Jodhangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 18:
Sebelum hari pelaksanaan tradisi, pada hari Jumat Kliwon setelah sholat Jumat semua warga laki-laki Dusun Srunggo I dan II melaksanakan bersih kuburan atau makam dusun secara bersama-sama. Sore harinya (malam Sabtu Legi) diselenggarakan ''tahlilan'' dan ''pitung lesan'' di rumah bapak RT. ''Pitung lesan'' adalah berdoa bersama yakni melalui dzikir dan membaca Surat Yasin yang ditujukan kepada para leluhur. Hari Sabtu Legi warga bergotong royong membersihkan jalan dusun, tempat-tempat umum termasuk pelataran Goa Cerme yang akan dijadikan lokasi upacara. Sementara Ibu-ibu menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan. Hari Minggu Pahing kurang lebih pukul 09.00 WIB peserta upacara ''jodhangan'' bersiap-siap dengan membawa yang dibutuhkan dalam upacara, yaitu ''jodhang'' beserta isinya (sesaji) yang diletakkan dalam sebuah ''besek'' menuju pelataran Goa Cerme. Dalam kegiatan upacara masing-masing RT mengeluarkan sebuah ''jodhang'' yang masing-masing pembiayaannya ditanggung bersama oleh sejumlah kepala keluarga yang ada di tiap-tiap RT.
Tepat pukul 10.00 WIB iring-iringan upacara telah sampai di pelataran goa. Urutan terdepan rombongan kesenian, diikuti para gadis atau ''domas'' yang membawa separangkat pisang ''sanggan'', dan urutan di belakangnya ''jodhang''. Setelah iring-iringan sampai di pelataran Goa Cerme, selanjutnya acara demi acara dimulai. Acara pertama pembukaan, dilanjutkan slawatan, sambutan-sambutan mulai dari kepala desa, camat, Dinas Pariwisata Bantul, doa dilanjutkan Ijab Qobul (bagi yang mempunyai ''nadar'') dan diakhiri makan bersama semua warga yang hadir. Malam harinya, acara ditutup dengan pertunjukan Wayang Kulit.
== Peralatan dan Sesaji ==
Peralatan yang digunakan dalam tradisi ''jodhangan''. ''Jodhang'' dibuat dengan menggunakan kayu yang berbentuk ''limasan'', yang fungsinya untuk membawa ''ubarampe'' atau sesaji dengan cara digotong atau dipikul oleh empat orang di setiap sudutnya. Adapun sesaji yang berada di ''jodhang'' segala hasil bumi seperti kacang panjang, jagung, pare, mentimun, terong, lombok, mlinjo, tomat dan lain sebagainya. Hasil bumi tersebut untuk menghias ''jodhang'' agar kelihatan bagus dan indah. Adapun sesaji yang berada di dalam ''jodhang'' adalah makanan berupa nasi gurih/nasi uduk, ayam ''ingkung'', ''nasi golong'', ''tumpeng menggana'', nasi liwet, ''golong lulut'', ''tumpeng robyong'', ''jajan pasar'', dan pisang ''sanggan'' untuk kenduri atau selamatan.
<br />{{sedang ditulis}}
[[Kategori:Tradisi]]
|