'''Kasuami''' pada awalnya berasal dari Wakatobi yang kemudian diperkenalkan oleh para pelaut Wakatobi yang menjadi bekal utama selama mengarungi lautan karena dapat bertahan hingga 30 hari. Kasuami kini menjadimerupakan makanan unik dan khas daerah [[Sulawesi Tenggara]], khususnya daerah Buton, Muna dan Wakatobi. Kasuami umumnya berbentuk [[tumpeng]] atau gunungan dan berwarna putih kekuning-kuningan. Kasuami berbahan utama [[singkong]] (Ketela pohon atau ubi kayu). Kasuami diolah dengan cara mengukus parutan singkong yang sudah dikeringkan, kemudian disaring memakai saringan khusus terbuat dari anyaman bambu meyerupai ayakan beras agar parutan ubi yang kasar terpisah dengan parutan ubi halus setelah itu parutan ubi halus yang telah terpisah dengan parutan ubi kasar dimasukkan kedalam cetakan berbentuk kerucut/tumpeng dan dimasak selama kurang lebih 15 menit.