Antena parabola: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 119:
* <math>e_A</math> adalah parameter tanpa dimensi antara 0 dan 1 yang disebut ''[[efisiensi apertur]]''. Efisiensi bukaan antena parabola tipikal adalah 0,55 hingga 0,70.
 
Dapat dilihat bahwa, seperti halnya ''antena aperture'', semakin besar aperture, dibandingkan dengan [[panjang gelombang]], semakin tinggi jangkauan. Jangkauan meningkat dengan kuadrat rasio lebar bukaan terhadap panjang gelombang, antena parabola yang sangat besar, seperti yang digunakan untuk komunikasi pesawat ruang angkasa dan [[teleskop radio]], dapat memiliki jangkauan yang sangat tinggi. Menerapkan rumus di atas pada antena berdiameter 25 meter yang sering digunakan dalam susunan [[teleskop radio]] dan antena ground satelit pada panjang gelombang 21 cm (1,42 GHz, frekuensi [[radio astronomi]] umum), menghasilkan perkiraan kenaikan maksimum 140.000 kali atau sekitar 52 dBi ([[desibel]] di atas level [[Radiator isotropik|isotropik]]). Antena parabola terbesar di dunia adalah [[Teleskop Bulat Aperture Lima ratus meter|Teleskop Spherical radio Aperture Lima ratus meter]] di barat daya Cina, dan teleskop radio Arecibo di [[Arecibo, Puerto Rico]], AS, yang keduanya memiliki lubang efektif sekitar 300 meter. GainJangkauan piringan ini pada 3 GHz kira-kira 90 juta, atau 80 dBi.
 
== Pola radiasi ==
 
=== Formula pola radiasi ===
Radiasi dari [[Paraboloida|paraboloid]] besar dengan bukaan bercahaya seragam pada dasarnya setara dengan bukaan melingkar dengan diameter yang sama D pada pelat logam tak terbatas dengan insiden gelombang bidang datar pada pelat.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=NRxTAAAAMAAJ&hl=en|title=Antennas for all applications|last=Kraus|first=John Daniel|last2=Marhefka|first2=Ronald J.|date=2002|publisher=McGraw-Hill|isbn=978-0-07-232103-6|language=en}}</ref>
 
Pola medan radiasi dapat dihitung dengan menerapkan [[prinsip Huygens]] dengan cara yang mirip dengan bukaan persegi panjang. Pola [[medan listrik]] dapat ditemukan dengan mengevaluasi integral [[difraksi Fraunhofer]] di atas apertur melingkar. Itu juga dapat ditentukan melalui [[Zona Fresnel|persamaan zona Fresnel]].<ref>{{Cite book|url=http://archive.org/details/IntroductionToTheoreticalPhysics|title=Introduction to Theoretical Physics|last=John C. Slater & Nathaniel H. Frank|language=English}}</ref>
 
<math>E=\int \int \frac {A}{r_1} e^{j (\omega t - \beta r_1)} dS=\int \int e^{2\pi i(lx+my)/\lambda} dS</math>
 
yang dimana:
 
* <math>\beta=\omega/c=2\pi /\lambda</math>. Menggunakan koordinat kutub <math>x=\rho \cdot \cos \theta,\quad y=\rho \cdot \sin \theta</math>. Memperhatikan simetri,
 
<math>E=\int\limits_{0}^{2\pi}d\theta \int\limits_{0}^{\rho_0}e^{2\pi i\rho \cos \theta l/\lambda} \rho d\rho </math>
 
dan menggunakan [[fungsi Bessel orde]] pertama memberi pola medan listrik <math>E(\theta) </math>,
{{Equation box 1|equation=<math>E(\theta)=\frac{2\lambda}{\pi D} \frac{J_1[(\pi D/\lambda)\sin\theta]}{\sin\theta} </math>}}
Yang dimana:
 
* <math>D</math> adalah diameter bukaan antena dalam meter,
* <math>\lambda</math> adalah panjang gelombang dalam meter,
* <math>\theta</math> adalah sudut dalam radian dari sumbu simetri antena seperti yang ditunjukkan pada gambar, dan
* <math>J_1 </math>adalah [[fungsi Bessel orde pertama]]. Menentukan [[Null (radio)|nol]] pertama dari pola radiasi memberikan lebar pancaram <math>\theta_0</math>.
 
Syarat <math>J_1(x)=0</math> kapanpun <math>x=3.83</math>. Jadi, <math>\theta_0=\arcsin \frac {3.83 \lambda}{\pi D} = \arcsin \frac {1.22 \lambda}{D} </math>.
 
Saat aperture besar, sudutnya <math>\theta_0</math> sangat kecil, jadi <math>\arcsin (x)</math> kira-kira sama dengan <math>x</math>. Ini memberikan rumus lebar pancaran umum,<ref name=":02" />
{{Equation box 1|equation=<math>\theta_0 \approx \frac {1.22 \lambda}{D}\,\text{(dalam radian)} = \frac {70 \lambda}{D}\,\text{(dalam derajat)}</math>}}
 
== Referensi ==