Thomas Americo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hasan wahyudi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Hasan wahyudi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 30:
Jimmy pun sempat bergabung dengan sasana tinju di Jakarta, yaitu Sasana Waringin, Jakarta (1978), tetapi ia tidak betah, Jimmy kembali lagi ke Malang. Ia memilih Sasana Gajayana, asuhan Walikota Sugiyono. Satu tahun kemudian, yaitu pada tahun 1979 ia mengalahkan Wongso Suseno,. Wongso Suseno adalah petinju Indonesia pertama yang menjadi juara Orien Pacific Boxing Federation (OPBF)
 
Setelah berkali-kali mendapatkan kemenangan demi kemenangan, Thomas semakin terkenal. Nama Thomas americoAmerico semakin menjulang setelah ia berhasil merebut gelar juara OPBF, untuk kelas welter ringan di Gedung Go Skate, Surabaya 1980, Thomas Americo berhasil memukul KO juara sebelumnya, yakni Sang Mo Koo, seorang petinju yang berasal dari Korea Selatan. Saat itu Thomas menerima Rp 6 juta, sebuah bayaran tertinggi petinju prof Indonesia ketika itu.
 
Sebelum mengalahkan Sang Mo Koo, Thomas mengalahkan Mike de Guzman, seorang petinju dari Filipina dan Eddi Button petinju dari Australia. Thomas mendapatkan gelar kampium OPBF, dimana ia memiliki kesempatan terbuka untuk menantang juara dunia.<ref>{{Cite book|title=Apa & Siapa sejumlah orang Indonesia 1983 - 1984|last=TEMPO|first=Majalah Berita Mingguan|publisher=P.T. Grafiti Pers.|year=1983|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>