Tomy Winata: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 124.158.135.242 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgxbot |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
'''Tommy Winata''' (Oe Suat Hong) ([[Pontianak]], [[Kalimantan Barat]], [[23 Juli]] [[1958]])), atau sering dikenal dengan inisial '''TW''', adalah seorang pengusaha [[Indonesia]] keturunan [[Tionghoa]] yang merupakan pemilik [[Grup Artha Graha]]. Usahanya terutama bergerak dalam bidang perbankan, tekstil dan konstruksi. Ia seringkali didesas desuskan mempunyai kaitan dengan bisnis hitam dan ilegal.
Grup Artha Graha miliknya didirikan dengan dukungan dari [[TNI]] (dahulu ABRI), melalui beberapa kawan dekatnya seperti [[Eddy Sudradjat]] (dahulu KSAD, sekarang Ketua Umum partai [[PKPI]]).Ia termasuk "taipan" yang ditakuti karena di belakangnya konon berdiri tokoh-tokoh militer. Suginato Kusuma atau lebih dikenal sebagai Aguan juga adalah mitra Tomy dalam Grup Artha Graha.
Melalui Bank Artha Graha, Tomy menyelesaikan proyek SCBD termasuk gedung bursa saham Jakarta. Selain itu Tomy mempunyai andil dalam pembangungan Bukit Golf Mediterania, Kelapa Gading Square, The City Resorts, Mangga Dua Square, Pacific Place, Discovery Mall Bali, Borobudur Hotel, The Capital Residence, Apartemen Kusuma Candra, Ancol Mansion, The Mansion at Kemang, Mall Artha Gading, Senayan Golf Residence.
Taipan muda ini konon menyuruh karyawannya merusak gedung majalah dan koran [[Tempo]] karena dituduh membakar [[pasar Tanah Abang]] pada awal [[2003]]. Lalu ia memenangkan proses di pengadilan dan mendapatkan uang sebesar [[Rupiah|Rp.]] 500 [[juta]].
Menangnya Tommy Winata dalam sidang ini, membuat para wartawan di [[Indonesia]] menjadi ketakutan dalam meliput berita.
Sekarang ini Tomy sedang merintis perkembangan bibit unggul padi yang diharapkan dapat meningkatkan produksi padi nasional Indonesia. Melalui PT Sumber Alam Sutera, Tomy bekerja sama dengan Guo Hao Seed Industries Co. Ltd. dari China untuk bersama2 mengembangkan bibit hybrid yang dapat meningkatkan produksi padi menjadi 5-8 ton/hektar.
== Pranala luar ==
|