The Bluest Eye: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Amanda Amalia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Amanda Amalia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''The Bluest Eye''' adalah novel pertama [[Toni Morrison]], sebuah buku yang digembar-gemborkan karena kekayaan bahasa dan keberanian penglihatannya. Bertempat di kota kelahiran gadis penulis Lorain, [[Ohio]], buku ini mengisahkan tentang Pecola Breedlove yang berkulit hitam berusia sebelas tahun. Pecola berdoa agar matanya membiru sehingga ia akan menjadi cantik dan dicintai seperti anak-anak berambut pirang dan bermata biru di Amerika. Pada musim gugur 1941, tahun itu marigold di kebun Breedloves tidak mekar. Kehidupan Pecola berubah dalam cara yang menyakitkan dan menghancurkan.
 
Apa yang jelas membangkitkan ketakutan dan kesepian di jantung kerinduan seorang anak, dan tragedi pemenuhannya. The Bluest Eye tetap menjadi salah satu novel Tony Morrisons yang paling kuat dan tak terlupakan - dan karya fiksi Amerika yang signifikan.<ref>{{Cite news|title=The Bluest Eye by Toni Morrison – review|url=https://www.theguardian.com/childrens-books-site/2016/jan/11/the-bluest-eye-toni-morrison-review|newspaper=The Guardian|date=2016-01-11|access-date=2020-04-26|issn=0261-3077|language=en-GB|last=piwai.78}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.goodreads.com/work/best_book/1987778-the-bluest-eye|title=The Bluest Eye|website=www.goodreads.com|access-date=2020-04-30}}</ref>
 
The Bluest Eye, [[novel]] pertama Morrison, berfokus pada Pecola  Breedlove, seorang gadis kulit hitam kesepian yang tinggal di Ohio pada akhir 1940-an. Melalui Pecola, Morrison memaparkan kekuatan dan kekejaman kulit putih, definisi kelas menengah Amerika tentang kecantikan, karena Pecola akan tergila-gila dengan obsesinya terhadap kulit putih dan rambut pirang - dan bukan hanya mata biru, tetapi yang paling biru. Sebagai korban dari budaya putih yang populer dan iklannya yang meluas, Pecola percaya bahwa orang akan lebih menghargai dia jika dia tidak berkulit hitam. Jika dia berkulit putih, pirang, dan bermata biru, dia akan dicintai.
== Sinopsis ==
The Bluest Eye, novel pertama Morrison, berfokus pada Pecola  Breedlove, seorang gadis kulit hitam kesepian yang tinggal di Ohio pada akhir 1940-an. Melalui Pecola, Morrison memaparkan kekuatan dan kekejaman kulit putih, definisi kelas menengah Amerika tentang kecantikan, karena Pecola akan tergila-gila dengan obsesinya terhadap kulit putih dan rambut pirang - dan bukan hanya mata biru, tetapi yang paling biru. Sebagai korban dari budaya putih yang populer dan iklannya yang meluas, Pecola percaya bahwa orang akan lebih menghargai dia jika dia tidak berkulit hitam. Jika dia berkulit putih, pirang, dan bermata biru, dia akan dicintai.
 
Novel ini tidak diceritakan dalam narasi langsung. Faktanya, paragraf pertama dari novel tersebut sepertinya tidak ditulis oleh Morrison sama sekali; bunyinya seolah-olah disalin dari buku bacaan kelas satu, atau yang digunakan selama beberapa dekade untuk mengajar anak-anak kulit putih dan hitam membaca dengan menawarkan kepada mereka kalimat-kalimat sederhana tentang keluarga kulit putih yang sempurna yang terdiri dari Ibu, Ayah, Dick, dan Jane.
Baris 23 ⟶ 22:
Sketsa keempat diambil tidak lama setelah pemerkosaan. Itu dimulai dengan menggali sejarah pribadi Gereja Soaphead, seorang Anglophile yang keliru dan memproklamirkan diri sebagai penyembuh spiritual. Soaphead adalah pria yang menipu dan menipu; seperti yang diamati oleh narator, dia berasal dari barisan panjang orang-orang India Barat yang ambisius dan korup. Skema terbarunya adalah menafsirkan mimpi dan melakukan apa yang disebut "keajaiban" untuk komunitas kulit hitam di Lorain. Soaphead membentuk rencana untuk mengelabui Pecola. Dia memberinya sepotong daging mentah dan menuntut agar dia memberikannya kepada anjing pemilik propertinya. Jika anjing “bertingkah aneh,” katanya, “keinginannya akan dikabulkan pada hari berikutnya.” Tanpa diketahui Pecola, dagingnya diracuni. Setelah anjing makan daging, lelucon, dan mati, Pecola percaya keinginannya telah terkabul. Karena itu mulailah keturunannya yang tajam menuju kegilaan.
 
Bagian keempat dan terakhir ("Musim Panas") terjadi setelah Pecola kehilangan akal. Pada awalnya, Claudia dan Frieda mengetahui bahwa Pecola telah dihamili oleh ayahnya. Para suster berharap agar bayi itu tidak akan mati; mereka berdoa untuk itu dan bahkan mempersembahkan kurban (sepeda) kepada Tuhan. Sementara itu, Pecola berbicara dengan orang yang tidak dikenal - mungkin, dirinya sendiri - tentang mata birunya yang baru, yang menurutnya masih "tidak cukup biru." Pada saat-saat terakhir novel, Claudia dewasa memberitahu pembaca bahwa Pecola melahirkan prematur dan bayinya tidak selamat.<ref>{{Cite web|url=https://www.sparknotes.com/lit/bluesteye/summary/|title=SparkNotes: The Bluest Eye: Plot Overview|website=www.sparknotes.com|language=en|access-date=2020-04-30}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/topic/The-Bluest-Eye|title=The Bluest Eye {{!}} Summary, Characters, Themes, & Facts|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-04-30}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.cliffsnotes.com/literature/b/the-bluest-eye/critical-essay/an-overview-of-the-bluest-eye|title=An Overview of The Bluest Eye|website=www.cliffsnotes.com|access-date=2020-04-30}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/29356775|title=The bluest eye|last=Morrison, Toni.|date=1993|publisher=Knopf|isbn=0-679-43373-2|edition=1st Knopf ed|location=New York|oclc=29356775}}</ref>
 
== Karakter ==
 
* Pecola Breedlove - [[Protagonis]] novel, seorang gadis kulit hitam berusia sebelas tahun yang percaya bahwa dia jelek dan memiliki mata biru akan membuatnya cantik. Sensitif dan halus, dia secara pasif menderita pelecehan ibu, ayah, dan teman sekelasnya. Dia kesepian dan imajinatif.<ref>{{Cite web|url=https://www.sparknotes.com/lit/bluesteye/characters/|title=SparkNotes: The Bluest Eye: Character List|website=www.sparknotes.com|language=en|access-date=2020-04-30}}</ref>
 
* Claudia MacTeer - Narator dari bagian-bagian novel. Claudia yang mandiri dan berpikiran keras berusia sembilan tahun adalah seorang pejuang dan pemberontak melawan tirani orang dewasa atas anak-anak dan menentang idealisasi standar kecantikan kulit putih komunitas kulit hitam. Dia belum belajar kebencian diri yang menjangkiti teman-temannya
Baris 59 ⟶ 58:
 
== Publikasi dan Penerimaan ==
Setelah beberapa penolakan, The Bluest Eye diterbitkan di AS[[Amerika Serikat]] oleh Holt, Rinehart dan Winston (kemudian Holt McDougal) pada tahun 1970. Antara 1.200 dan 1.500 salinan edisi pertama dicetak; padahal Morrison hanya berharap sekitar 400. Pada saat itu, Morrison — seorang ibu tunggal yang tinggal di [[Kota New York|New York City]] — bekerja sebagai editor senior di divisi perdagangan penerbit [[Random House]].
 
The Bluest Eye bukan kesuksesan komersial. Dalam wawancara tahun 2012 dengan suatu majalah, Morrison mengklaim bahwa komunitas kulit hitam “membenci [novel].” Sedikit perhatian kritis yang diterima novel, namun umumnya positif. The New York Times merayakan kesediaan Morrison untuk mengungkap "negatif dari foto Dick-and-Jane-and-Mother-and-Father-and-Dog-and-Cat yang muncul dalam bacaan primer kami ... dengan prosa yang sangat tepat, jadi setia pada ucapan dan begitu penuh dengan kesakitan dan bertanya-tanya bahwa novel itu menjadi puisi. " Semua hal dipertimbangkan, Morrison merasa bahwa "publikasi awal The Bluest Eye seperti kehidupan Pecola: dibubarkan, diremehkan, [dan] salah dibaca."
Baris 66 ⟶ 65:
 
== Review ==
The Bluest Eye bukan hanya sebuah cerita tetapi sebuah [[puisi]] yang menakjubkan yang menghadapkan kecantikan itu sendiri dan konsekuensi dari standar kecantikan pada individu yang tidak memenuhi mereka. Kecantikan adalah obsesi yang telah hadir sepanjang sejarah, itulah sebabnya novel ini, yang dibuat pada tahun 1940-an, terus membuat kagum para pembaca saat ini. Judul ini diambil dari keinginan protagonis untuk memiliki mata biru. "Putih" adalah standar kecantikan yang tidak dapat diterima oleh Pecola Breedlove, dan dari obsesinya ini memiliki batang mata biru.
 
Sepanjang buku, disorot bahwa tidak ada bagian dari dirinya yang jelek, dia hanya tidak sesuai dengan standar sosial. Ini membuat pembaca bertanya-tanya "apa yang jelek?" dan apakah seseorang dapat benar-benar jelek karena tidak ada penjelasan. Pada akhirnya, Pecola telah memaksa dirinya sendiri untuk menjadi gila hanya untuk percaya bahwa dia memiliki mata biru, dan bahkan tidak menyadari kehamilannya sendiri. Karakternya tidak pernah berkembang. Sebagian dari cerita ini ditulis dalam sudut pandang Geraldine. Dia percaya bahwa dia agak lebih beradab daripada orang kulit hitam lainnya, dan memilih untuk menyebut dirinya "berwarna" sebagai gantinya. Dia tidak mengizinkan putranya bermain dengan anak-anak "hitam" lainnya. Geraldine bukan karakternya sendiri, tetapi tipe wanita kulit hitam. Ini menunjukkan kepada pembaca sejauh mana orang akan meninggalkan siapa mereka jika tidak diinginkan secara sosial.<ref>{{Cite news|title=The Bluest Eye by Toni Morrison – review|url=https://www.theguardian.com/childrens-books-site/2016/jan/11/the-bluest-eye-toni-morrison-review|newspaper=The Guardian|date=2016-01-11|access-date=2020-04-30|issn=0261-3077|language=en-GB|last=piwai.78}}</ref>
 
Bagaimana cara saya terlibat dalam situs buku anak-anak Guardian?Baca lebih banyakToni Morrison benar-benar membuat pembaca mempertanyakan keindahan, tekanan yang menekan orang agar cocok dengan ide-ide yang tidak benar. Novel ini tidak akan meninggalkan pembaca tanpa membuat mereka mengevaluasi bahaya standar sosial dan mengubah cara Anda melihat bagaimana masyarakat bekerja.<ref>{{Cite news|title=The Bluest Eye by Toni Morrison – review|url=https://www.theguardian.com/childrens-books-site/2016/jan/11/the-bluest-eye-toni-morrison-review|newspaper=The Guardian|date=2016-01-11|access-date=2020-04-30|issn=0261-3077|language=en-GB|last=piwai.78}}</ref>
 
== Referensi ==