Kekristenan pada abad ke-1: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saya mencoba menerjemahkan informasi yang sudah ada di versi Inggrisnya. Saya juga menambahkan beberapa referensi dan merubah informasi di bagian Zaman Kerasulan dan Yahudi Kristen.
Merapihkan referensi dan informasi terkait bagian Yahudi Kristen.
Baris 17:
 
== Asal-usul ==
[[Berkas:Map-alexander-empire.png|jmpl|Daerah cakupan Kerajaan Makedonia di bawah Alexander Agung]]
 
=== Latarbelakang Yahudi Helenis dan munculnya Kaum Eseni ===
Paska [[Koresh Agung]] mengeluarkan surat perintah yang mengizinkan orang Yahudi kembali ke Yerusalem pada tahun 538 SM<ref>2 Tawarikh 36:22-23  "Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, YHWH menggerakkan hati Koresh, Raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh Kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini: "Beginilah perintah Koresh, Raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh YHWH, Tuhan semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, YHWH, Tuhannya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!""</ref>, bangsa Yahudi pulang ke tanah mereka secara bertahap antara tahun 520–515 SM. Setelah terpengaruh oleh budaya Babilonia akibat masa pembuangan ini, Bangsa Yahudi juga mengalami pengaruh budaya Yunani ([[Helenisasi]]) sampai munculnya Kekristenan. Dua tokoh yang berperan penting dalam asimilasi budaya ini adalah [[Aleksander Agung|Alexander Agung]], Raja Makedonia dan [[Antiokhos IV Epifanes|Anthiokhos IV Epifanes]], Raja Seleukia.
Upaya helenisasi Umat Yahudi dilakukan oleh [[Antiokhos IV Epifanes|Anthiokhos IV Epifanes]] yang memerintah tahun 175-164 SM. Ia merupakan seorang raja pada [[kekaisaran Seleukia]]. Upaya Helenisasi tersebut dia upayakan supaya kesatuan kerajaannya tetap terjamin<ref>D.S Russell. 2007 ''Penyingkapan Ilahi''. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hal. 34.</ref>. Helenisasi yang dilakukannya sangat berpengaruh besar terutama bagi kehidupan masyarakat dan budaya orang-orang Yahudi. Dampaknya yang besar terlihat pada kebiasaan dan praktik orang Yahudi saat itu, baik yang ada di [[Palestina (wilayah)|Yudea Romawi]] maupun di [[Diaspora Yahudi|Diaspora]]. Perubahan budaya yang memaksa ini memunculkan Yahudi Helenistik dalam diaspora Yahudi yang berusaha untuk membangun [[Agama Yahudi|tradisi keagamaan Yahudi]] dalam budaya dan bahasa [[Periode Hellenistik|Hellenisme]] . Yudaisme Helenistik menyebar ke [[Kerajaan Ptolemaik|Mesir Ptolemeus]] dari abad ke-3 SM, dan menjadi ''[[religio licita]]'' yang terkenal setelah [[Yunani pada zaman penjajahan Romawi|penaklukan Romawi atas Yunani]], [[Asia (provinsi Romawi)|Anatolia]], [[Suriah (provinsi Romawi)|Suriah]], [[Yudea (provinsi Romawi)|Yudea]], dan [[Aegyptus (provinsi Romawi)|Mesir]].<ref>Hegermann, Harald (1990). "Chapter 4: The Diaspora in the Hellenistic age". In Davies, W.D.; Finkelstein, Louis (eds.). ''The Cambridge history of Judaism'' (1. publ. ed.). Cambridge: Cambridge University Press. Hal. 115–166. doi:10.1017/CHOL9780521219297.005. ISBN <bdi>9781139055123</bdi>.</ref><ref>Gruen, Erich S. (1997). "Fact and Fiction: Jewish Legends in a Hellenistic Context". ''Hellenistic Constructs: Essays in Culture, History, and Historiography''. University of California Press. Hal. 72 </ref><ref>Ulrich Wilcken, ''Griechische Geschichte im Rahmen der Alterumsgeschichte''.</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/topic/The-Books-of-the-Maccabees|title=The Books of the Maccabees|last=|first=|date=|website=Encyclopædia Britannica|access-date=26/5/2020}}</ref> Dalam praktik helenisasi, orang-orang Yahudi diminta ikut berpartisipasi dalam upacara persembahan korban bagi dewa-dewa. Akibat ulahnya sendiri yang dianggap keterlaluan, mulailah muncul pemberontakan dalam kota.
 
Penaklukan Alexander Agung pada akhir abad 4 SM menyebarkan budaya dan kolonisasi Yunani di atas tanah-tanah non-Yunani, termasuk Levant. Ini memunculkan periode Hellenistik, yang berupaya menciptakan budaya bersama atau universal di kekaisaran Aleksandria yang didasarkan pada Athena abad ke-5, bersamaan dengan perpaduan budaya Timur Dekat<ref>Roy M. MacLeod, ''The Library Of Alexandria: Centre Of Learning In The Ancient World''</ref>. Periode ini ditandai oleh gelombang baru penjajahan Yunani yang mendirikan kota-kota dan kerajaan-kerajaan Yunani di Asia dan Afrika<ref>Ulrich Wilcken, ''Griechische Geschichte im Rahmen der Alterumsgeschichte''.</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.history.com/news/eight-surprising-facts-about-alexander-the-great|title=8 Surprising Facts about Alexander the Great|last=Barksdale|first=Nate|date=13 Mei 2014|website=History|access-date=27 Mei 2020}}</ref>, yang paling terkenal adalah Aleksandria di Mesir. Kota-kota baru didirikan terdiri dari penjajah yang datang dari berbagai belahan dunia Yunani, dan bukan dari kota metropolitan tertentu (ibu kota) seperti sebelumnya<ref>Ulrich Wilcken, ''Griechische Geschichte im Rahmen der Alterumsgeschichte''.</ref>. Perhatikan peta kekuasaan Alexander di atas, wilayah Yerusalem juga masuk ke dalam kekuasaannya.
Antiokhos menjadi sangat marah dan bertekad memberi pelajaran kepada orang-orang yang menentangnya terutama orang-orang Yahudi. Ia mengeluarkan sebuah larangan bagi orang-orang Yahudi menjalankan hukum-hukum dan adat-istiadat mereka. Berbagai praktik ibadah orang Yahudi tidak boleh dilakukan dan setiap pelanggarnya akan menerima hukuman mati. Puncak dari tindakan Antiokhos ini adalah saat ia menempatkan altar dewa [[Zeus]] Olympus di atas altar Bait Yerusalem dan meletakkan daging babi untuk dipersembahkan sebagai sesajen pada tanggal 25 [[Kislew]] [[168 SM]], yang menyulut pemberontakan Yehuda Makabe (Dinasti Hasmonean) untuk menyucikan kembali Bait Yerusalem serta dimulainya hari raya [[Hanukkah]] sejak tanggal 25 [[Kislew]] [[165 SM]].<ref>D.S Russell. 2007 ''Penyingkapan Ilahi''. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hal. 34.</ref> Orang-orang Hasmonean memerintah Yehuda sampai 63 SM.
 
Sesudah kematian Alexander pada tahun 323 SM, wilayah kekuasaannya dibagi menjadi dua bagian, Kerajaan Ptolomeus di Mesir dan Kerajaan Seleukia di Syria. Yerusalem ada di bawah wilayah Ptolomeus sampai dengan 198 SM. Memang pengaruh budaya Yunani sudah terasa namun umat Yahudi masih bebas melaksanakan ritual keagamaannya<ref>{{Cite book|title=Tafsir Alkitab Perjanjian Lama|last=Bergant|first=Dianne|date=2002|publisher=Kanisius|isbn=|location=Yogyakarta|pages=826|url-status=live}}</ref>.
 
Upaya helenisasi Umat Yahudi dilakukan oleh [[Antiokhos IV Epifanes|Anthiokhos IV Epifanes]] yang memerintah tahun 175-164 SM ini yang dirasakan sangat berat bagi umat Yahudi. Ia merupakan seorang raja pada [[kekaisaran Seleukia]]. Upaya Helenisasi tersebut dia upayakan supaya kesatuan kerajaannya tetap terjamin<ref>D.S Russell. 2007 ''Penyingkapan Ilahi''. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hal. 34.</ref>. Helenisasi yang dilakukannya sangat berpengaruh besar terutama bagi kehidupan masyarakat dan budaya orang-orang Yahudi. Dampaknya yang besar terlihat pada kebiasaan dan praktik orang Yahudi saat itu, baik yang ada di [[Palestina (wilayah)|Yudea Romawi]] maupun di [[Diaspora Yahudi|Diaspora]]. Perubahan budaya yang memaksa ini memunculkan Yahudi Helenistik dalam diaspora Yahudi yang berusaha untuk membangun [[Agama Yahudi|tradisi keagamaan Yahudi]] dalam budaya dan bahasa [[Periode Hellenistik|Hellenisme]] . Yudaisme Helenistik menyebar ke [[Kerajaan Ptolemaik|Mesir Ptolemeus]] dari abad ke-3 SM, dan menjadi ''[[religio licita]]'' yang terkenal setelah [[Yunani pada zaman penjajahan Romawi|penaklukan Romawi atas Yunani]], [[Asia (provinsi Romawi)|Anatolia]], [[Suriah (provinsi Romawi)|Suriah]], [[Yudea (provinsi Romawi)|Yudea]], dan [[Aegyptus (provinsi Romawi)|Mesir]].<ref>Hegermann, Harald (1990). "Chapter 4: The Diaspora in the Hellenistic age". In Davies, W.D.; Finkelstein, Louis (eds.). ''The Cambridge history of Judaism'' (1. publ. ed.). Cambridge: Cambridge University Press. Hal. 115–166. doi:10.1017/CHOL9780521219297.005. ISBN <bdi>9781139055123</bdi>.</ref><ref>Gruen, Erich S. (1997). "Fact and Fiction: Jewish Legends in a Hellenistic Context". ''Hellenistic Constructs: Essays in Culture, History, and Historiography''. University of California Press. Hal. 72 </ref><ref>Ulrich Wilcken, ''Griechische Geschichte im Rahmen der Alterumsgeschichte''.</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/topic/The-Books-of-the-Maccabees|title=The Books of the Maccabees|last=|first=|date=|website=Encyclopædia Britannica|access-date=26/5/2020}}</ref> Dalam praktik helenisasi, orang-orang Yahudi diminta ikut berpartisipasi dalam upacara persembahan korban bagi dewa-dewa. Akibat ulahnya sendiri yang dianggap keterlaluan, mulailah muncul pemberontakan dalam kota.
[[Berkas:Dead Sea Scrolls and caves and Qumran Excavations of Essene Monastery. Cave no. 4 where main library of the Essenes was found LOC matpc.13010.tif|jmpl|Qumran, daerah pemukiman Sekte Eseni Yahudi yang diyakini sebagai pemilik ''Dead Sea Scrolls''.]]
Antiokhos menjadi sangat marah dan bertekad memberi pelajaran kepada orang-orang yang menentangnya terutama orang-orang Yahudi. Ia mengeluarkan sebuah larangan bagi orang-orang Yahudi menjalankan hukum-hukum dan adat-istiadat mereka. Berbagai praktik ibadah orang Yahudi tidak boleh dilakukan dan setiap pelanggarnya akan menerima hukuman mati. Puncak dari tindakan Antiokhos ini adalah saat ia menempatkan altar dewa [[Zeus]] Olympus di atas altar Bait Yerusalem dan meletakkan daging babi untuk dipersembahkan sebagai sesajen pada tanggal 25 [[Kislew]] [[168 SM]], yang menyulut pemberontakan Yehuda Makabe (Dinasti Hasmonean) untuk menyucikan kembali Bait Yerusalem serta dimulainya hari raya [[Hanukkah]] sejak tanggal 25 [[Kislew]] [[165 SM]]itu.<ref>D.S Russell. 2007 ''Penyingkapan Ilahi''. Jakarta:BPK Gunung Mulia. hal. 34.</ref> Orang-orang Hasmonean memerintah Yehuda sampai 63 SM.
 
Adalah sekte Yahudi [[Eseni]], muncul sekitar abad 2 SM<ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/topic/Essene|title=Essene ANCIENT JEWISH SECT|last=|first=|date=|website=Britannica Encyclopedia|access-date=26/5/2020}}</ref>. sebagaimana kelompok Yahudi lainnya (Farisi dan Saduki), muncul sebagai respons terhadap konflik-konflik politik yang muncul, di mana identitas Yahudi sedang dikekang oleh [[Helenisasi]] yang dilancarkan oleh penjajah [[Romawi]]<ref>Kohler, Kaufmann. "Essene". ''Jewish Encyclopedia''. Diakses tanggal 26 Mei 2020.</ref>. Kaum Eseni yang bermukin di daerah Qumran ini menganggap bahwa dunia telah menjadi sangat jahat dan kotor, sehingga mereka berupaya membentuk komunitas sendiri, di mana mereka dapat menjaga kesucian hidup mereka serta terlindungi dari dunia yang jahat<ref>Bart D. Ehrman. 2004. ''The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings''. New York, Oxford: Oxford University Press. Hal. 39.</ref>. Mereka percaya bahwa Tuhan akan segera mengintervensi jalannya dunia ini dan menetapkan pemerintahan-Nya yang benar di dunia<ref>Bart D. Ehrman. 2004. ''The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings''. New York, Oxford: Oxford University Press. Hal. 39</ref>. mereka terus menelaah Kitab Suci, mentaati peraturan-peraturan yang ketat, dan menantikan hari Tuhan, di mana ''Alaha'' akan datang sebagai tanda kemenangan mereka.<ref>Lawrence E. Toombs. 1978. ''Di Ambang Fajar Kekristenan''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 68.</ref> Hari Tuhan yang mereka maskudkan ini berhubungan dengan kedatangan Mesias, yang mereka percayai akan datang membawa penghapusan bagi dosa-dosa mereka.<ref>Knohl, Israel. ''The Messiah before Jesus: the Suffering Servant of the Dead Sea Scrolls''. Berkeley: University of California, 2000. Hal 8.</ref> Lebih jauh menurut Michael White, mereka bukan hanya menunggu satu sosok Mesias, namun ada dua maca Mesias. Mesias Daud yang merupakan semacam tokoh raja yang akan datang untuk memimpin perang. Tetapi ada juga seorang Mesias Harun, seorang tokoh imam, yang akan datang untuk memulihkan Bait Suci di Yerusalem untuk kemurnian dan penyembahan yang layak bagi ''Alaha''<ref>{{Cite web|url=https://www.pbs.org/wgbh/pages/frontline/shows/religion/portrait/essenes.html|title=The Essenes and the Dead Sea Scrolls
Baris 29 ⟶ 36:
 
=== Kehidupan dan pelayanan Yesus, Sang Mesias ===
[[Berkas:Christ in the Wilderness - Ivan Kramskoy - Google Cultural Institute.jpg|jmpl|Mesias di Padang Gurun, karya Ivan Kramskoy ]]
 
==== Sumber ====
Baris 61 ⟶ 69:
== Yahudi Kristen ==
[[Berkas:Messianic symbols.png|jmpl|Simbol Keuskupan Jemaat Yerusalem, Jemaat Yahudi Kristen di abad 1 yang dipimpin Uskup Yakobus]]
Agama Yahudii adalah rahim kekristenan. Setelah kematian Yesus, agama Kristen pertama kali muncul sebagai sekte Yudaisme sebagaimana dipraktikkan di provinsi Romawi Yudea.<ref>Burkett, Delbert (2002). ''An introduction to the New Testament and the origins of Christianity''. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-00720-7</ref> Orang Kristen pertama adalah semua orang Yahudi, yang merupakan sekte Yahudi Bait Suci Kedua dengan eskatologi [[Apokaliptisisme|apokaliptik]]. Di antara beberapa orang Yahudi menganggap Yesus sebagai YHWH dan Mesias yang telah bangkit, dan Putra ''Alaha'' yang kekal<ref>McGrath, Alister E. (2006), ''Christianity: An Introduction'', Wiley-Blackwell, ISBN 1-4051-0899-1</ref>. Mereka juga mengharapkan kedatangan Yesus yang kedua sebagai permulaan Kerajaan ''Alaha''. Mereka mendesak orang Yahudi lain untuk sama-sama mempersiapkan dan mengikuti "JalanTuhan". Mereka percaya bahwa [[Yahweh|YHWH]] adalah satu-satunya Tuhan yang benar,<ref>{{Cite book|title=The International Standard Bible Encyclopedia, "God"|publisher=Eerdmans Publishing Company|year=1982|isbn=0-8028-3782-4|editor-last=G. Bromiley|series=Fully Revised|volume=Two: E-J|pages=497–99}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/11305-names-of-god|title=Names of God|last=McLaughlin|first=J. F.|date=|website=Jewish Encyclopedia|access-date=26 Mei 2020}}</ref> sesembahan Israel, dan menganggap Yesus sebagai [[Mesias]] yang dinubuatkan dalam Kitab Suci Yahudi. Mereka berpegang teguh pada Taurat. Mereka menerima non Yahudi yang bertobat berdasarkan [[Tujuh Hukum Nuh|Hukum Nuh]]<ref>{{Cite web|url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/9679-laws-noachian|title=LAWS, NOACHIAN|last=Singer|first=Isidore|date=|website=Jewish Encyclopedia|access-date=26 Mei 2020}}</ref><ref>Dunn, James D. G. (2009), ''Christianity in the Making: Beginning from Jerusalem'', '''2''', Wm. B. Eerdmans Publishing, ISBN 978-0-8028-3932-9</ref>. Mereka kebanyakan menggunakan Kitab Ibrani dan [[Targum]] serta menafsirkannya<ref>H. H. Rowley. ''Ibadat di Israel Kuno''. 1981. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 164-187.</ref>.
 
=== Jemaat Yerusalem ===
Di dalam Surat Galatia, Paulus mencatat kedatangannya ke Yerusalem setelah dia mengasingkan diri dari Tanah Arab selama 3 tahun. Ini mengisyaratkan bahwa memang pusat Kekristenan terletak di Yerusalem<ref>Galatia 1: 18-19 Peshitta Indonesia: "lalu 3 tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas Petrus, dan aku menumpang 15 hari di rumahnya. Tetapi aku tidak melihat seorang pun dari rasul-rasul lain, kecuali Yakobus, saudara Tuan Yesus"</ref>. Yakobus yang berdarah Yahudi dianggap sebagai Kepala Sokoguru jemaat oleh Paulus<ref>Galatia 2:9 TB LAI: "...maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat..."</ref>. Dalam catatan Josephus, dia adalah Uskup I Yerusalam. Bahkan oleh Uskup Clementinus dianggap sebagai Uskup Agung yang mengatasi semua Uskup (gembala jemaat) kekristenan awal.
 
Para sarjana ada yang beranggapan bahwa Petrus adalah Pemimpin Jemaat Yerusalem awal<ref>Pagels, Elaine (2005), ''De Gnostische Evangelien (The Gnostic Gospels)'', Servire, hal 45.</ref> sebelum diambil alih oleh Yakobus yang dianggap lebih ketat menjalankan Torah Musa<ref>Pagels, Elaine (2005), ''De Gnostische Evangelien (The Gnostic Gospels)'', Servire, Hal 45-46.</ref><ref>Lüdemann, Gerd; Özen, Alf, ''De opstanding van Jezus. Een historische benadering (Was mit Jesus wirklich geschah. Die Auferstehung historisch betrachtet)'', The Have/Averbode, Hal 116–17</ref>. Dari Yakobus kemudia keluarganya yang berdarah Yahudi terus memimpin jemaat ini sampai abad 2 Masehi. Menurut catatan sejarawan gereja Eusebius sebelum pecah perang Yerusalem thn 70 M, mereka sudah terlebih dulu pergi ke Pella<ref>G. Uhlhorn, "Ebionites", in: ''A Religious Encyclopaedia or Dictionary of Biblical, Historical, Doctrinal, and Practical Theology'', 3rd ed. (edited by Philip Schaff), Hal. 684–685 (vol. 2).</ref><ref>O. Cullmann, "Ebioniten", in: ''Religion in Geschichte und Gegenwart'', Hal. 7435 (vol. 2).</ref><ref>{{Cite book|title=The First One Hundred Years of Christianity: An Introduction to Its History ...|last=Schnelle|first=Udo|date=2019|publisher=Baker Publishing Group|isbn=978-1-4934-2242-5|location=|pages=|url-status=live}}</ref>.
 
Jemaat Ibrani ini tidak ingin terlibat pada perang politik yang terjadi antara Umat Yahudi dan Romawi saat itu. Akibat peperangan ini [[Bait Allah (Yerusalem)|Bait Yerusalem]] II hancur di tangan Kaisar Titus<ref>{{Cite web|url=http://www.jewishencyclopedia.com/articles/14304-temple-of-herod|title=TEMPLE OF HEROD|last=Barton|first=George A.|date=|website=Jewish Encyclopedia|others=The construction of all this work occupied, according to John ii. 20, forty-six years; in reality, however, it was not completed until the procuratorship of Albinus (62-64 C. E.), more than eighty years after its commencement. Less than a decade later (70) it was destroyed by fire during the siege of Jerusalem by Titus.|access-date=27 Mei 2020}}</ref>. Inilah momen bersejarah di mana jemaat Yerusalem yang tadinya beribadat di bait itu bersama Yahudi lain juga akhirnya memisahkan diri. Menurut Eusebius dari Kaisarea, ada tiga belas uskup di Yerusalem, semuanya orang Kristen Yahudi<ref>Eusebius, ''The History of the Church (Historia Ecclesiastica)'', IV, v. </ref>. Setelah Yakobus, mereka adalah Symeon, Justus, Zacchaeus, Tobias, Benjamin, John, Matthias, Phillip, Seneca, Justus, Levi, Ephres, Joseph, Judas. Semua melayani di Pella.<ref>{{Cite web|url=https://www.atlantaserbs.com/learnmore/history/Jerusalem-church.htm|title=History of the Church of Jerusalem|last=|first=|date=|website=Atlantaserbs (Saints Peter and Paul Serbian Orthodox Church_|access-date=27 Mei 2020}}</ref> Kemudian dilanjutkan ke Uskup Marcus, Uskup Non Yahudi pertama<ref>{{Cite web|url=https://www.newadvent.org/fathers/250105.htm|title=Church History (Book V)|last=|first=|date=|website=Newadvent|access-date=27 Mei 2020}}</ref>.
 
== Bacaan tambahan ==