'''Jalan Nasional''' merupakan Jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibu kota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol. Di [[Indonesia]] jalan nasional diatur dan diberi nomor rute oleh [[Direktorat Jenderal Perhubungan Darat]] di [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]]. <refSistem name=jalan dirjenhubdat>nasional [[Indonesia]] termasuk ke dalam [[Jaringan Jalan Asia]] yaitu {{citeAHN-AH|2}} di Pulau [[Jawa]] dan {{AHN-AH|25}} di Pulau web[[Sumatra]].
| last = Dirjen Hubdat
| first = KemenhubRI
| title = Peraturan Dirjen SK.1207/AJ.401/DRJD/2008 Ttg Tata Cara Penomoran Rute Jalan
| url=http://hubdat.dephub.go.id/keputusan-dirjen/tahun-2008/562-peraturan-dirjen-sk-1207aj ▼
| accessdate = 2009-07-31 |df= }}</ref>. Sistem jalan nasional [[Indonesia]] termasuk ke dalam [[Jaringan Jalan Asia]] yaitu {{AHN-AH|2}} di Pulau [[Jawa]] dan {{AHN-AH|25}} di Pulau [[Sumatra]].
== Sumatra ==
Jalan Raya Lintas Sumatra ini sering disebut sebagai '''Jalan Lintas Sumatra'''. Dahulu Jalan Raya Lintas Sumatra sebenarnya hanya menunjuk kepada jalan raya yang berada di pesisir timur Pulau Sumatra yang berarti minus bagian jalan raya di pesisir barat yang melintasi [[Provinsi Sumatra Barat]], [[Provinsi Bengkulu]]. Saat ini terdapat 4 jalan utama di Pulau Sumatra, yaitu Jalan Raya Lintas Barat (Jalinbar), Jalan Raya Lintas Tengah (Jalinteng), Jalan Raya Lintas Timur (Jalintim), dan Jalan Raya Lintas Pantai Timur.
Saat ini, jalanan utama di Sumatra telah diberi nomor rute. Hal ini sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: KKP.P 2058/AJ001AJ.001/DRJD.2019. Jalan utama yang menghubungkan [[Aceh]] sampai dengan [[Lampung]] yang terbagi menjadi 3 rute yaitu Jalan Lintas Timur diberi nomor rute 1, Jalan Lintas Tengah bernomor rute 5,dan Jalan Lintas Barat bernomor rute 7. Selain di pulau utama, jalan utama di pulau-pulau lain di sekitar Sumatra pun diberi nomor rute seperti Pulau Nias, [[Bangka Belitung]], [[Kepulauan Riau]], dan lainnya.
<ref name= DirjenHubdat> {{cite web
| last = Dirjen Hubdat
| first = KemenhubRI
| title = Keputusan Dirjen No. KP.2058/AJ.001/DRJD/2019 Ttg Penetapan Nomor Rute Jalan Nasional di Pulau Sumatera
| url=http://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepEI/2019/KP.2058_.AJ_.001_.DRJD_.2019_.pdf
| accessdate = 2019-10-08 |df= }}</ref>. Jalan utama yang menghubungkan [[Aceh]] sampai dengan [[Lampung]] yang terbagi menjadi 3 rute yaitu Jalan Lintas Timur diberi nomor rute 1, Jalan Lintas Tengah bernomor rute 5,dan Jalan Lintas Barat bernomor rute 7. Selain di pulau utama, jalan utama di pulau-pulau lain di sekitar Sumatra pun diberi nomor rute seperti Pulau Nias, [[Bangka Belitung]], [[Kepulauan Riau]], dan lainnya.
== Jawa ==
=== Jalur Pantura ===
{{Infobox road
{{utama| type=Jalan Nasional Rute 1}}▼
|country=IDN
'''Jalur Pantura''' atau [[Jalan Nasional Rute 1]] melintas di pesisir utara Pulau [[Jawa]], menghubungkan [[Cilegon]]-[[Jakarta]]-[[Semarang]]-[[Surabaya]]-[[Banyuwangi]]. Jalur ini sejajar dengan garis pantai utara Jawa sehingga bernomor ganjil. Jalan ini memiliki panjang 1.316 km yang setidaknya melewati lima provinsi di Pulau Jawa, yakni [[Banten]], [[DKI Jakarta]], [[Jawa Barat]]. [[Jawa Tengah]], dan [[Jawa Timur]]. Sesuai dengan Keputusan Dirjen Hubdat Nomor KP.2072/AJ.001/DRJD.2019, segmen jalan nasional yang berada di [[DKI Jakarta]] tidak mempunyai nomor rute lagi. Sehingga peran jalan nasional ini digantikan oleh beberapa rute tol yang ada di DKI Jakarta.
|Berkas=Nasional1.png|25px
|route=1
|name=Jalan Raya Lintas Jawa
|map=Java Northcoast Road.svg
| map_notes = Jalur Pantura, membentang dari Merak ke Banyuwangi.
|length_mi=
|length_km= 1316
|direction_a= Barat
|direction_b= Timur
|terminus_a='''[[Pelabuhan Merak|Merak]]'''
|junction={{rute|1}} [[Jalan Nasional Rute 1]]<br>{{rute|2}} [[Jalan Nasional Rute 2]]<br>{{rute|3}} [[Jalan Nasional Rute 3]]<br>{{rute|4}} [[Jalan Nasional Rute 4]]<br>{{rute|5}} [[Jalan Nasional Rute 5]]<br>{{rute|6}} [[Jalan Nasional Rute 6]]<br>{{rute|7}} [[Jalan Nasional Rute 7]]<br>{{rute|8}} [[Jalan Nasional Rute 8]]<br>{{rute|9}} [[Jalan Nasional Rute 9]]<br>{{rute|10}} [[Jalan Nasional Rute 10]]<br>{{rute|11}} [[Jalan Nasional Rute 11]]<br>{{rute|12}} [[Jalan Nasional Rute 12]]<br>{{rute|13}} [[Jalan Nasional Rute 13]]<br>{{rute|14}} [[Jalan Nasional Rute 14]]<br>{{rute|15}} [[Jalan Nasional Rute 15]]<br>{{rute|16}} [[Jalan Nasional Rute 16]]<br>{{rute|17}} [[Jalan Nasional Rute 17]]<br>{{rute|18}} [[Jalan Nasional Rute 18]]<br>{{rute|19}} [[Jalan Nasional Rute 19]]<br>{{rute|20}} [[Jalan Nasional Rute 20]]<br>{{rute|21}} [[Jalan Nasional Rute 21]]<br>{{rute|22}} [[Jalan Nasional Rute 22]]<br>{{rute|23}} [[Jalan Nasional Rute 23]]<br>{{rute|24}} [[Jalan Nasional Rute 24]]<br>{{rute|25}} [[Jalan Nasional Rute 25]]
|terminus_b='''[[Pelabuhan Ketapang|Ketapang]]'''
|previous_type=
|next_type=
|system={{AHN-AH|2}}
}}
=== Jalur Pansela ===
'''[[Jalur Pantura]]''' atau [[Jalan Nasional Rute 1]] melintas di pesisir utara Pulau [[Jawa]], menghubungkan [[Anyer]]-[[Jakarta]]-[[Semarang]]-[[Surabaya]]-[[Banyuwangi]]. Terdapat [[Jalan Raya Bogor]] atau [[Jalan Nasional Rute 2]],menghubungkan Jakarta dengan Bogor tanpa melewati tol. Adapun Jalan Lintas Selatan Jawa melintasi bagian selatan Pulau [[Jawa]] mulai dari [[Merak, Cilegon]] sampai [[Banyuwangi]]. Ruas ini merupakan bagian dari [[Jalan Nasional Rute 3]]. Penomoran rute jalan ini ditetapkan oleh [[Direktorat Jenderal Perhubungan Darat]] melalui Keputusan Dirjen tahun 2007 <ref name= dirjenhubdat2> {{cite web
{{utama|Jalan Nasional Rute 3|Jalan Nasional Rute 5|Jalan Nasional Rute 7|Jalan Nasional Rute 9|Jalan Nasional Rute 21}}
| last = Dirjen Hubdat
'''Jalur Pansela''' merupakan jaringan jalan yang melintas di pesisir selatan Pulau [[Jawa]], menghubungkan rute yang sejajar dengan Jalur Pantura yaitu [[Cilegon]]–[[Anyer]]–[[Pangandaran]]–[[Yogyakarta]]–[[Banyuwangi]]. Jalur ini sejajar dengan garis pantai selatan Jawa, oleh karena itu bernomor ganjil. Jalan ini setidaknya melewati 5 provinsi di pesisir selatan Pulau Jawa, yakni [[Banten]], [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], dan [[Jawa Timur]]. Sesuai peraturan yang baru, jalan ini yang semula hanya bernomor rute 3 menjadi bernomor rute 3, 5, 7, 9, dan 21.
| first = KemenhubRI
| title = Keputusan Dirjen No. SK.930/AJ.401/DRJD/2007 Ttg Penetapan Nomor Rute Jalan Nasional di Pulau Jawa
| url=http://hubdat.dephub.go.id/keputusan-dirjen/tahun-2007/561-keputusan-dirjen-no-sk-930aj ▼
| accessdate = 2019-06-18 |df= }}</ref>.
== Sulawesi ==
== Referensi ==
▲* | url=[http://hubdat.dephub.go.id/keputusan-dirjen/tahun-2008/562-peraturan-dirjen-sk-1207aj Keputusan Dirjen Hubdat Nomor SK.1207/AJ.401/DRJD.2008 tentang Pedoman Penomoran Rute Jalan (status dicabut)]
▲* | url=[http://hubdat.dephub.go.id/keputusan-dirjen/tahun-2007/561-keputusan-dirjen-no-sk-930aj Keputusan Dirjen Hubdat Nomor SK.930/AJ.401/DRJD.2007 tentang Penetapan Nomor Rute Jalan di Pulau Jawa (status dicabut)]
* [http://hubdat.dephub.go.id/keputusan-dirjen/tahun-2019/2823-kp-1324aj Peraturan Dirjen Hubdat Nomor KP.1324/AJ.001/DRJD.2019]
{{Bangunan-stub}}
{{Jalan nasional Indonesia}}
|