Persija Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mdaffa100 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Endikeko (bicara | kontrib)
Sejarah: Penambahan sejarah persija yang lebih lengkap
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 65:
Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO.
Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.
 
Update
 
Sejarah awal Persija Jakarta mengalami berbagai macam perubahan nama secara terus menerus. Pada 28 November 1928, klub yang dijuluki Macam Kemayoran ini awalnya bernama Voetbalbond Boemipoetra (VBB).
 
Terbentuknya nama klub tersebut hanya terjadi beberapa tahun saja, kemudian berubah menjadi Voetbalbond Batavia en Omstreken. Dimana nama ini diambil pada masa Hindia Belanda kala itu.
 
Perubahan terjadi kembali pada tahun 1929 menjadi Voetbal Indonesische Jacatra yang didirikan oleh dua tokoh pesepakbola lokal Jakarta yang sudah eksis pada jaman dulu, yakni Soeri dan A. Alie Subrata. Pada saat itu, klub yang satu ini bermarkas di Petojo dengan bantuan nama-nama besar yang ikut membangun klub Persija Jakarta seperti Husni Thamrin, Habib Kwitang.
 
Klub Persija Jakarta terus mengalami perkembangan dimana pemain yang didapatkan benar-benar berkualitas. Berbagai macam prestasi diraih klub Persija Jakarta, bahkan klub yang satu ini menjadi salah satu penggagas terbentuknya PSSI. Perubahan nama menjadi Persija Jakarta terjadi pada masa awal-awal kemerdekaan.
 
Hingga saat ini, klub Persija mampu mendatangkan pemain-pemain yang berbakat dan professional. Bahkan ada pemain asing yang didatangkan ke Persija Jakarta guna memperkuat klub Macan Kemayoran.
 
Lihat juga: Sejarah Liga 1 Indonesia
 
Alhasil, Persija dipandang sebagai salah satu klub yang memiliki prestasi sangat baik. Banyak dari klub-klub kecil yang menginspirasikan Persija Jakarta, bahkan ada banyak penerus muda generasi sepakbola yang ingin menginjakan kakinya di klub Persija Jakarta.
 
Prestasi Persija Jakarta
 
Persija Jakarta mulai mengalami keemasan pada tahun 1930, dimana pada saat itu masih bernama VIJ yang mengikuti kompetisi antar klub amatir daerah. Pada saat itu, Persija mempertahankannya pada tahun 1933, 1934, hingga 1938 sebelum invasi Jepang di Indonesia.
 
Tahun keemasan Persija Jakarta semakin besar, dimana pada tahun 1954 industri sepakbola di Indonesia semakin diperhitungkan.
 
Persija Jakarta mampu membantai klub Persis Solo dengan skor telak 13 – 0. Hingga 10 tahun kemudian, Persija Jakarta berhasil menjadi juara di tahun 1964 dengan rekor yang sangat fantastis, yakni mencetak 34 gol dalam satu pertandingan.
 
Beberapa prestasi yang sudah pernah diraih Persija Jakarta seperti berikut!
 
- Juara Perserikatan VIJ Jakarta 1931, 1933, 9134, hingga 1938.
- Juara Perserikatan 1964, 1973, dan 1975.
- Juara Perserikatan bersama PSMS Medan 1975.
- Juara Perserikatan 1977, 1979.
- Peringkat 10 Perserikatan 1990.
- Tahun 1994 peringkat ke 18 Divisi Utama Wilayah Barat.
- Peringkat ke 13 Divisi Utama Wilayah Barat 1995.
- Semi Final Liga Indonesia 1998, 1999.
- Juara Liga Indonesia 2001.
- Tahun 2004, Peringkat 3 Liga Bank Mandiri.
- Tahun 2005, runner up Liga Indonesia.
- Tahun 2018 Juara Liga 1 Indonesia.
- Tahun 2018 Juara Piala Presiden.
 
Berbagai macam prestasi berhasil diraih oleh Persija Jakarta. Hal ini menjadikan banyak penggemarnya bangga mendukung klub Persija Jakarta.
 
Khususnya untuk wilayah Jakarta sendiri yang menjadi klub besar hingga saat ini. Masih ada banyak harapan bagi Persija Jakarta untuk meraih prestasi dari tahun ke tahun.
 
Pemain dan Pelatih Persija Jakarta
 
Meraih banyaknya prestasi, itu semua tak luput dari kerja sama pemain Persija Jakarta yang mampu memberikan permainan terbaiknya.
 
Kekompakan pemain yang terjadi di lapangan juga karena ada pelatih yang mampu mengordinasikan para pemain. Berbagai macam pelatihan dilakukan mulai dari pelatihan fisik, strategi, dan lain-lain.
 
Bahkan Persija Jakarta sempat membantai banyak klub-klub besar dengan skor yang cukup mengejutkan. Melihat itu, berarti para pemain mampu memiliki visi yang sangat kuat untuk mencetak gol. Pemain dan pelatih harus memiliki kekompakan supaya strategi yang direncanakan dapat dijalankan dengan baik.
 
Banyak nama-nama pemain Persija Jakarta yang cukup terkenal di kalangan masyarakat sebagai salah satu pesepakbola yang professional.
 
Beberapa pemain Persija Jakarta seperti Andritany, Ismed Sofyan, Bambang Pamungkas, Rico Simanjutak, dan masih banyak nama-nama lainnya.
 
Terdapat satu pemain yang berkontribusi lama di klub Persija hingga saat ini, yakni Ismed Sofyan. Karirnya bersama Persija Jakarta dimulai pada tahun 2002, hingga saat ini Ismed tidak hengkang dari klubnya saat ini.
 
Selain itu, ada banyak nama-nama pelatih yang telah membuat Persija Jakarta mamu meraih banyak prestasi. Beberapa nama pelatih Persija seperti Stefano Cugura Teco, Rahmad Darmawan, Iwan Setiawan, Edson Tavares.
 
Para pelatih terus dicari oleh Persija Jakarta untuk menangani klubnya supaya kembali meraih prestasi yang lebih baik.
 
Pendukung Persija Jakarta (The Jackmania)
 
Persija Jakarta terkenal sebagai salah satu klub yang memiliki banyak pendukung di dalamnya yang dinamakan The Jackmania.
 
The Jackmania merupakan supporter terbesar dan fanatik Persija Jakarta. Sebelum adanya The Jackmania, para pendukung Persija hanyalah para penggemar sepakbola atau orang-orang yang peduli dengan Persija Jakarta.
 
Supporte The Jackmania didirikan pada tahun 1997 yang dicetuskan oleh manajer Persija Jakarta pada saat itu, yakni Diza Rasyid Ali. Ide tersebut mendapatkan banyak dukungan, termasuk Gubernur DKI Jakarta pada kala itu, Sutiyoso.
 
Bahkan Sutiyoso juga menjabat sebagai Pembina Persija Jakarta karena dirinya juga suka dengan sepakbola. Sehingga, ia sangat mendukung sekali untuk perkembangan Persija Jakarta.
 
Sutiyoso ingin membangkitkan sepakbola di Jakarta baik tim maupun pendukungnya. Hingga pada saat itu, terjadi perkumpulan untuk membahas perkembangan dari supporter The Jackmania serta berbagai macam laporan seperti kepengurusan di dalam klub Persija Jakarta.
 
Rutinitas perkumpulan tersebut terjadi setiap dua hari dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa dan Jum’at.
 
Itulah beberapa informasi mengenai sejarah lengkap dari klub Persija Jakarta. Bagi anda yang merupakan fans sejati Perija Jakarta bisa dapat mengetahui seluk beluk dari klub Persija Jakarta sejak awal berdirinya hingga sekarang ini. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk anda, terima kasih.
Sumber: https://www.enkosa.com/2020/06/sejarah-klub-persija-jakarta.html
 
== Prestasi ==