceh. Ayah dan kakeknya berbakti di Kesultanan Aceh sebagai Panglima Angkatan Laut. Dari situlah semangat kelautan Malahayati muncul. Ia kemudian mengikuti jejak ayah dan kakeknya dengan menempuh pendidikan militer jurusan angkatan laut di akademi Baitul Maqdis.<ref>{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2017/11/10/12303431/profil-pahlawan-malahayati-laksmana-laut-perempuan-pertama-di-dunia|title=PROFIL PAHLAWAN: Malahayati, Laksmana Laut Perempuan Pertama di Dunia|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-04-27}}</ref>
== Memimpin Inong Balee ==
Perjuangan Malahayati penjajah dimulai setelah terjadinya pertempuran di Teluk Haru. Armada laut Kesultanan Aceh melawan armada [[Portugis]]. Pada pertempuran itu, Laksamana Zainal Abidin, suami Malahayati, gugur. Setelah ditinggal wafat oleh suaminya, Malahayati mengusulkan kepada Sultan Aceh untuk membentuk pasukan yang terdiri dari janda prajurit Aceh yang gugur dalam peperangan. Permintaan itu dikabulkan. Ia diangkat sebagai pemimpin pasukan Inong Balee dengan pangkat laksamana. Malahayati adalah perempuan Aceh pertama yang menyandang pangkat ini.<ref>{{Cite web|url=https://jakarta.tribunnews.com/2018/11/06/mengenal-sosok-laksamana-malahayati-tempuh-pendidikan-militer-hingga-dapat-gelar-pahlawan|title=Mengenal Sosok Laksamana Malahayati, Tempuh Pendidikan Militer hingga Dapat Gelar Pahlawan|website=Tribun Jakarta|language=id-ID|access-date=2020-04-27}}</ref>
== Perjuangan Melawan Belanda ==
Laksamana Malahayati dan pasukannya bertugas melindungi pelabuhan pelabuhan dagang di Aceh. Pada tanggal 21 Juni 1599, Laksamana Malahayati berhadapan dengan kapal Belanda yang mencoba memaksakan kehendaknya. Laksamana Malahayati dan pasukannya tentu saja tidak dapat menerimanya. Mereka mengadakan perlawanan. Dalam peristiwa itu [[Cornelis de Houtman]] dan beberapa pelaut Belanda tewas. [[Frederick de Houtman]], wakil komandan armada Belanda, ditangkap oleh pihak Aceh.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/matinya-cornelis-de-houtman-di-tangan-malahayati-cz2x|title=Matinya Cornelis de Houtman di Tangan Malahayati|last=Raditya|first=Iswara N.|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-04-27}}</ref>
== Perundingan Damai ==
Laksamana Malahayati tidak hanya cakap di medan perang. Ia juga melakukan perundingan damai mewakili Sultan Aceh dengan pihak Belanda. Perundingan itu adalah upaya Belanda untuk melepaskan Frederick de Houtman yang ditangkap oleh Laksamana Malahayati. Perdamaian itu terwujud. Frederick de Houtman dilepaskan namun Belanda harus membayar ganti rugi kepada Kesultanan Aceh. Laksamana Malahayati juga menjadi orang yang menerima John Lancaster, duta utusan [[Ratu Elizabeth I dari Inggris]].
Laksamana Malahayati meninggal dunia pada tahun 1615. Makamnya terletak di Desa Lamreh, Kecamatan Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar. Laksamana Malahayati mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 9 November 2017 bersama dengan 3 orang lainnya.<ref>{{Cite web|url=https://ilovelife.co.id/blog/malahayati-laksamana-wanita-aceh-pertama-di-dunia-yang-juga-diplomat-ulung/|title=Malahayati, Laksamana Wanita Aceh Pertama di Dunia yang Juga Diplomat Ulung|date=2017-12-07|website=Blog|language=en-US|access-date=2020-04-27}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://bobo.grid.id/read/08678973/pahlawan-nasional-laksamana-malahayati|title=Pahlawan Nasional: Laksamana Malahayati - Bobo|website=bobo.grid.id|language=id|access-date=2020-04-27}}</ref>
== Penghargaan ==
Baris 25 ⟶ 47:
Selain dinamakan sebagai nama jalan di berbagai wilayah di [[Indonesia]], nama Malahayati juga banyak diabadikan dalam berbagai hal.
# Pelabuhan laut di Teluk Krueng Raya, [[Aceh Besar]] dinamakan dengan
# Salah satu [[kapal perang]] jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali (''fregat'') kelas Fatahillah milik [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|Angkatan Laut]] yang dinamakan [[KRI Malahayati]]. Kapal perang ini dibuat di galangan kapal ''Wilton-Fijenoord'', Schiedam, [[Belanda]] pada tahun 1980, khusus untuk [[TNI-AL]].
# Dalam dunia pendidikan, terdapat [[Universitas Malahayati]] yang terdapat di [[Bandar Lampung]].
|