Musik tegalan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: omset → omzet
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
}}
{{Musik Indonesia}}
'''Musik Tegalan''' adalah musik khas daerah [[Jawa Tengah]], yang berpusat di [[Kota Tegal]] sebagai pionir munculnya jenis musik ini. Jenis musik ini diciptakan pada akhir era 70an sebagai promosi pariwisata yang sedang digalakkan oleh pemerintah daerah setempat. Pencetusnya adalah Lanang Setiawan, [[Nurngudiono]], Dhimas Riyanto, Alm. Najeeb BalapulangBahresy, dan Tri Widarti sebagai pelantun lagu-lagu tegalan generasi pertama.
 
== Awal Mula ==
Jenis musik yang satu ini dulunya dianggap musik bajakan oleh pendengarnya, terutama saat musik tegalan dipopulerkan oleh Alm. Najeeb Bahresy dengan single andalannya yang berjudul ''Man Droup Tukang Becak''. Sebenarnya lagu ''Man Droup Tukang Becak'' ini adalah versi bajakan dari Lagu India yang populer di era 50an, padahal lagu ini menjadi tonggak sejarah awal munculnya musik tegalan. Salah satu biangnya adalah Alm. Najeeb Bahresy, ia adalah penyanyi orkes melayu yang sudah lama malang melintang di dunia musik. Kebetulan [[Kota Tegal]] sedang merumuskan "Gerakan Tegal Pertiwi" sebagai ajang untuk memperoleh pendapatan daerah lewat pariwisata. Maka dari itu, untuk memuluskan niat baik pemerintah, Alm. Najeeb Bahresy lantas mengadakan sesi rekaman di salah satu studio musik di Jakarta. Dalam pembuatannya mereka menyewa studio rekaman yang biasa dipakai untuk mengisi suara iklan radio dengan biaya sewa yang murah. Tak disangka prosesnya berjalan lancar dan lagu "Man Droup Tukang Becak" siap dirilis dan diputar di stasiun radio yang satu-satunya di [[Tegal]] yakni Radio Raka 1440 AM. Lewat perusahaan MGM Record Jakarta, album "Teh Poci I" beredar luas di toko-toko kaset. Dan hasil penjualannya cukup fantastis, lagu-lagu yang terdapat dalam album tersebut menjadi trand mark.
 
== Perkembangan ==
Musik Tegalan mulai populer pasca melejitnya mendiang Najeeb Bahresy sebagai penyanyi musik tegalan pertama dalam sejarah. Selanjutnya tak hanya mendiang Najeeb yang sering menyanyikan lagu tegalan, tetapi rekannya yang bernama Tri Widarti turut serta bernyanyi lewat lagu ''Ketemu Maning'' yang direkam pada tahun 1979. Lalu disusul dengan lagu ''Man Pian Bakul Bakso'', ''Jaran Lumping'', ''Ketagihan'', ''Teh Poci Gula Batu'', ''Ayu Ayu Bisu'', ''Kembang Pitutur'', ''Alun Alun Tegal'', "Implang Impleng" dan "Tempe Mendoan".
 
== Kemunduran ==
Baris 30:
 
== Kemajuan ==
Tidak sampai disini saja, musik tegalan kerap menghadirkan lagu-lagu baru yang terkesan lebih lucu, lebih segar dan lebih merakyat juga kritis. Di akhir era 90an dan awal era 2000an saja ada beberapa penyanyi musik tegalan yang terbilang baru, kebanyakan mereka masih ada yang duduk di bangku sekolah atau menganggur sama sekali. Misalnya saja Amarrudin, seorang penganggur dari pedalaman [[Kabupaten Tegal]] ini berhasil sukses lewa lagu ''Poma Rong Poma'' yang ia bawakan pada tahun 20021999. Selanjutnya ada lagu-lagu yang genre musiknya dipengaruhi musik disco yang sempat menjadi hits di awal era [[2000]]-an diyang dinyanyikan oleh Fetty Kombor antaranyadiantaranya ''Kondangan Wurung'', ''Aja Onggrongan'', ''Mas Waridin'', ''Gagal Maning'' dan ''Cinta Keder".
 
Disamping itu muncul penyanyi-penyanyi Musik tegalan generasi baru, seperti SantiShanti Sartika dari [[Brebes]], Agus Jambrong dari [[Kota Tegal]], Mega Novia Arifiani dari [[Tembok Kidul, Adiwerna, Tegal]], Teguh Herdys dari [[Tarub, Tegal]], Fetty Kombor dari [[Dampyak, Kramat, Tegal]], Yani Asmara dari [[Slawi, Tegal]], Windo Sapatuli dari [[Slawi]], Tuti Kirana, Erna Novita dan Mantan Bupati Tegal, H. Agus Riyanto dari [[Margasari]].
 
Dan musik tegalan saat ini bisa didownload di internet dan menjadi musik yang perlu dilestarikan. Terlebih lagi ada kabar menghebohkan tentang lagu ciptaan Imam Joend yang berjudul ''Man Warso''. Lagu tersebut di upload oleh seseorang yang jahil telah mencuri lagunya, anehnya lagu ini telah terdownload sebanyak 3,262 kali.