Hole (adat istiadat): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''Hole''' merupakan upacara adat yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Sabu Raijua, dalam pelaksanaannya dilakukan secara massal. Upacara adat ini mengandung beberapa nilai yang tertanam dalam kehidupan sosial kemasyarakatan antara lain: nilai kepercayaan, kesadaran, persatuan, dan kesatuan, etika, estetika, kesetiaan serta nilai yuridis. Pelaksanaannya sesuai dengan kalender adat masyarakat, yang telah ditetapkan secara turum-temurun oleh nenek moyang sejak dahulu kala, yaitu sekitar bulan mei atau juni dalam perhitungan kalender masehi. Puncak dari ritual adat ini adalah ketika pelarungan perahu hole yang diisi oleh ketupat adat, dan berbagai macam hasil bumi ke tengah laut.
 
Ritual adat ini sendiri terdiri dari beberapa tahapan, yang pertama ''Liba Doka,'' yaitu menyebarkan wangi-wangian di lading, kebun dan tanah di sekitar daratan pulau Sabu. Upacara ini bertujuan untuk memberikan hasil tanah yang berbau harum. Kedua ''Bui Lhi,'' yang memiliki arti membersihkan diri. MasingPada tahap ini masing-masing keluarga akan membuat ketupat adat yang disebut ''kedue dunu,'' ketupat ini berisikan biji jagung, kacang hijau dan gumpalan nasi. Jumlah biji-bijian yang dimasukan harus sesuai dengan jumlah anggota keluarga mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Ketupat ini kemudian akan diikatkan di tiang rumah masing-masing
Puncak dari ritual adat ini adalah ketika pelarungan perahu hole yang diisi oleh ketupat adat, dan berbagai macam hasil bumi ke tengah laut, namun ritual ini sendiri terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
 
-''Liba Doka,'' yaitu menyebarkan wangi-wangian di lading,kebun,dan tanah di sekitar daratan pulau Sabu. Upacara ini bertujuan untuk memberikan hasil tanah yang berbau harum.
 
-''Bui Lhi,'' yang memiliki arti membersihkan diri. Masing-masing keluarga akan membuat ketupat adat yang disebut ''kedue dunu,''ketupat ini berisikan biji jagung,kacang hijau dan gumpalan nasi. Jumlah biji-bijian yang dimasukan harus sesuai dengan jumlah anggota keluarga mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Ketupat ini kemudian akan diikatkan di tiang rumah masing-masing
 
-''Gao Dere Hole,'' yaitu memasukkan tambur adat ke dalam rumah adat yang bernama ''due duru.'' Tambur ini kemudian didiamkan selama semalam, dan selama itu tidak ada orang yang boleh untuk menyentuhnya.