Pax Nederlandica: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
clean up |
Sedang memperbaiki referensi [Revisi Proyek Respati] |
||
Baris 1:
{{Sejarah Indonesia}}
'''Pax Netherlandica''' atau '''Pax Nederlandica'''
== Latar Belakang ==
Belanda menggagas Pax Netherlandica karena kekhawatirannya terhadap negara-negara barat lainnya akan datang ke wilayah Nusantara dan berniat menguasai wilayah Nusantara, dan juga [[Terusan Suez]] yang telah dibuka membuat jalur pelayaran antara [[Eropa]] dan [[Asia]] menjadi lebih singkat sehingga Belanda menginginkan untuk melaksanakan [[Politik Pasifikasi]] sesegera mungkin untuk menguasai daerah di Nusantara.
Pax Netherlandica juga digagas untuk mengubah sistem administrasi tradisional menjadi sistem administrasi modern, yaitu dengan mengubah sistem pemimpin pribumi ke sistem birokrasi kolonial. Sehingga Belanda dapat mengambil posisi penting dari pemimpin daerah dan menjadikan para pemimpin pribumi terlepas dari hubungan tradisional dengan rakyatnya lalu menjadikannya sebagai pegawai di dalam birokrasi kolonial.<ref name="ref4" />
Baris 10:
=== Politik Pasifikasi ===
Politik Pasifikasi adalah kegiatan ekspansi militer Belanda untuk menguasai daerah-daerah yang belum dikuasai oleh Belanda, kegiatan Politik Pasifikasi mengakibatkan terjadinya peperangan di berbagai wilayah Nusantara, yaitu [[Perang Bali]], [[Perang Aceh]], [[Perang Banjar]], [[Perang Tapanuli]], dan [[Perang Padri]].
=== Perjanjian ===
Belanda melakukan sejumlah perjanjian untuk dapat menguasai beberapa wilayah di Nusantara, yaitu [[Kongres Wina]] ([[1815]]) dan [[Konvensi London]] ([[1814]]) untuk mengembalikan beberapa wilayah dari negara-negara Eropa sebelum invasi [[Napoleon Bonaparte]], [[Traktat London]] ([[1824]]) bersangkutan dengan [[Sumatera]] dan [[Bengkulu]], [[Traktat Sumatera]] (1871) bersangkutan dengan [[Aceh]] dan [[Gayo Alas]], perjanjian antara [[Inggris]] dan Belanda yang berkaitan dengan [[Irian Barat]] ([[1828]]), dan perjanjian antara [[Portugal]] dengan Belanda yang berkaitan dengan perbatasan antara [[Timor Barat]] dan [[Timor Timur]] ([[1904]]).
== Dampak ==
Pax Netherlandica melalui proses Politik Pasifikasi selama abad ke-19 M berdampak pada hilangnya kedaulatan kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Nusantara karena dikuasai oleh Belanda.
Pax Netherlendica juga memberikan dampak yang bermanfaat pada infrastruktur transportasi, pemerintah Belanda membangun jalan dan jalur kereta api sehingga memudahkan mobilisasi serta pergerakan pasukan untuk menghadapi perlawanan-perlawanan rakyat pada abad ke-19 M.
Pax Netherlandica juga memberikan dampak pada migrasi penduduk serta pencampuran budaya, karena tentara yang direkrut Belanda berasal dari berbagai daerah di Nusantara.
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
|