Krui, Pesisir Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sansan8888 (bicara | kontrib)
k Menambah sedikit
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan Sansan8888 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Iqbal 8
Tag: Pengembalian
Baris 1:
'''Krui''' adalah ibu kota [[Kabupaten Pesisir Barat]], yang membentang dari ujung bengkunat belimbing (Batas Kabupaten Tanggamus) hingga ke ujung Pugung Lemong (Batas Provinsi Bengkulu). Krui dimana sebelumnya merupakan bagian dari [[Kabupaten Lampung Barat]]. Krui berada di daerah pesisir [[Samudera Hindia]]. Sebagai daerah pesisir, Krui memiliki potensi pariwisata terutama wisata pantai. Potensi Krui sebagai daerah tujuan wisata sudah terkenal sampai mancanegara. Wilayah ini sering dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, dengan tujuan utama untuk berselancar. Belakangan ini arus kunjungan wisata ke wilayah ini semakin meningkat dengan semakin gencarnya promosi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,baik melalui media cetak maupun media elektronik. Ke depan, wilayah ini diproyeksikan menjadi salah satu tujuan wisata unggulan dengan akan dibukanya lapangan terbang Seray sebagai sarana transportasi cepat menuju wilayah ini. Dengan dibukanya lapangan terbang seray ini, diharapkan industri wisata bisa berkembang menjadi industri andalan utama wilayah ini.
 
Tempat-tempat yang sering dijadikan tempat wisata dan sering dikunjungi adalah Pantai Labuhan Jukung dan Pantai Walur. Potensi sumber daya alam yang dihasilkan adalah dari hasil bumi yang sudah dikenal dunia internasional seperti [[damar]], [[lada]] dan [[cengkih]].
 
== Sejarah ==
Sumber pendapatan masyarakat kebanyakan dari berdagang, nelayan dan bertani. Mayoritas penduduk krui terutama pasar krui adalah pendatang dari daerah lain kecuali warga desa Ulu Krui dan warga desa Way Napal (asal keturunan suku Lampung), sebenarnya ada beberapa daerah yang merupakan masyarakat asli lampung Pedada, Bandar, La'ay dan Way Sindi yang menurut kisah adalah keturunan dari Suku Tumi (Suku asli Lampung) yang lari saat Kerajaan Sekala Brak dikalahkan oleh 4 putra Raja [[Pagaruyung]] yang selanjutnya menjadi cikal bakal penyebaran dan keturunan suku Lampung. Kemudian suku Tumi yang lari tersebut dapat ditaklukkan oleh Lemia Ralang Pantang yang datang dari daerah Danau Ranau dengan bantuan lima orang penggawa dari Paksi Pak Sekala Brak.Dari kelima orang penggawa inilah nama daerah ini disebut dengan Punggawa Lima karena kelima penggawa ini hidup menetap pada daerah yang telah ditaklukkannya.
Sumber pendapatan masyarakat kebanyakan dari berdagang, nelayan dan bertani. Sejarah mencatat bahwa Krui disebut sebagai Negeri Para Sai Batin karena terdapat 16 Marga adat yang mendiami.
 
 
Adapun 16 Marga adat Krui Pesisir Barat adalah sebagai berikut:
 
Marga Pugung Malaya, Marga Pugung Penengahan, Marga Pugung Tampak, Marga Pulau Pisang, Marga Pedada, Marga Laay, Marga Way Sindi, Marga Bandar Krui, Marga Ulu Krui, Marga Pasar Krui, Marga Way Napal, Marga Tenumbang, Marga Ngambur, Marga Ngaras, Marga Bengkunat, Marga Belimbing.
 
Masyarakat asli Krui merupakan keturunan langsung Suku Tumi yang merupakan nenek moyang orang Lampung.
 
== Pariwisata ==
Baris 25 ⟶ 18:
Selain pantai krui memiliki dua pulau eksotis yaitu pulau pisang dan pulau Betuah, yang alami dan keindahannya tidak kalah dengan pulau-pulau destinasi wisata di dunia, Hanya memang potensi itu belum tereksplorasi.
 
Akses perhubungan dari dan menuju Krui, bisa dilakukan melalui darat, laut, dan Udara. Di Krui terdapat Bandara M.Taufik KiemasSerai, Pelabuhan Kuala Stabas, dan Jalan nasional lintas Barat yang melewati seluruh wilayah krui yang berada digaris pantai sepanjang 200 Kilometer lebih. Potensi hasil bumi dan hutan, juga bagus dan memiliki nilai jual tinggi, seperti damar mata kucing yang merupakan getah damar kualitas terbaik didunia dan telah diakui internasional yang berasal dari krui.
 
Belum lagi hasil bumi lainnya seperti cengkih, kopi, lada, kakao. krui juga merupakan wilayah pertanian khususnya di Kecamatan Pesisisr Selatan yang memiliki ribuan hektare sawah dengan sistem pengairan irigasi.