Wahiduddin Adams: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 48:
=== ''In re 284, 285, & 292 KUHP'' (2017) ===
Dalam perkara pengujian pasal kesusilaan pada [[Kitab Undang-Undang Hukum Pidana]],<ref>''[[In re 284, 285, & 292 KUHP, ex parte Aliansi Cinta Keluarga]]'', 2017</ref> Adams adalah salah satu dari empat hakim (bersama Aswanto, Anwar Usman, dan [[Arief Hidayat]]) yang berpandangan bahwa pasal 28J ayat (2) [[Undang-Undang Dasar 1945]] menegaskan jati diri konstitusional sebagai sebuah "konstitusi yang berketuhanan", sehingga permohonan untuk memperluas penafsiran pasal kesusilaan di KUHP harus diterima.<ref>{{Cite news|title=Jejak Empat Hakim MK yang Ajukan Dissenting Opinion Putusan LGBT|url=https://tirto.id/cBMa|last=Saputri|first=Maya|date=15 Desember 2017|work=[[Tirto.id]]|access-date=2 Juni 2020}}</ref> Hakim [[Saldi Isra]], [[Maria Farida Indrati]], [[I Dewa Gede Palguna]], [[Manahan Sitompul]], dan [[Suhartoyo]] membentuk mayoritas pada mahkamah yang terbagi 5-4.<ref>{{Cite news|title=MK tolak kriminalisasi LGBT dan hubungan di luar nikah|url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42348089|last=|date=14 Desember 2017|work=[[BBC Indonesia]]|access-date=2 Juni 2020}}</ref>
 
== Kehidupan pribadi ==
Dari pernikahannya dengan Titin Asiah, Adams dikaruniai empat orang anak.{{sfn|Profil MK}}
 
Di luar birokrasi pemerintahan, Adams aktif di [[Komite Nasional Pemuda Indonesia]] sebagai Ketua Dewan Pengurus Pusat periode 1981-84. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Wakaf dan Pertanahan Pengurus Besar [[Nahdlatul Ulama]] periode 2004-2009 dan Wakil Ketua Komisi Hukum dan Perundang-Undangan [[Majelis Ulama Indonesia]] tahun 2004-2009.<ref name=Viva />
 
== Rujukan ==