Tayuban (Kota Salatiga): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 39:
== Unsur Seni Pertunjukan Tayuban ==
====
Penari tayuban lebih dikenal dengan sebutan ''ledhek''. ''Ledhek'' berperan sebagai penari yang menjadi daya tarik pertunjukan tayuban agar para penonton (terutama laki-laki) tertarik berpartisipasi menari sebagai ''penjanggrung''.
Rias muka yang dikenakan oleh para ''ledhek'' umumnya hanya untuk memperindah muka saja, bukan untuk menampilkan watak-watak tertentu. Kesan ini terlihat pada pemberian bedak yang rata pada wajah ''ledhek'' tanpa adanya garis-garis tertentu pada wajah. Penebalan garis pada alis hanya untuk menutupi garis alis yang sebenarnya. Pemilihan alat rias yang tepat mampu menghasilkan rias yang bagus dan mempercantik wajah para ''ledhek''.
Adapun busana yang dipakai oleh para ''ledhek'' harus dapat menampilkan segi estetis dan memperkuat ekspresi gerak tari. Pada dasarnya, pemakaian busana para ''ledhek'' memiliki tiga fungsi, yaitu kenyamanan (melindungi tubuh), kesopanan (menutupi tubuh), dan pertunjukan (model yang sedang berkembang). Busana yang beraneka warna dengan paduan kebaya motif batik serta selendang yang beraneka warna pula akan menimbulkan kesan kegembiraan, keramaian, dan kedinamisan. Sesuai dengan fungsi tarian itu sendiri yang berfungsi untuk menghibur, busana yang dipakai oleh para ''ledhek'' juga harus dapat menimbulkan kesan kegembiraan.
==== ''Pengrawit'' ====
''Pengrawit'' adalah sekelompok orang yang bertugas menabuh gamelan dalam mengiringi pertunjukan tayuban. Para ''pengrawit'' ini umumnya memiliki pekerjaan tetap sebagai petani dan buruh. Untuk meningkatkan keterampilan dan penguasaan ''gendhing-gendhing'' baru, para pengrawit mengadakan latihan bersama pada harihari tertentu sebelum digelar tayuban berdasarkan kesepakatan mereka. Biaya pementasan dibayarkan secara kelompok kepada ketua ''pengrawit''. Ketua ''pengrawit'' lantas membagikan kepada anggotanya.
== Lihat pula ==
|