Silmy Karim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaiki karir
urutan karir
Baris 34:
Silmy Karim bukanlah orang baru di pertahanan dalam negeri. Perkenalan Silmy dengan dunia militer dimulai pada tahun 2007. Awalnya, dengan latar belakang pendidikan serta pengalamannya di bidang ekonomi dan dunia usaha, ia diminta untuk melakukan supervisi atas transformasi dari bisnis-bisnis yang dimiliki oleh [[TNI]]. Saat itu Silmy diangkat menjadi anggota Tim Supervisi Transformasi Bisnis (TSTB) TNI pada 2007-2008.
 
Walaupun awalnya Silmy Karim tidak punya latar belakang pendidikan di bidang militer dan pertahanan, setelah resmi bertugas di Kementerian Pertahanan, ia mendapat kesempatan menempuh pendidikan kemiliteran dan pertahanan atas prakarsa Sekjen Departemen Pertahanan RI [[Sjafrie Sjamsoeddin]]. Silmy Karim mengenyam pendidikan militer dan Pertahanan mulai dari NATO School di Oberammergau (Jerman) hingga ke [[Harvard University]] di Cambridge dan Naval Postgraduate School (Amerika Serikat). Berbekal pengetahuan dari hasil pendidikan tersebut, Silmy menjadi salah satu pakar di Indonesia pada bidang manajemen Pertahanan.
Berbekal pengetahuan dari hasil pendidikan tersebut, Silmy Karim sering diminta menjadi pembicara di sejumlah forum, baik di dalam maupun luar negeri, terutama terkait kebijakan dan isu-isu di bidang pertahanan.
 
Di [[Kementerian Pertahanan]] RI, tugas yang diamanatkan ke Silmy pertama kali adalah sebagai Penasihat Menteri Pertahanan. Jabatan ini dimulai semenjak ia ditempatkan sebagai anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan RI hingga tahun 2014. Kemudian di bidang industri pertahanan, sejak 2010, Silmy masuk sebagai staf ahli di Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Ia pun ikut merancang Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Jabatan terakhirnya di KKIP adalah Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar Lembaga. Atas jasanya di Kementerian Pertahanan, Silmy Karim mendapatkan bintang jasa Dharma Pertahanan Republik Indonesia pada tahun 2014.
 
Selain itudi bidang Pertahanan, Silmy Karim yang telahsempat mendapatkan pendidikan intelijen di Jerman juga pernah bertugas di [[Badan Intelijen Negara]] (BIN) menjadi Anggota Dewan Analis Strategis (BIN). Pengalamannya di bidang ekonomi, pertahanan, intelijen, serta keamanan nasional dan keamanan internasional membuat ia dapat berkontribusi dengan baik pada penugasannya di BIN.
Setelah sukses membenahi dan meningkatkan kinerja [[PT Pindad]] (Persero) dalam waktu 1 tahun 7 bulan, Silmy Karim diberikan kepercayaan yang lebih besar untuk memperbaiki BUMN lainnya yaitu PT. Barata Indonesia (Persero). Ia dilantik di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada hari Senin, 7 Agustus 2014. Setelah membenahi PT. Barata Indonesia (Persero) selama 2 tahun 1 bulan, Menteri BUMN memberi tugas untuk membenahi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 6 September 2018.
 
Penugasan di BUMN diawali saat ditugaskan menjadi komisaris di PT. PAL (Persero) pada tahun 2011-2014. Penugasan ini membawa misi Kementerian Pertahanan RI dalam memastikan pembangunan kapal selam dan kapal perang bisa terlaksana dengan baik beserta proses alih teknologi dan pembangunan fasilitas produksi kapal selam.
Sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero), ia menjabat sejak 22 Desember 2014 - 3 Agustus 2016. Saat itu Silmy Karim menggantikan posisi [[Sudirman Said]] yang diangkat menjadi [[Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia]] pada Kabinet Kerja.
 
Pada bulan Oktober 2014, posisi Direktur Utama PT Pindad (Persero) kosong karena Sudirman Said meninggalkan posisi tersebut setelah diangkat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Minieral. Silmy akhirnya ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) pada 22 Desember 2014.
Di bidang industri pertahanan, sejak 2010, Silmy masuk sebagai staf ahli di Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Ia pun ikut merancang Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
 
Jabatan terakhirnya di KKIP adalah Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar Lembaga.
Setelah sukses membenahi dan meningkatkan kinerja [[PT Pindad]] (Persero) dalam waktu 1 tahun 7 bulan (22 Desember 2014 - 3 Agustus 2016), Silmy Karim diberikan kepercayaan yang lebih besar untuk memperbaiki BUMN lainnya yaitu PT. Barata Indonesia (Persero). Ia dilantik di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada hari Senin,mulai 7 Agustus 2014. Setelah membenahibertugas di PT. Barata Indonesia (Persero) selama 2 tahun 1 bulan, Menteri BUMN memberi tugas lain untuk membenahi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 6 September 2018.
Selain itu, Silmy Karim yang telah mendapatkan pendidikan intelijen di Jerman juga pernah bertugas di [[Badan Intelijen Negara]] (BIN) menjadi Anggota Dewan Analis Strategis (BIN).
 
Selain di dalam pemerintahan, Silmy Karim juga pernah tercatat menduduki jabatan strategis di sejumlah perusahaan milik negara. Contohnya, sejak 2011-2014, ia menduduki jabatan Komisaris PT PAL (Persero), perusahaan BUMN yang membuat kapal perang dan kapal selam. Bahkan, Silmy sebelumnya juga pernah berkarier di perusahaan publik dengan menjadi Komisaris Independen PT Bentoel International Investama Tbk. (RMBA), dan PT Alfa Retailindo Tbk. (ARI). Karena reputasi profesionalisme yang dimilikinya membuat ia dipercaya oleh perusahaan global untuk duduk sebagai Komisaris Utama PT. MAN Diesel & Turbo Indonesia, serta sebagai Komisaris PT. GE Power Solutions Indonesia.