Tiroidektomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 13:
 
Berdasarkan metode operasinya, tiroidektomi terbagi atas tiga, tiroidektomi konvensional, tiroidektomi transoral, dan tiroidektomi endoskopi. Pada tiroidektomi konvensional, dilakukan sayatan yang berukuran 5-12 cm di bagian tengah leher sehingga kelenjar tiroid dapat langsung diakses dan diangkat. Tiroidektomi endoskopi menggunakan selang dengan kamera kecil dan hanya membutuhkan sayatan sepanjang kurang lebih 0,5-1 cm. Tiroidektomi transoral tidak memerlukan sayatan di bagian leher sehingga disebut juga ''scarless operation'' atau teknik operasi tanpa bekas luka.<ref name=":3" /><ref>{{Cite journal|last=Camenzuli|first=Christian|last2=Schembri Wismayer|first2=Pierre|last3=Calleja Agius|first3=Jean|date=2018|year=|title=Transoral Endoscopic Thyroidectomy: A Systematic Review of the
Practice So Far|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6158973/|journal=JSLS : Journal of the Society of Laparoendoscopic Surgeons|volume=22|issue=3|pages=|doi=10.4293/JSLS.2018.00026|issn=1086-8089|pmc=PMC6158973|pmid=30275676}}</ref><ref name=":4">{{Cite web|url=https://www.healthgrades.com/right-care/thyroid-removal-surgery|title=Detailed Guide to Thyroid Removal|last=Lewis|first=Sarah|date=22 Juli 2014|website=Healthgrades|language=|access-date=29 April 2020}}</ref>
 
== Komplikasi ==
 
Seperti halnya semua tindakan invasif, tiroidektomi memiliki komplikasi yang bisa terjadi selama operasi maupun setelah operasi. Kemungkinan komplikasi umum yang dapat terjadi pada operasi pengangkatan kelenjar tiroid adalah perdarahan dan infeksi. Secara khusus, komplikasi tindakan ini adalah cedera pada kelenjar paratiroid yang akan mengakibatkan gangguan berupa penurunan kadar [[kalsium]] dalam darah ([[hipokalsemia]]), kesulitan bernapas (komplikasi ini jarang terjadi), iritasi saraf laringeal rekurens yang akan menyebabkan suara menjadi serak, dan kerusakan saraf yang dapat menyebabkan suara menjadi serak secara permanen, batuk, kesulitan menelan, kesulitan berbicara dan perubahan suara lainnya.<ref name=":1" /><ref name=":2" /><ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
== Referensi ==