Covid-19: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 182.253.245.106 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 125.161.187.156
Tag: Pengembalian
obat yang digunakan untuk menyembuhkan Covid-19
Baris 122:
Efek psikologis dapat disebabkan oleh perasaan terjebak di bawah karantina, pembatasan perjalanan, dan isolasi.<ref name=BMJ24Jan2020>{{Cite web|url=https://blogs.bmj.com/bmj/2020/01/24/coronavirus-the-psychological-effects-of-quarantining-a-city/|title=Coronavirus: The psychological effects of quarantining a city|date=24 Januari 2020|website=The British Medical Journal|language=en-US|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20200131054900/https://blogs.bmj.com/bmj/2020/01/24/coronavirus-the-psychological-effects-of-quarantining-a-city/|archive-date=31 Januari 2020|access-date=13 Februari 2020}}</ref> Pada akhir Januari 2020, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menerbitkan pedoman nasional intervensi krisis psikologis untuk penyakit ini, mengesahkan perawatan kesehatan mental untuk orang-orang yang terkena dampak, kontak dekat, mereka yang terisolasi di rumah, keluarga dan teman-teman dari orang yang terkena dampak, perawatan kesehatan pekerja, dan masyarakat umum yang membutuhkannya.<ref name=Xiang4Feb2020>{{Cite journal|last=Xiang|first=Yu-Tao|last2=Yang|first2=Yuan|last3=Li|first3=Wen|last4=Zhang|first4=Ling|last5=Zhang|first5=Qinge|last6=Cheung|first6=Teris|last7=Ng|first7=Chee H|date=4 Februari 2020|title=Timely mental health care for the 2019 novel coronavirus outbreak is urgently needed|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S2215036620300468|journal=The Lancet Psychiatry|language=en|volume=|pages=S2215036620300468|doi=10.1016/S2215-0366(20)30046-8|via=}}</ref><ref name=Kang5Feb2020>{{Cite journal|last=Kang|first=Lijun|last2=Li|first2=Yi|last3=Hu|first3=Shaohua|last4=Chen|first4=Min|last5=Yang|first5=Can|last6=Yang|first6=Bing Xiang|last7=Wang|first7=Ying|last8=Hu|first8=Jianbo|last9=Lai|first9=Jianbo|last10=Ma|first10=Xiancang|last11=Chen|first11=Jun|date=5 Februari 2020|title=The mental health of medical workers in Wuhan, China dealing with the 2019 novel coronavirus|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S221503662030047X|journal=The Lancet Psychiatry|language=en|volume=|pages=S221503662030047X|doi=10.1016/S2215-0366(20)30047-X|via=}}</ref>
 
=== Pengobatan alternatif ===
Sampai saat ini memang belum ditemukan obat yang digunakan untuk menyembuhkan pasien yang terinfeksi covid-19. Namun, ada beberapa jenis pengobatan yang memiliki potensi untuk menyembuhkan pasien covid-19 ini. Dan meskipun memang belum dapat dibuktikan, seperti dilansir ''The Healthy'', ada beberapa pilihan yang menurut para peneliti diharapkan bisa efektif melawan covid-19 sebagai berikut:<ref>{{Cite web|url=https://www.medcom.id/rona/kesehatan/lKYxB3xk-beberapa-pengobatan-yang-potensial-untuk-covid-19|title=Beberapa Pengobatan yang Potensial untuk Covid-19|last=Lestari|first=Raka|date=10 April 2020|website=Medcom.id|language=|access-date=06 Mei 2020}}</ref>
 
* '''''Convalescent plasma'''''
 
Convalescent plasma adalah plasma dari pasien yang telah pulih dari covid-19 dan yang darahnya mengandung antibodi untuk melawan virus. Dengan kata lain, metode ini mengambil antibodi dari orang-orang yang positif terinfeksi yang kemudian berhasil disembuhkan, lalu diberikan kepada pasien-pasien lain yang juga terinfeksi covid-19. Sebelumnya, metode convalescent plasma ini sudah digunakan untuk mengobati campak, SARS, dan penyakit menular lainnya meskipun memang belum diketahui bagaimana reaksinya terhadap covid-19.
 
* '''Hydroxychloroquine dan chloroquine'''
Hydroxychloroquine dan chloroquine merupakan obat yang sudah ada selama beberapa dekade dan saat ini digunakan untuk mengobati malaria dan kondisi autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis, Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Kedua obat ini diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membuatnya efektif terhadap peradangan karena covid-19. Mereka juga dapat mengganggu kemampuan virus untuk bereplikasi dalam kultur sel tetapi belum terbukti secara pasti terhadap manusia.
 
* '''Remdesivir'''
Remdesivir adalah obat antivirus eksperimental yang awalnya dikembangkan untuk memerangi Ebola, menurut World Health Organization (WHO). Meskipun gagal melawan infeksi ganas itu, ia telah menunjukkan efektivitas terhadap MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dalam uji laboratorium dan hewan. Dan karena MERS dan SARS berasal dari satu family, para ahli berhipotesis bahwa remdesivir mungkin juga bekerja melawan covid-19.
 
* '''Azithromycin'''
 
Azithromycin dalah antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri termasuk pneumonia, bronkitis, penyakit menular seksual, dan infeksi sinus, di antara kondisi lainnya. Antibiotik tidak efektif melawan penyakit virus, tetapi azythromycin disebutkan juga berpotensi jika pasien juga mengembangkan pneumonia bakteri.
 
Otoritas kesehatan Tiongkok merekomendasikan penggunaan [[pengobatan tradisional Tionghoa]] (TCM) untuk mencegah atau mengobati penyakit ini. Pada 22 Januari, [[Komisi Kesehatan Nasional Republik Rakyat Tiongkok|Komisi Kesehatan Nasional]] memasukkan TCM ke dalam edisi ketiga dari rencana diagnostik dan perawatan COVID-19.<ref name="tcm">{{cite news |title=新冠肺炎治疗:讲究实证的西医和自我定位的中药 |url=https://www.bbc.com/zhongwen/simp/science-51485559 |website=BBC News |date=15 Februari 2020 |language=zh-Hans |trans-title=Mengobati koronavirus baru: pengobatan Barat empiris dan pengobatan China yang memposisikan diri}}</ref> Pada 2 Februari, pejabat Wuhan memerintahkan semua pasien untuk menjalani perawatan TCM tertentu.<ref>{{cite web |title=中医来了!8个防治“协定方” 辅助治疗新型冠状病毒感染肺炎 |url=http://news.cctv.com/2020/01/25/ARTIce5OB5W3sORPe90dPEJh200125.shtml |website=CCTV News |language=zh-CN|accessdate=15 Februari 2020 |trans-title=Inilah pengobatan Tiongkok! 8 "resep yang disetujui" membantu mencegah dan mengobati pneumonia koronavirus baru}}</ref><ref>{{cite web |title=武汉要求所有患者必须吃中药 网民质疑 |url=https://www.epochtimes.com/gb/20/2/4/n11842894.htm |website=Epoch Times |accessdate=15 Februari 2020 |language=zh-CN |date=4 Februari 2020 |trans-title=Wuhan ingin semua pasien memakai TCM, Netizens mempertanyakan}}</ref> Pada 14 Februari, Wuhan membuka rumah sakit sementara yang berorientasi pada TCM.<ref>{{cite news |title=Virus-hit Wuhan opens first TCM-oriented temporary hospital |url=http://www.xinhuanet.com/english/2020-02/15/c_138784633.htm |work=Xinhua|accessdate=15 Februari 2020 |language=en}}</ref> Daerah lain telah datang dengan resep TCM mereka sendiri, sementara fasilitas yang didukung pemerintah melaporkan hasil yang penuh harapan. Kemanjuran dan keamanan TCM belum ditetapkan dalam infeksi koronavirus.<ref>{{cite news |title=Dispelling the myths around the new coronavirus outbreak |url=https://www.aljazeera.com/amp/news/2020/02/dispelling-myths-coronavirus-outbreak-200202093426388.html?utm_source=website&utm_medium=article_page&utm_campaign=read_more_links |accessdate=15 Februari 2020 |work=Al Jazeera|date=9 Februari 2020 |language=en}}</ref><ref>{{cite news |last1=Wee |first1=Sui-Lee |title=In Coronavirus, China Weighs Benefits of Buffalo Horn and Other Remedies |url=https://www.nytimes.com/2020/02/05/world/asia/coronavirus-traditional-chinese-medicine.html |work=The New York Times |date=5 Februari 2020|accessdate=15 Februari 2020 |language=en}}</ref> Kegilaan TCM serupa selama wabah SARS telah menyebabkan banyak kasus keracunan ramuan dan tidak ada [[uji acak terkendali]] yang diatur untuk COVID-19.<ref name="tcm" />