Siauw Giok Tjhan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k memindahkan Siauw Giok Tjhan ke Siauw Giok Tjhan (SGT): Bagus |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 18:
"Lahir di Indonesia, Besar di Indonesia menjadi Putra-Putri Indonesia" adalah [[semboyan]] yang untuk pertama-kalinya dikumandangkan [[Kwee Hing Tjiat]] melalui '''Harian MATAHARI''' di [[Semarang]] sejak tahun 1933-1934. Dan semboyan ini benar-benar menjadi keyakinan-hidup Siauw Giok Tjhan sejak masa muda, berjuang menjadi putra ter-baik Indonesia yang tidak ada bedanya dengan putra-putra Indonesia bersuku lainnya dalam usaha dan memperjuangkan kemerdekaan dan kebahagiaan hidup bersama.
Dalam menghadapi persoalan Tionghoa di Indonesia, Siauw Giok Tjhan menganut
Menurut Siauw Giok Tjhan, Indonesian [[Race]] - Ras Indonesia - tidak ada. Yang ada adalah "Nasion" Indonesia, yang terdiri dari banyak suku bangsa. Siauw berpendapat, sejak tahun 50-an, golongan Tionghoa yang sudah bergenerasi di Indonesia, harus memperoleh status suku. Dengan demikian [[suku]] Tionghoa adalah bagian dari "Nasion" Indonesia. Berdasarkan pengertian inilah, Siauw mencanangkan konsep integrasi, sebagai metode yang paling efektif dalam mewujudkan "Nasion" Indonesia - Nasion yang ber-[[Bhineka Tunggal Ika]] - berbeda-beda tetapi bersatu. Setiap suku, termasuk [[suku Tionghoa]], harus mengintegrasikan diri mereka ke dalam tubuh "Nasion" Indonesia melalui kegiatan [[politik]], [[sosial]] dan [[ekonomi]], sehingga aspirasi "Nasion" Indonesia itu menjadi aspirasi setiap suku. Berpijak di atas prinsip ini, Siauw mengemukakan bahwa setiap suku tetap mempertahankan nama, bahasa dan kebudayaannya, tetapi bekerja sama dengan suku-suku lainnya dalam membangun Indonesia.
|