Teluk Dalam, Nias Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pranala luar: Bot: Menambah pengawasan otoritas |
JohnThorne (bicara | kontrib) Perbaikan |
||
Baris 11:
}}
'''Teluk Dalam''' adalah Ibu kota Kabupaten Nias Selatan dan juga nama untuk sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Nias Selatan]], [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]].
== Geografi ==
Kecamatan Teluk Dalam terletak
== Nama ==
Kata Teluk Dalam diambil dari nama Teluk di bagian selatan Pulau Nias yang kemudian juga menjadi nama Kota, nama Kecamatan dan sekaligus menjadi Ibu kota [[Kabupaten Nias]] Selatan. Dalam bahasa Nias Selatan, kota Teluk Dalam juga sering disebut sebagai Luahaziwara-wara yang artinya adalah tempat pertemuan seluruh penduduk Kecamatan Teluk Dalam setiap hari pekan dulunya.
== Sejarah ==
Nenek moyang penduduk Teluk Dalam dipercaya datang dari [[Gomo]] di bagian tengah pulau Nias. Sejak dahulu dikenal ada 4 Ori/negeri yang merupakan kesatuan kecil dari beberapa kampung atau banua. Ori ini dapat dibedakan dari kedekatan wilayah, asal usul keturunan, persamaan marga, kesamaan lafal atau logat bahasa dan pembentukan kampung baru dari kampung asal. Nama-nama [[ori]] tersebut adalah:
Baris 24 ⟶ 27:
Di Kecamatan Teluk Dalam terdapat marga-marga yang khas dan tidak ada di kecamatan lain di pulau Nias seperti: [[Bago]], Fau/Wau, Dakhi, Sarumaha, Hondro, Duha, Zamili, Harita, Gaho, Ziraluo, Bazikho, Nehe, Manao, Zagoto, Waoma, Sihura, Maduwu, Zagoto, Nakhe, Bali, Haria, Bohalima, Harimao, Lature, Moho, Loi, Luahambowo, Gowasa, Gaurifa, Gohae, Gumano, Ganumba, Zalogo, Bawaulu, Saota, Gari, Ge'e, Hawa dan lain lain.
Pada [[28 Maret]] [[2005]], Teluk Dalam dilanda [[Gempa bumi Sumatra Maret 2005|gempa bumi besar]] yang menyebabkan korban jiwa dan rusaknya beberapa situs-situs kuno di sana.▼
== Tempat wisata ==
Teluk Dalam mempunyai beberapa tempat yang menjadi objek wisata, di antaranya [[pantai Sorake]], [[pantai Lagundri]] dan Desa [[Bawömataluo]] yang mempunyai banyak rumah-rumah adat tradisional Nias berusia ratusan tahun.
Peninggalan budaya masa lalu masih tetap dipertahankan di Kecamatan Teluk dalam. Hal ini
Tradisi [[lompat batu]], Fataele dan Maluaya (tari perang), Ho Ho, Mogaele dan lain-lain masih tetap dipertahankan dan dilestarikan.
== Demografi ==
Penduduk Kecamatan Teluk Dalam
Umat Muslim memiliki 2 buah mesjid di Kelurahan Pasar Teluk Dalam (NU dan Muhammadiyah) dan 1 buah di desa Lagundri (NU).
Baris 38 ⟶ 45:
Produk pertanian yang dihasilkan: Beras, Kelapa(Kopra), Karet, Kokoa(Coklat) dan buah-buhan. Kueni adalah salah satu produk andalan dimana kueni Teluk Dalam terkenal enak, harum dan tidak busuk.
Hasil Laut, yaitu Ikan, Udang, Kepiting, Lobster dan lain-lain.
== Referensi ==
{{reflist}}
▲Pada [[28 Maret]] [[2005]], Teluk Dalam dilanda [[Gempa bumi Sumatra Maret 2005|gempa bumi besar]] yang menyebabkan korban jiwa dan rusaknya beberapa situs-situs kuno di sana.
== Pranala luar ==
|