Peladangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan daftar referensi
Penambahan daftar referensi
Baris 26:
 
# Ekosistem meniru keadaan hutan tropis dalam artian tingkat generalisasi yang dicapainya. Ekosistem generalisasi (''generalized ecosystem'') yang dimaksud yaitu suatu ekosistem yang terdapat beragam spesies sehingga energi yang dihasilkan oleh sistem itu dibagikan di antara berbagai spesies yang jumlahnya relatif besar, masing-masing dengan individu yang jumlahnya relatif kecil. Sebaliknya, kalau sistem itu adalah sistem dengan jumlah spesies yang relatif kecil, masing-masing dengan individu yang jumlah relatif lebih besar, maka disebut dengan ekosistem khusus (''spesialized ecosystem''). Secara lebih teknik dapat dikatakan kalau perbandingan antara jumlah spesies dengan jumlah organisme dalam komunitas biotik disebut dengan ''indeks diversitas'' maka ekosistem umum adalah suatu ekosistem yang bercirikan suatu komunitas dengan indeks diversitas tinggi. Sementara, ekosostem khusus bercirikan komunitas dengan indeks diversitas yang rendah.
# Perbandingan kuantitas zat makanan yang tersimpan dalam bentuk-bentuk yang hidup (yaitu komunitas biotik) dengan zat makanan yang tersimpan di dalam tanah (yaitu substratum fisis) pada kedua ekosistem itu sangat tinggi. Meskipun seperti hutan tropis yang terdapat banyak variasi, pada umumnya tanah tropis itu secara ekstensif menjadi laterit. Oleh karena curah hujan di sebagian besar kawasan tropis yang lembap dan banyak turun hujan serta jauh lebih besar daripada penguapan, cukup banyak air murni yang hangat merembas ke dalam bumi. Hal ini semacam proses pelarutan (''leaching process'') yang efeknya menghanyutkan basa dan silijat yang mudah larut, dan meninggalkan campuran oksida besi dan lempung yang stabil.
# Arsitekturnya umumnya yang keduanya sama-sama berstruktur "pelindung" (''closedcover''). Di ladang, daun-daun dari tanaman yang ditanam tentu saja jauh lebih rendah, tetapi daun yang berdekatan ini tetap terlihat seperti payung. Hal itu terjadi sebagian karena tanaman tidak ditanaman secara berbanjar dan terbuka, melainkan karena struktur botani yang rapat, padat, dan berserakan tidak teratur. Sebagian lain dari hal itu dikarenakan penanaman semak dan pohon-pohonan yang beraneka ragam (kelapa, pinang, nangka, pisang, pepaya, dan sekarang di kawasan yang lebih komersial: karet, lada, dan kopi, dan sebagian lagi karena ada beberapa batang pohon yang tidak ditebang. Dengan cara yang demikian, tanah tidak terkena air hujan dan panas matahari secara berlebihan. <ref>{{Cite book|title=Involusi Pertanian|last=Geertz|first=Cliffiord|date=2016|publisher=Komunitas Bambu|year=1974|isbn=979-979-9542-38-3|edition=Fifth|location=Depok|pages=20|translator-last=Triwira|translator-first=Gatot|trans-title=Agricultural Involution: The Processes of Ecological Change in Indonesia|url-status=live}}</ref> Bagaimanapun juga, penyiangan merupakan pekerjaan yang melelahkan karena mataharai yang sampai ke lantai ladang dapat ditekan pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada sistem pertanian terbuka (''open field'')<ref>{{Cite book|title=Masjarakat Transmigran Spontan di Daerah W. Sekampung (Lampung)|last=Utomo|first=Kampto|date=1957|publisher=Penerbitan Universitas|isbn=|location=Djakarta|pages=|url-status=live}}</ref>.