Wadi (makanan): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 11:
Jika proses fermentasi berjalan dengan benar, maka wadi akan menjadi ikan yang terfermentasi dengan bau tajam, namun tidak membusuk atau dirubungi ulat. <ref name=kps/>
==Penyajian==
Wadi sebenarnya bisa saja disajikan begitu saja tanpa dimasak atau dalam keadaan mentah. Penggunaan wadi sebagai makanan dalam keadaan mentah terutama dianut oleh warga di daerah Tewang Pajangan. Bisa pula wadi mentah dinikmati dengan kucuran jeruk nipis. Namun pada masa kini, biasanya wadi sudah disantap dalam keadaan dimasak, terutama dengan cara digoreng. <ref>[https://www.infobudaya.net/2018/01/wadi-tradisi-dayak-menjaga-asupan-gizi/ ''Wadi, Tradisi Dayak Menjaga Asupan Gizi''.] dari situs infobudaya.net</ref>
==Nilai ekonomis==
Pengolahan fermentasi dari ikan air tawar biasa menjadi wadi memberikan peningkatan nilai tambah kepada hasil perikanan di Kalimantan. Jika ikan patin mentah biasa berharga Rp 70.000 per kilogram, maka hasil olahan menjadi wadi patin meningkatkan nilainya menjadi Rp 90.000 per kilogram.
|