Didi Kempot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lusiana anne (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 49:
 
=== 1993–1999: Awal kesuksesan ===
[[File:Stasiun Solo Balapan 2019.jpg|jmpl|[[Stasiun Solo Balapan]], yang menjadi latar lagu "Setasiyun Balapan" yang menggambarkan perpisahan terhadap seseorang yang akan pergi menggunakan kereta api. Fenomenalnya karya ini membuat Didi didapuk menjadi Duta [[Kereta Api Indonesia]] oleh PT KAI.|thumb|ki]]
Perjalanan karier Didi Kempot tak berhenti begitu saja. Pada 1993, penyanyi asal Solo tersebut mulai tampil di luar negeri, tepatnya di [[Suriname]], [[Amerika Selatan]]. Lagu "Cidro" yang dibawakan sukses meningkatkan pamornya sebagai musisi terkenal di Suriname.
 
Baris 59:
 
=== Idola milenial ===
[[Berkas:Logo Sobat Ambyar.svg|250px|ka|jmpl|Logo ''Sobat Ambyar'', Grup Fans Didi Kempot]]
Perjalanan karier Didi Kempot yang berliku hingga mencapai kesuksesan seperti saat ini tidak membuatnya sombong. Sekarang ini ia menjadi idola generasi milenial yang akrab dengan media sosial.
 
Baris 487 ⟶ 486:
 
== ''Sobat Ambyar'' ==
[[Berkas:Logo Sobat Ambyar.svg|250px|ka|jmpl|Logo ''Sobat Ambyar'', Grupgrup Fanspenggemar Didi Kempot]]
Merupakan sebutan komunitas bagi penggemar penyanyi [[campursari]] Didi Kempot. Komunitas ini semakin eksis seiring semakin naiknya popularitas Didi Kempot, yang mereka sebut dengan "Lord Didi". Keberadaan ''Sobat Ambyar'' membuat para penggemar karya Didi Kempot menjadi lebih terorganisir. Sebelumnya istilah ''Kempoters'' adalah sebutan untuk penggemar Didi Kempot namun sebutan tersebut berkembang dikalangan anak muda menjadi ''Sad Boys'' (untuk laki-laki) dan ''Sad Girls'' (untuk perempuan).
 
Para penggemar Didi Kempot yang tergabung dalam Sobat Ambyar mayoritas generasi muda. Hal ini menunjukkan bahwa karya Didi Kempot diminati lintas generasi. Eksistensi para penggemar muda ini membuat Didi Kempot dinobatkan sebagai ''The Godfather of Broken Heart'' ([[bahasa Jawa]]: ''Bapak Loro Ati Nasional''; Bapak Patah Hati Nasional).<ref>{{cite news|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/07/16/114111110/sobat-ambyar-dan-didi-kempot|title=Sobat Ambyar dan Didi Kempot|date=16 Juli 2019|accessdate=24 Juli 2019|work=kompas.com|language=Indonesia|author=Luthfia Ayu Azanella}}</ref>