Partai Komunis Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
(nama pengguna dihapus)
k Tanggal tidak usah di tag
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(nama pengguna dihapus)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 78:
== Bangkit kembali ==
[[Berkas:DN Aidit speaking at PKI election meeting 1955.jpg|jmpl|DN Aidit berbicara pada pertemuan pemilu 1955]]
Pada [[1950]], PKI memulai kembali kegiatan penerbitannya, dengan organ-organ utamanya yaitu [[Harian Rakjat]] dan [[Bintang Merah]]. Pada [[1950-an]], PKI mengambil posisi sebagai partai nasionalis di bawah pimpinan [[D.N. Aidit]], dan mendukung kebijakan-kebijakan anti kolonialis dan anti Barat yang diambil oleh Presiden [[Soekarno]]. Aidit dan kelompok di sekitarnya, termasuk pemimpin-pemimpin muda seperti [[Sudisman]], [[Lukman]], [[Njoto]] dan [[Sakirman]], menguasai pimpinan partai pada [[1951]]. Pada saat itu, tak satupun di antara mereka yang berusia lebih dari 30 tahun. Di bawah Aidit, PKI berkembang dengan sangat cepat, dari sekitar 3.000-5.000 anggota pada [[1950]], menjadi 165.000 pada [[1954]] dan bahkan 1,5 juta pada [[1959]] <ref>[http://archive.workersliberty.org/wlmags/wl61/indonesi.htm 'Communism and Stalinism in Indonesia'], WorkersLiberty.org, diakses [[28 April]] [[2008]]</ref>
 
Oposisi lanjutan oleh Belanda terhadap [[Irian Jaya]] adalah masalah yang sering diangkat oleh PKI selama tahun 1950.