Keuskupan Agung Merauke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k bahasa yang umum digunakan adalah bahasa Indonesia, tidak perlu menghitung jika hanya nyanyian Gregorian saja; provinsi Gerejawi dituliskan supaya jelas kalau ini merupakan pusat PG
Baris 94:
 
Stasi pertama Keuskupan Agung Merauke dibangun di Kampung Maro, [[Merauke, Merauke]].{{sfn|Steenbrink|2007|pp=236}} Stasi kedua Keuskupan dibangun di Kampung Okaba, Distrik [[Okaba, Merauke|Okaba]], Dekenat Wendu pada Juli 1910 dan ditutup pada September 1915. Stasi kedua lalu aktif kembali sejak 1922.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=237}} Stasi ketiga dan stasi keempat dibangun di Kampung [[Kumbe, Malind, Merauke|Kumbe]], [[Malind, Merauke|Malind]], dan Kampung [[Wambi, Okaba, Merauke|Wambi]], [[Okaba, Merauke|Okaba]] setelah proposal yang diajukan oleh Imam Peter Vertenten pada 29 Januari 1921 disetujui oleh Gubernur Jenderal [[Johan Paul van Limburg Stirum]] pada 27 April 1921.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=243-44}} Sebagai bagian dari pengembangan Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Amboina mengirim dua guru agama dari Kei/Kai, yakni Kassimirus Maturbongs untuk [[Merauke]] dan Adrianus Dumatubun untuk [[Okaba, Merauke|Okaba]], pada November 1921. April 1922, pembaptisan dewasa pertama dilakukan di Merauke. Pada tahun 1923, Imam Johannes van der Kooij berkarya di Dekenat Wendu setelah sempat bertugas di Kei/Kai sejak 1915.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=246}} Tahun 1924, van der Kooij membaptis 16 anak laki-laki dan 18 anak perempuan di Dekenat Wendu. Imam Peter Vertenten kemudian berpindahtugas untuk menjadi pimpinan pertama Misionaris Hati Kudus wilayah [[Republik Demokratik Kongo|Kongo-Belgia]] pada tahun 1925.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=246}}
 
Tahun 1927 merupakan tahun perkembangan bagi Gereja-gereja di Kevikepan/Dekenat Mumanja. Namun, tidak seperti dekenat lain di Keuskupan Agung Merauke, sejarah perkembangan Kevikepan Mumanja dimulai ketika Kevikepan Mumanja menerima ratusan tahanan dari berbagai latar belakang agama yang merupakan tahanan [[Pemberontakan Komunis di Sumatera 1927]] dan di Jawa pada tahun 1926. Salah satu tahanan yang cukup lama tinggal [[Tempat Pengasingan Boven Digoel|di sana]] adalah [[Chalid Salim|Ignatius Fransiscus Michael Salim]].
 
== Gembala ==