Abu Nawas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 56:
 
== Karier Kesusastraan ==
Abu Nawas dianggap sebagai salah satu sastrawan yang terbesar dalam literatur Arab klasik. Dia mempengaruhi banyak sastrawan generasi kemudian, termasuk [[Umar Khayyām|Omar Khayam]], dan [[Hafidz Asy-Syirazi|Hafiz]] yang di mana keduanya adalah penyair dari Persia. Di antara puisi-puisinya yang paling terkenal adalah beberapa yang mengejek tema konvensional, yaitu nostalgia untuk kehidupan orang-orang Badui, dan dengan antusias memuji kehidupan yang diperbarui di [[Bagdad]] sebagai perbedaan yang jelaskontras. Dia adalah salah satu dari beberapa orang yang kepadanya penemuan bentuk sastra ''mu'ammā'' (secara harfiah 'dibutakan' atau 'digelapkan').<ref>{{Cite book|url=http://dx.doi.org/10.4324/9780203020425|title=Encyclopedia of Arabic Literature|date=2003-09-01|publisher=Routledge|isbn=978-0-203-02042-5|editor-last=Meisami|editor-first=Julie Scott|editor-last2=Starkey|editor-first2=Paul}}</ref>
 
Puisi-puisinya sempurna secara tata bahasa, dan didasarkan pada tradisi Arab. Dia terkenal dengan kepengarangan ''tardiyyah'' (puisi mengambil adegan berburu sebagai subjeknya), yang dengan itu, dia mencapai peringkat genre dalam dirinya sendiri. Tema perburuan sudah ditemukan di qasidahpuisi pra-Islam dan di Mu'allaqa Imrou'l Qays, yang mengabdikan tujuh ayat untuk deskripsi perburuan rusa. Hal yang sama berlaku untuk peran mendasar dalam pengembangan puisi yang bertemakan pesta pora dan bermabukan sebagai genre sendiri. Tema ini juga hadir dalam puisi kuno, seperti yang ditunjukkan pada garisbaris pembukaan lain Mu'allaqat.

Akhirnya, Abu Nawas suka membuat skandal masyarakat dengan secara terbuka menulis hal-hal yang dilarang oleh Islam. Tema dari puisi tersebut umumnya adalah tentang kehidupan kota. Tema utamanya adalah cinta, anggur, anak laki-laki dan perburuan, kebebasan, tetapi juga kecemasan akan kematian dan penuaan. Pikiran kritisnya berubah terutama terhadap institusi keagamaan.<ref>Il s'agit des vers 63 à 69 ; cf.''Les Suspendues (Al-Mu'allaqât), '' trad. et prés. Heidi TOELLE, éd. Flammarion, coll. GF, Paris, 2009, {{p.|67-97}}</ref>
 
Karya Abu Nawas adalah bagian dari gerakan pembaruan puisi Arab, yang dimulai pada masa Bani Umayyah (661-750) dan jatuh tempo di bawah kekhalifahan Abbasiyah pertama. Ia dianggap sebagai seniman penting gerakan ini, yang menganggap puisi sebagai ekspresi bebas dan langsung dan bukan sebagai pengulangan pola bahasa klasik dan blok bahasa.<ref>Chebel, 2005, p. 21.</ref>
 
== Tema-tema puisi ==
=== Anggur ===