Pandemi Covid-19 di Sri Lanka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Agathavidya (bicara | kontrib)
Agathavidya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{sedang ditulis}}
{{Infobox pandemic
| name = Pandemi koronavirus di Sri Lanka
| disease = [[COVID-19]] ([[coronavirus]])
| virus_strain = [[SARS-CoV-2]]
| location = {{flag_icon|SL}} [[Sri Lanka]]
| first_case = [[Kolombo]]
| date = 27 Januari 2020 – ongoing<br/>({{Age in years, months, weeks and days|month1=01|day1=27|year1=2020|month2=|day2=|year2=}})
| origin = [[Wuhan]], [[Hubei]], [[China]]
| recovery_cases = 1,150<ref name="counter"/>
| deaths = 11<ref name="counter"/>
| confirmed_cases = 1,876877<ref name="counter">{{cite web|url=https://www.hpb.health.gov.lk/en|title=COVID-19 Situation Report |work=Health Promotion Bureau (Sri Lanka)|access-date=26 March 2020}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.epid.gov.lk/web/index.php?lang=en|title=Epidemiology Unit|work=Ministry of Health (Sri Lanka)|access-date=28 March 2020}}</ref>
| total_ili =
| website = {{URL|1=http://www.epid.gov.lk/web/index.php?option=com_content&view=article&id=225&Itemid=518&lang=en|2=epid.gov.lk}} <br> {{URL|2=https://hpb.health.gov.lk/}}
}}
'''Pandemi koronavirus di Sri Lanka''' dikonfirmasi pertama kali pada 27 Januari 2020 setelah seorang wanita berusia 44 tahun yang berasal dari [[Hubei|Provinsi Hubei]], [[Republik Rakyat Tiongkok]] tiba untuk melakukan perjalanan wisata di [[Sri Lanka]]. Wanita tersebut dikonfirmasi positif terinfeksi setelah pada 25 Januari 2020 merasakan sakit dan tidak lama setelah itu dikonfirmasi bahwa wanita tersebut positif terinfeksi koronavirus. Kementerian Kesehatan Sri Lanka mengumumkan kasus pertama koronavirus pada 27 Januari 2020. Akan tetapi, sebelum diumumkannya kasus positif pertama di Sri Lanka, Kementerian Kesehatan sudah memberi arahan pada pihak [[Bandar Udara Internasional Bandaranaike|Bandar Udara Internasional Bandaranaike.]] Pihak bandara harus melakukan pengecekan terhadap para penumpang yang baru saja tiba, terutama para penumpang yang menunjukkan gejala koronavirus.<ref>{{Cite web|url=https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/28/110508965/sri-lanka-dan-jerman-konfirmasi-kasus-pertama-corona-di-negaranya|title=Sri Lanka dan Jerman Konfirmasi Kasus Pertama Corona di Negaranya|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-06-12}}</ref>
 
== Kronologi ==
Pada 27 Januari 2020, Sri Lanka mengumumkan kasus positif pertama koronavirus yang dialami oleh wanita berusia 44 tahun. Wanita tersebut tiba dari [[Hubei]] pada 19 Januari 2020 untuk berwisata bersama kelompok wisatanya di Sri Lanka. Setelah menjalani perawatan, wanita tersebut akhirnya dinyatakan sembuh ada 19 Februari 2020. Akibat dari diumimkannya kasus pertama koronavirus di Sri Lanka, permintaan masyarakat akan masker melonjak drastis dan para penjual memanfaatkan hal tersebut dengan menaikkan harga masker hingga berkali-kali lipat. Dalam menindaklanjuti kasus koronavirus, pemerintah Sri Lanka mulai mengevakuasi warga negara Sri Lanka yang ada di [[Wuhan]] dan dikarantina selama 14 hari di bawah pengawasan militer di daerah [[Diyatalawa]]. Pada awal Maret 2020, Sri Lanka juga mulai memberlakukan kebijakan karantina selama 14 hari terhadap orang yang baru datang dari [[Italia]], [[Korea Selatan]], dan [[Iran]] karena ketiga negara tersebut merupakan negara dengan jumlah orang terinfeksi yang banyak pada saat itu.<ref>{{Cite web|url=http://www.colombopage.com/archive_20A/Mar10_1583816169CH.php|title=Sri Lanka : Coronavirus: Sri Lanka quarantines over 160 passengers arrived from South Korea in new facility|website=www.colombopage.com|access-date=2020-06-12}}</ref> Pada 10 Maret 2020, Sri Lanka mengumumkan bahwa ada warganya yang dinyatakan positif setelah bekerja dengan beberapa wisatawan Italia. Akibat dari hal itu, pemerintah menangguhkan visa untuk wisatawan.<ref>{{Cite web|url=http://www.colombopage.com/archive_20A/Feb14_1581663944CH.php|title=Sri Lanka : 33 Students returned from Wuhan, China released from quarantine|website=www.colombopage.com|access-date=2020-06-12}}</ref>
 
Pada awal Maret 2020, Sri Lanka juga mulai memberlakukan kebijakan karantina selama 14 hari terhadap orang yang baru datang dari [[Italia]], [[Korea Selatan]], dan [[Iran]] karena ketiga negara tersebut merupakan negara dengan jumlah orang terinfeksi yang banyak pada saat itu.<ref>{{Cite web|url=http://www.colombopage.com/archive_20A/Mar10_1583816169CH.php|title=Sri Lanka : Coronavirus: Sri Lanka quarantines over 160 passengers arrived from South Korea in new facility|website=www.colombopage.com|access-date=2020-06-12}}</ref> Pada 10 Maret 2020, Sri Lanka mengumumkan bahwa ada warganya yang dinyatakan positif setelah bekerja dengan beberapa wisatawan Italia. Akibat dari hal itu, pemerintah menangguhkan visa untuk wisatawan.
 
Pada 28 Maret 2020, pemerintah Sri Lanka mengumumkan kasus pasien koronavirus yang meninggal untuk pertama kalinya. Pasien tersebut adalah seorang pria berusia 60 tahun asal [[Marawila]] yang memiliki riwayat penyakit diabetes, [[tekanan darah tinggi]], dan pernah melakukan [[transplantasi ginjal]]. Pada 30 Maret 2020, diumumkan kasus kematian kedua, yaitu pria berusia 60 tahun dari [[Negambo]].
== Kebijakan ==
Pada 16 Maret 2020, Asosiasi Pekerja Medis Pemerintah atau ''Government Medical Officers Association'' (GMOA) Sri Lanka meminta Presiden [[Gotabaya Rajapaksa]] untuk menutup semua akses masuk menuju Sri Lanka, seperti pelabuhan dan bandara. Pemerintah mengambil kebijakan untuk memperpanjang masa liburan karena adanya kasus baru yang terus bertambah.<ref>{{Cite web|url=http://www.colombopage.com/archive_20A/Mar17_1584386009CH.php|title=Sri Lanka : Sri Lankan government declares three-day special public holiday to contain COVID-19 spread|website=www.colombopage.com|access-date=2020-06-12}}</ref> Pemerintah Sri Lanka juga mulai melarang kedatangan para wisatawan dari beberapa negara Eropa yang menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak. Wisatawan asing dari [[Korea Selatan]], [[India]], dan [[Iran]] untuk sementara juga dilarang masuk ke Sri Lanka. Beberapa maskapai Sri Lanka juga membatalkan jadwal penerbangannya dari negara-negara terjangkit, kecuali jadwal penerbangan untuk kargo. Setelah itu, mulai 22 Maret 2020 hingga waktu yang tidak dapat ditentukan, pemerintah Sri Lanka menutup semua akses kedatangan bagi penumpang kapal dan pesawat.<ref>{{Cite web|url=https://colombogazette.com/2020/03/22/sri-lanka-bans-entry-to-all-passenger-flights-and-ships/|title=Sri Lanka bans entry to all passenger flights and ships {{!}} Colombo Gazette|last=admin|date=2020-03-22|language=en-GB|access-date=2020-06-12}}</ref>