Elang Mulia Lesmana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Arfianda Bachtiar kuliah jurusan Arsitektur Fakultas Tehnik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak 4 perubahan teks terakhir (oleh 36.72.19.222, Muhammadsyahid, Huda Mahardhika dan Arfiandabachtiar) dan mengembalikan revisi 13355517 oleh HsfBot
Baris 13:
}}
 
'''Elang Mulia Lesmana''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|5|7|1978|[[Jakarta]]|12|5|1998}}) adalah seorang mahasiswa Fakultas Arsitektur [[Universitas Trisakti]] angkatan [[1996]] yang meninggal karena terkena peluru tajam pada [[Tragedi Trisakti]].<ref name=mirnawati>{{cite book|first=Mirnawati|title=Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap|publisher =[[Penebar Swadaya Grup]]|date=2012|pages=158|isbn=979-788-343-4}}</ref><ref name=nana>{{cite book|author=Nana Supriatna|title=Sejarah Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Pengetahuan Alam|publisher =[[Grafindo Media Pratama]]|date=2006|pages=26}}</ref> DalamPada peristiwatragedi ini, tigabeberapa mahasiswa lainnya yakni [[Hendriawan Sie]], [[Hafidin Royan]], dan Hery Hartanto gugur ketika menyampaikan [[aspirasi]] untuk memperjuangkan [[reformasi]].<ref name=galangpress>{{cite book|last=T. Wardaya|first=Baskara|title=Menguak Misteri Kekuasaan Suharto|publisher =[[Galangpress]]|date=2007|pages=270|isbn=978-979-23-9981-3}}</ref>
 
== Kronologi Meninggalnya Elang Mulia Lesmana ==
Baris 19:
=== Kesaksian Dari Sahabat Karib Elang ===
 
Kronologi meninggalnya Elang Mulia Lesmana diingat jelas oleh [[Arfianda Bachtiar]] atau dikenal dengan nama Frankie, pria lulusan [[Fakultas Teknik Industri|Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan]], Jurusan Arsitektur Universitas Trisakti, angkatan 1996, yang merupakan sahabat karib Elang.<ref name=okezone>{{cite web|url=http://news.okezone.com/read/2013/05/13/337/805923/detik-detik-elang-mulya-lesmana-sebelum-tewas-ditembak|title=Detik Detik Elang Mulya Lesmana Sebelum Tewas Ditembak|accessdate=9 Mei 2014}}</ref> Sehari sebelum tragedi atau tepatnya pada [[11 Mei]] [[1998]], Frankie dan Elang berniat mengerjakan tugas kelompok yang harus dikumpulkan esok hari.<ref name=okezone/> Frankie memang kerap menginap di rumah Elang untuk belajar bersama, terlebih minggu itu akan diadakan ujian tengah semester.<ref name=okezone/> Ketika hujan deras, keduanya berboncengan menuju rumah Elang di kawasan [[Ciputat]], [[Tangerang]].<ref name=okezone/> Malam itu, Elang menunjukkan sikap yang berbeda dari biasanya, sosok ceria dan pandainya menghilang.<ref name=okezone/> Elang lebih banyak melamun, sehingga Frankie harus menegur berkali-kali saat Elang tidak mengacuhkan pertanyaan Frankie.<ref name=okezone/>
Keesokan harinya, pada pukul 09.00 [[WIB]], keduanya berangkat ke kampus.<ref name=okezone/> Sebelum pergi, ibunda Elang sempat berpesan pada Frankie agar berhati-hati mengendarai motor.<ref name=okezone/> Mendengar pesan ibunda Elang yang begitu mengkhawatirkan keduanya, Elang membalasnya dengan candaan,"Mami jangan ngomong gitu dong ke Frankie, Elang kan jadi malu,".<ref name=okezone/> Hari itu, ujian tengah semester dibatalkan karena mahasiswa diharapkan berpartisipasi dalam [[demonstrasi]] di kampus.<ref name=okezone/> Keduanya memang telah berniat untuk ikut serta dalam aksi tersebut.<ref name=okezone/> Frankie langsung mengeluarkan [[jaket almamater]] yang telah disiapkan, begitu juga seharusnya Elang.<ref name=okezone/> Tetapi ternyata Elang lupa untuk membawa jaket almamaternya.<ref name=okezone/> Di situlah Frankie melihat bahwa Elang seperti orang yang banyak pikiran yang mengakibatkan lupa terhadap sesuatu hal yang lain.<ref name=okezone/>
Sebelum ikut berorasi, Frankie mengajak Elang melihat proyek kos-kosan milik orang tuanya yang tengah dibangun persis di seberang gedung kampus.<ref name=okezone/> Setelah berjalan kaki lima menit keduanya sampai di lokasi proyek, lalu menghabiskan waktu di sana sekitar sejam.<ref name=okezone/> Menjelang siang, keduanya kembali ke kampus.<ref name=okezone/> Ketika akan meninggalkan lokasi proyek tiba-tiba salah satu tukang bangunan memanggil Frankie dan memberikan pensil gambar kesayangan Elang yang terjatuh.<ref name=okezone/> Kejadian aneh pun kembali dirasakan Frankie, saat keduanya melewati [[halte bis|halte bus]] di tikungan [[Jalan Letjen S Parman]], tiba-tiba ada seorang perempuan yang menangis ketika Elang melintasinya.<ref name=okezone/> Namun, ketika [[orasi]] tengah berlangsung di tengah-tengah parkiran kampus, Frankie kembali menemukan sosok perempuan lain di antara rapatnya peserta demo di sana yang menangis saat berada di dekat Elang.<ref name=okezone/>
Hari semakin sore, perlahan seluruh mahasiswa bergerak ke luar kampus untuk menuju ke gedung [[DPR]].<ref name=okezone/> Namun, aksi para mahasiswa dihadang [[aparat keamanan]].<ref name=okezone/> Negoisasi antara mahasiswa dan aparat pun berlangsung [[alot]].<ref name=okezone/> Selama kurang lebih tiga jam para [[demonstran]] menghabiskan waktu di jalanan, beberapa mahasiswa menyempatkan mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama.<ref name=okezone/> Frankie memutuskan untuk meminta bantuan seorang temannya yang saat itu membawa kamera untuk mengambil gambar dirinya bersama Elang dan satu sahabatnya lagi, Adny.<ref name=okezone/> Suasana kian memanas, aparat memaksa para demonstran untuk kembali masuk ke kampus.<ref name=okezone/> Melihat kondisi yang mulai tak terkendali, Frankie berpesan pada dua sahabatnya yakni Elang dan Adny, jika terpisah ketiganya berjanji akan berkumpul di pos [[satpam]] di depan pintu masuk kampus.<ref name=okezone/>