Bangladesh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
|population_density_sq_mi =
|population_density_rank = 12
|GDP_PPP_year = 2020
|GDP_PPP = $917.805 billions milyar
|GDP_PPP_rank = 29
|GDP_PPP_per_capita = $5456
Baris 50:
|GDP_nominal_per_capita = $2067
|GDP_nominal_per_capita_rank = 143
|Gini = 32,.1 (<span style="color:orange;">sedang</span>)
|Gini_year = 2010
|Gini_category =
|HDI_year = 2013<!-- Please use the year in which the HDI data refers to and not the publication year -->
|HDI_rank = 135
|HDI = {{increase}} 0,.614<ref name="UN">{{cite web|url=http://hdr.undp.org/en/media/HDR_2009_EN_Complete.pdf|title=Human Development Report 2009. Human development index trends: Table G|publisher=The United Nations|accessdate=2009-10-05}}</ref>
|HDI_category = <span style="color:#fc0;">menengah</font>
|currency = [[Taka Bangladesh|Taka]] (৳)
Baris 261:
[[Berkas:Jamuna Bridge.jpg|jmpl|[[Jembatan Jamuna]], salah satu jembatan terpanjang di dunia.]]
 
Rintangan bagi pertumbuhan adalah badai siklon dan banjir yang sering datang, perusahaan milik negara yang tidak efisien, fasilitas pelabuhan yang salah urus, pertumbuhan angkatan kerja yang tidak seimbang dengan ruang kerja, penggunaan sumber daya energi yang tidak efisien (seperti [[gas alam]]), listrik yang tak mencukupi, perwujudan reformasi ekonomi yang lambat, pertarungan politik, dan [[korupsi]]. Menurut Bank Dunia Juli 2005: "Di antara hambatan paling signifikan bagi Bangladesh untuk berkembang ialah buruknya pemerintahan dan lemahnya lembaga masyarakat."<ref name=worldbank-brief>[http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/COUNTRIES/SOUTHASIAEXT/BANGLADESHEXTN/0,,menuPK:295769~pagePK:141132~piPK:141107~theSitePK:295760,00.html Bangladesh - Country Brief], [[World Bank]], Juli 2005.</ref> Bangladesh juga sedang mengembangkan proyek tenaga listrik berbasis nuklir, [[Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Rooppur]].
 
Walaupun berbagai rintangan menghalang, sejak 1990 negeri ini telah mencapai tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 5%. Pada Desember 2005, [[Goldman Sachs]] menamakan Bangladesh sebagai salah satu "''[[Next Eleven]]''" (Sebelas Berikutnya).<ref name="nextele">{{cite news|url=http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=10000177&sid=aoJ4WG5LSf1s&refer=market_insight|title=South Korea, Another `BRIC' in Global Wall|date=2005-12-09}}</ref> Bangladesh juga mengalami peningkatan tajam dalam [[investasi asing langsung]]. Sejumlah [[perusahaan multinasional]], termasuk [[Unocal Corporation]] dan [[Tata (perusahaan)|Tata]] merupakan penyumbang investasi utama, dengan prioritas penanaman modal dalam sektor [[gas alam]]. Pada Desember 2005, [[Bank Bangladesh|bank sentral Bangladesh]] mencanangkan perkembangan PDB sekitar 6,5%.<ref name=bdbank1>[http://www.bangladesh-bank.org/pub/annual/anreport/annual.html Annual Report 2004-2005, Bangladesh Bank]</ref>