Simpang Teritip, Bangka Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: Bot: Menambah pengawasan otoritas
k Dikembalikan ke revisi 10510432 oleh Rachmat-bot (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 13:
 
Suku ''Melayu Jerieng'' yang beragama [[islam]] adalah penduduk asli wilayah kecamatan '''Simpang Teritip'''.
 
Pada masa penjajahan Jepang daerah ini menjadi ladang berburu rusa, monyet, babihutan dan pelanduk bagi perwira tentara pendudukan Jepang, Dengan di bantu kepala kampung dan penduduk desa Peradong daerah ini menjadi ladang berburu yang baik hingga selepas perang dunia ke 2, daerah ini terus menjadi ladang berburu penduduk kota sampai masa tahun 1970an.
 
Pada masa itu hubungan penduduk asli dengan warga keturunan sangat baik,Bila ada penduduk yang sakit, karena belum ada dokter atau perawat.mereka mencari pertolongan kepada kepala kampung setempat untuk mencari obat.
 
Kegiatan ekonomi masyarakat juga berputar, masyarakat desa membeli bahan makanan pokok dengan menjual hasil bumi seperti karet, lada, madu dan lain lain pada warung setempat yang juga menjadi pusat pengepul hasil bumi di daerah tersebut.
 
Hasil alam kecamatan '''Simpang Teritip''' adalah [[Tin Ore]] di desa Mayang,Ikan laut di desa Air nyatoh dan Kundi, Durian di desa Sp.Tiga,Pelangas,Pangek,Peradong,Air Nyatoh,Berang dan Ibul, dan [[Madu Pahit]] yang berasal dari bunga pohon pelawan yang jarang di Indonesia,di Desa Sp.Tiga dan Air Nyatoh.
Baris 25 ⟶ 19:
 
{{Kabupaten Bangka Barat}}
 
{{Authority control}}
 
{{kecamatan-stub}}