Silmy Karim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
karier
AASAM
Baris 21:
Terakhir Silmy sukses dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Salah satu restrukturisasi yang dilakukan di Krakatau Steel adalah dalam hal restrukturisasi hutang. Proses restrukturisasi ini memakan waktu lebih dari 1 tahun dan selesai dengan baik ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian restrukturisasi hutang pada tanggal 12 Januari 2020 antara Krakatau Steel dengan 10 krediturnya. Saat dilakukan restrukturisasi, Hutang Krakatau Steel sebesar $2.2 milyar US (35 triliun rupiah). Karena nilai hutangnya yang sangat besar ini membuat restrukturisasi ini disebut juga restrukturisasi hutang perusahaan terbesar di Indonesia. Krakatau Steel berhemat sebesar $685 juta US (11 triliun rupiah) dari program restrukturisasi ini. Sukses ke 2 di Krakatau Steel adalah ketika Krakatau Steel berhasil mencatat keuntungan sebesar $74,1 juta US (1 triliun rupiah) pada triwulan 1 tahun 2020.
 
Penugasan lain yang tak kalah penting adalah ketika Silmy ditunjuk sebagai Direktur Utama PT. [[Pindad]] (Persero) pada tahun 2014, Silmy berhasil mengangkat nama dan peran strategis industri pertahanan dalam negeri. Saat ia menjabat, popularitas Pindad nampak sekali terangkat dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, ditambah saat itu (tahun 2015) kontingen Indonesia berhasil memenangkan lomba menembak militer AASAM (Australian Army Skills at Arms Meeting) di Australia. KemenanganKontingen Indonesia inikala sempatitu heboh karenamenyabet senjata30 Pindadmedali yangemas digunakandari oleh50 kontingenyang Indonesiadipertandingkan, akanartinya dibongkarIndonesia olehmemperoleh Panitialebih karenadari dicurigaiseparuh adanyamedali modifikasiemas padayang senjatatersedia, ataumengalahkan tidakkontingen sesuaidari denganAmerika standarSerikat, dariAustralia, spesifikasiPerancis, pabrikanInggris, dll. BegituKemenangan baiknyadan kontingendominasi Indonesia kalapada itukejuaraan denganAASAM menyabettersebut 30sempat medaliheboh emaskarena darisenjata 50Pindad yang dipertandingkan,digunakan artinyaoleh kontingen Indonesia memperolehakan lebihdibongkar darioleh separuhPanitia medalikarena emasadanya yangkecurigaan tersedia,bahwa mengalahkansenjata Pindad yang digunakan kontingen Indonesaiatidak sesuai dengan standar dari Amerikaspesifikasi Serikat,pabrikan Australia,atau Perancis,telah Inggris,dilakukan dllmodifikasi. Sukses lain di Pindad adalah ketika Pindad berhasil merancang dan memproduksi escavator (alat berat).
 
Silmy juga pernah bertugas diberbagai institusi pemerintah seperti di [[Kementerian Pertahanan]] RI, [[Badan Intelijen Negara]] (BIN), dan [[Badan Koordinasi Penanaman Modal]] (BKPM). Penugasan dari berbagai institusi negara ini merupakan kesempatan yang sangat langka yang tidak dimiliki banyak orang, hal ini menunjukan kepercayaan negara kepadanya begitu besar. Dan Pengalaman penugasan dan organisasi yang beragam membuatnya memiliki kemampuan leadership yang kuat dan jaringan yang luas, hal ini memudahkannya dalam menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan dalam penugasan.
 
<br />