Perry Tangkilisan
Bergabung 6 Mei 2020
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →top: clean up |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 3:
{{Unreferenced|date=Mei 2020}}
}}
Petrus Muntu Untu Tangkilisan adalah Nama Lengkap dari '''Petrus M. Tangkilisan''', seorang putra Bantik, anak suku Minahasa. Lahir pada tanggal 19 Mei 1919 di Singkil Wawonasa Manado Utara dan meninggal di Tebet Jakarta tanggal 7 November 1984. Di Kebumikan tanggal 9 November 1984 di Pekuburan Adat Bantik di Singkil Manado Utara.
Pendidikan:
MULO B, Manado, July 1935.
Biasa di panggil dengan Pet Tangkilisan, memiliki adik kandung yaitu Petronella Maas Tangkilisan, yang juga merupakan isteri dari Pejuang Peristiwa 14 February 1946 yaitu S.D.Wuisan.
Baris 9 ⟶ 12:
Selain memiliki adik kandung perempuan, Pet Tangkilisan juga memiliki Saudara (kakak) tiri lelaki yaitu DR. Peils/Phill Maurits Tangkilisan (pernah menjabat sebagai Hukum Besar Distrik Amurang, Anggota Minahasa Raad, dan dua kali menjabat sebagai Kepala Daerah Minahasa). Juga memiliki kakak tiri perempuan yaitu Pauline M. Tangkilisan.
Pet Tangkilisan juga memiliki Saudara Sepupu dari sebelah Keluarga Bantik Suawa, yang juga merupakan Pahlawan Nasional yaitu Robert Wolter Monginsidi.
Pet Tangkilisan dan Maas Wuisan adiknya adalah putera putri atau anak2 dari Pieter Willem Tangkilisan yang menikah dengan Getruida Kullit (Oma Singkil).
Setelah menyelesaikan sekolah Mulo B, bekerja di Kantor Distrik (Kantor Walikota) Manado, dari bulan July 1935 sampai February 1936.
Pet Tangkilisan keluar dari kota Manado pergi merantau pada tahun 1936, pergi bekerja di Bosch Exploratie di Balikpapan, dari bulan Juni 1936 sampai January 1938, di bagian Tata Usaha.
Bekerja pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia sejak April 1946 sampai dengan February 1950, dimulai dengan pangkat kepegawaian PMN III sampai PMN !, dan sejak tanngal 10 December 1947 sampai dengan February 1950 diperbantujan pada Delegasi Republik Indonesia sebagai Liaison Officer.▼
Setelah itu meneruskan perjalanan ketanah Jawa di kota Surabaya, tinggal beberapa bulan di Surabaya untuk kemudian meneruskan perjalanan ke Djakarta.
Dan aktif sebagai TNI dengan Pangkat Mayor pada Brigade XVI KRUX.▼
Bekerja di Djakarta pada NV. K.P.M. dari bulan Oktober 1938 sampai April 1944.
Setelah penyerahan Kedaulatan RI pada December 1949, Pet Tangkilisan mendapat tugas khusus dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Menteri Pertahanan melalui Sekjend Mr.Ali Budiardjo menjadi Koordinator Komisi Penghubung Militer pada Kementerian Pertahanan yang memiliki tugas khusus mengatur dan mengajak para tentara2 ex KNIL untuk kembali masuk di TNI/APRIS.▼
Saat di Jakarta mengikuti Sekolah Mualim Pelayaran Terbatas dan Mualim Pelayaran Indonesia, selama 2 tahun dari January 1939 sampai January 1941.
Setelah itu berlayar di kapal2 KPM ke pelbagai Negara2.
Tiba dan menetap di Sydney tahun 1942. Tetap bekerja di NV. K.P.M. Sydney sebagai HoofdKlerk sampai Agustus 1945.
Mulai September 1945, berjuang bersama Teman2 KPM-ers dan mendirikan Komite Indonesia Merdeka (K.I.M.) bersama Chris Tampenawas, Jan Walandouw, Piet Pongay, Jimmy Imawan dkk lainnya sesama KPM-ers.
Saat Rapat di Randwick Sydney, sepakat memilih Jimmy Imawan sebagai Ketua K.I.M.
Setelah mendengar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, dan berita diterima di Sydney pada 19 Agustus 1945, maka mulai tgl 20 Agustus sampai awal Oktober 1945, memimpin aksi Pemogokan dan Boikot Kapal2 Belanda yang berada di Sydney, dalam kapasitas sebagai Ketua Bidang Penerangan dan Propaganda K.I.M.
Akhir Agustus 1945 bertemu dan melakukan rapat2 dengan Joris Ivens secara bahagia guna pembuatan Film Dokumenter Indonesia Calling di Sydney, dan film ini diselesaikan bersama Joris Ivens (Sutradara) dkk dengan team teknis dari KPM-ers dalam 2 minggu, selesai di akhir September 1945.
Di bulan Oktober 1945, bersama kurang lebih 1500 orang ex KPM-ers dan masyarakat Indonesia lainnya, melakukan repatriasi dengan kapal Inggeris Ms. Esperance Bay, kembali ke Indonesia di Pulau Jawa tepatnya di Yogya.
Tiba di Jogyakarta langsung bergabung dengan Rekan2 Laskar Seberang yaitu Laskar KRIS, dan juga bekerja di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dari bukan Maret 1946 sampai February 1950.
▲
▲Dan aktif sebagai TNI dengan Pangkat Mayor pada Brigade XII kemudian Brigade XVI KRUX.
▲Setelah penyerahan Kedaulatan RI pada December 1949, Pet Tangkilisan mendapat tugas khusus dari YM. Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Menteri Pertahanan melalui Sekjend Mr.Ali Budiardjo menjadi Koordinator Komisi Penghubung Militer pada Kementerian Pertahanan yang memiliki tugas khusus mengatur dan mengajak para tentara2 ex KNIL untuk kembali masuk di TNI/APRIS.
Diperbantukan dan resmi bekerja di Kementerian Pertahanan sejak January 1950 sampai September 1950.
Saat terjadi Peristiwa Lembong atau Peristiwa Kudeta APRA di Bandung pada tanggal
23 January 1950, Pet Tangkilisan sedang bersama dengan rekannya Adolf Lembong di mobil ketika serangan tembakan2 dilakukan oleh tentara2
Pada saat itu Pet Tangkilisan berhasil meloloskan diri dan keesokan harinya langsung kembali ke Jakarta untuk melapor di Kementerian Pertahanan.
Pet Tangkilisan pada awal April 1950 sampai dengan Mei 1950, juga di tugasi oleh Kementerian Pertahanan untuk ke Manado sebagai Komisi Penghubung Militer untuk mengatur pengembalian Tentara2 ex KNIL masuk pada TNI APRIS. Sekaligus membantu Letkol Kawilarang dalam proses penumpasan pemberontakan RMS.
Petrus Tangkilisan sejak September 1950 sampai dengan 1955 aktif pada Kementerian Perhubungan khususnya pada Jawatan Perhubungan Laut. sebagai Reperendaris, Ketua Tata Usaha Djawatan Pelayaran.
Baris 32 ⟶ 55:
Pada tahun 1954 menjabat sebagai Ketua Departemen Pemuda Partai Buruh, dimana Asrarudin dan Prof Abidin sebagai Pimpinan Partai Buruh.
Untuk kemudian pada tahun 1955 Pet Tangkilisan terpilih sebagai anggota DPR dan tahun 1956 sebagai Anggota Konstituante.
Beberapa kali di utus mewakili Pemerintah Indonesia al :
1. Wakil dari Kementerian
Perburuhan untuk
mempelajari Industrial
Relations dalam rangka
Colombo Plan di London UK,
dari July - Oktober 1953.
2. Mewakili Kementerian Luar
Negeri Republik Indonesia
sebagai anggota Fact Finding
Mission, ke Canberra, Sydney
dll di Australia pada bulan
Agustus 1957.
3. 2 (dua) kali mewakili
Kementrian Perhubungan
dalam Rapat2 di Luar Negeri.
4. Diutus oleh Pemerintah
Republik Indonesia, untuk
mewakili Perusahan2
Pelayaran Niaga di Indonesia,
dalam Konferensi
International Chamber of
Commerce di Naples Italy,
pada Mei.1957.
5. Utusan dari Kementerian
Perdagangan, pada tahun
1963 guna melakukan
perundingan2 Pelayaran
Niaga Indonesia dengan
pihak2 Shipping (Perkapalan)
di kota Paris, Hamburg, Oslo
dan New York.
Hal-hal.lain :
Di akhir tahun 50an dan awal 60an, anggota Panitia Perselisihan Perburuhan Pusat dan Aktif mengurus Persidja, Gabsi, Maesa dan juga sebagai salah satu Pendiri Kerukunan Keluarga Kawanua bersama Jan Walandouw dkk sesama Kawanua di Jakarta.
Disaat sebelum akhir Kehidupan, beliau melayani jemaat sebagai Gembala Sidang (Pendeta) Gereja Sidang Jemaat KGPM Singkil, di Manado Utara.
Sumber:
1.Penyunting sendiri
P.M.Tangkilisan Jr. (Perry) adalah Putera Kandung (anak nomor 5) dari Pet Tangkilisan. Juga pesan2 langsung dari Pet Tangkilisan jauh hari sebelum meninggal dan sesuai Dokumen2 yang di miliki oleh Keluarga P.M.Tangkilisan.
2.Surat Keputusan MBAD No. KEP - 1477/11/1967, Panglima Angkatan Darat, Djendral TNI Soeharto, Mengenai pemberian Tanda Djasa / Penghargaan Negara, Djakarta 28-11-1967. Lampiran halaman 3.
3.Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. P 28/8/18, Djakarta, 11 Mei 1953, mengenai diperbantukan P.M. Tangkilisan Ketua Tata Usaha Djawatan Pelajaran
(Pelayaran) Kementerian Perhubungan pada Kementerian Perburuhan selama 6 (enam) bulan.
|