Pythagoras: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
MKJ Saya Ini (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 171:
Menurut legenda, Pythagoras menemukan bahwa notasi musik dapat diubah menjadi persamaan matematika setelah ia melewati tempat kerja seorang pandai besi dan mendengar suara tempaan palu mereka.{{sfn|Riedweg|2005|pages=27–28}}{{sfn|Gregory|2015|page=27}} Ia merasa suara palu ini indah dan harmonis (kecuali untuk satu kombinasi),{{sfn|Riedweg|2005|page=28}} dan ia lalu bergegas ke tempat pandai besi tersebut dan mencoba palunya.{{sfn|Riedweg|2005|page=28}} Ia akhirnya sadar bahwa melodi dari tempaan palu tersebut sebanding dengan ukuran palunya, sehingga ia menyimpulkan bahwa musik itu bersifat matematis.{{sfn|Riedweg|2005|page=28}}{{sfn|Gregory|2015|page=27}} Namun, legenda ini jelas-jelas salah,{{sfn|Christensen|2002|page=143}}{{sfn|Riedweg|2005|page=29}}{{sfn|Gregory|2015|page=27}} karena perbandingan yang tepat adalah panjang dawai dan bukan palu.{{sfn|Christensen|2002|page=143}}{{sfn|Gregory|2015|page=27}}
 
=== AstronomisAstronomisasi ===
Pada zaman kuno, Pythagoras dan orang yang sezaman dengannya, [[Parmenides|Parmenides dari Elea]], dianggap sebagai orang pertama yang mengajarkan bahwa Bumi itu bulat.{{sfn|Burkert|1972|page=306}} Mereka juga dikatakan sebagai orang pertama yang menemukan bahwa dunia dapat dibagi menjadi lima zona iklim,{{sfn|Burkert|1972|page=306}} dan bahwa [[Fosforus (bintang timur)|bintang timur]] dan [[Hesperus|barat]] adalah benda langit yang sama (kini dikenal sebagai [[Venus]]).{{sfn|Burkert|1972|pages=307–308}} Dari dua filsuf ini, Parmenides lebih mungkin menjadi orang pertama yang menemukan hal-hal ini,{{sfn|Burkert|1972|pages=306–308}} dan penghargaan terhadap Pythagoras mungkin muncul dari sebuah puisi pseudopigrafa.{{sfn|Burkert|1972|pages=307–308}} Empedokles (yang hidup di Magna Graecia tidak lama setelah Pythagoras dan Parmenides) sendiri sudah tahu bahwa Bumi itu bulat.{{sfn|Kahn|2001|page=53}} Selain itu, pada akhir abad kelima SM, fakta ini sudah diterima di kalangan cendekiawan Yunani Kuno.{{sfn|Dicks|1970|page=68}}