SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JasonMatthewC (bicara | kontrib)
JasonMatthewC (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
|pelindung=St. Vincentius A Paulo, St. Aloysius Gonzaga
|nilai karakter yang dihidupi=Bersih Ramah Jujur Disiplin Tangguh Peduli (BeRaJuD TaLi)}}
'''''Rooms Katholiek Hogere Burger School Sint Louis''''' (bahasa Belanda) atau biasa dikenal '''SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya''' adalah sebuah sekolah swasta Katolik di Surabaya dengan gedung sekolah yang menjadi salah satu cagar budaya. Gedung sekolahnya terletak di Jalan Polisi Istimewa 7 (dahulu bernama Jalan Dr. Soetomo) dan berada pada satu kelompok bangunan bersama dengan [[Gereja Katedral Surabaya|Gereja Katedral Hati Kudus Yesus]] dan Soverdi di jalan yang sama.
 
Gedung yang dipakai adalah gedung yang sama ketika sekolah tersebut masih merupakan ''Lagere School'' (SD) St. Louis pada masa penjajahan Belanda dan dikenal dengan nama Broederan St. Louis yang dibangun pada tahun [[1923]].
Baris 35:
 
=== Periode Broeders School Krembangan (1862 – 1922) ===
Pada tanggal 12 Juli [[1810]], Romo Hendricus Waanders dan Romo Philipus Wedding datang dari Belanda. Romo Wedding bertugas di Batavia dan Romo Waanders menetap di Surabaya. Romo Waanders mendirikan rumah sekaligus digunakan untuk gereja di jalan Gatotan. Pada tanggal 10 Maret 1811 sudah mulai ada orang yang dibaptis untuk pertama kalinya. Sejak Romo Waanders meninggal, penggembalaan di Surabaya diserahkan kepada Ordo Jesuit. [[Petrus Maria Vrancken|Mgr FrackenVracken]], [[Keuskupan Agung Jakarta|Vikaris Apostolik di Batavia]] berhasil memperoleh imam-imam [[Ordo Yesuit|Jesuit]] untuk misinya. Pada tanggal 099 Juli [[1859]] Pater Vanden Elzen, SJ dan Pater Palinckx, SJ tiba dan ditempatkan di Surabaya. Pater Vanden Elzen melihat bahwa misi di Surabaya tidak akan berhasil kalau tidak ada lembaga pendidikan yang bersedia mendidik anak-anak.
 
Pater Vanden Elzen berusaha memanggil Bruder CSA dari Oudenbosh, Belanda untuk berkarya di Surabaya mendidik anak laki-laki. Vader Vincentius pimpinan bruder CSA Oudenbosh mengutus 4 orang bruder ke Surabaya pada tahun [[1862]]:
Baris 45:
 
=== Periode Broederschool Coen Boulevard (1923 – 1950) ===
Konggregasi [[Bruder]] (Br) Santo Aloysius (CSA) di [[Surabaya]] menghendaki untuk mendirikan sekolah yang mengacu pada pendidikan sekolah [[Belanda]] pada tahun [[1923]]. Kala itu, Kota Surabaya mengalami perkembangan yang pesat sehingga kongregasi memutuskan untuk memindahkan sekolah keluar kota Surabaya yaitu di daerah [[Wonokromo, Surabaya|Wonokromo]]. Batas kota waktu itu di Kaliasin. Akhirnya, Bruder CSA memindahkan sekolah mereka di Jalan Dokter Sutomo (Coen Boulevard 7) yang sekarang menjadi Jalan Polisi Istimewa dan [[Ursulin|Suster Ursulin]] memindahkan sekolah mereka ke [[Darmo, Wonokromo, Surabaya|Jalan Darmo]] (Darmo Boulevard). Perumahan Belanda di Darmo ini dilengkapi dengan saran pendidikan yaitu St. Louis untuk pendidikan anak laki-laki dan [[SMA Santa Maria Surabaya|St. Maria]] untuk pendidikan anak-anak perempuan. Selain sarana pendidikan, perumahan ini juga dekat dengan gereja Katedral (Coen Kerk) dan [[Rumah Sakit Darmo|rumah sakit Darmo]].
 
Gedung Broederschool yang terletak di Coen Boulevard 7 ini dibangun dengan arsitek Hulswit, Fermont & Ed. Cuypers dari Weeteenreden Batavia. Gedung ini mulai digunakan pada tahun 1923 sebagai ''[[Lagere School]]'' (SD) St. Louis, kemudian berubah menjadi ''[[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]]'' atau MULO (SMP). Pada tahun [[1942]], Jepang datang menjajah Indonesia, sehingga banyak orang Belanda dibunuh atau dipenjara oleh tentara Jepang. Pada tahun 1943, Broederschool digunakan untuk markas Polisi Istimewa yang dipimpin oleh [[Muhammad Yasin]]. Setiap hari pasukan Polisi Istimewa ini mengadakan latihan baris-berbaris di halaman sekolah. Gedung St. Louis ini menjadi saksi bisu para pelaku sejarah kemerdekaan Indonesia di Surabaya dan menjadi cikal bakal brigade mobil (satuan kepolisian [[Korps Brigade Mobil|Brimob]]). Di bagian depan St. Louis, juga terjadi peristiwa pengibaran bendera merah putih yang pertama kalinya di Surabaya pada hari [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|Minggu, 19 Agustus 1945]].
 
Pada tahun [[1950]], St. Louis berubah lagi menjadi ''Hogere Burger School'' atau HBS (SMA).
Baris 54:
Setelah beberapa tahun gedung St. Louis dipinjam untuk markas dan asrama Polisi Istimewa, pemerintah Indonesia mengembalikan gedung sekolah ke Bruder CSA sehingga dapat digunakan kembali sebagai sekolah. Sesudah orang Belanda pergi kembali ke negeri Belanda, maka dibukalah SMA berbahasa Indonesia. Pada tanggal [[1 Agustus]] [[1951]] dimulai dan dibuka satu kelas SMA di salah satu ruang kelas dekat dengan asrama Bruder (sekarang Soeverdi). Setiap tahun kelas terus bertambah sampai seluruh gedung terpakai semua untuk pendidikan SMA. Inilah awal dari SMA Katolik St. Louis yang merupakan transformasi dari Broederschool. Sejak tahun 1951 inilah usia SMA Katolik St. Louis dimulai.
 
Pada saat itu, belum dapat ditentukan kepala sekolah. Kendalanya adalah karena tidak banyak Bruder CSA yang menguasai Bahasa Indonesia. Melalui berbagai pertimbangan, maka terpilihlah Romo Engelbertus sebagai kepala sekolah sampai tahun [[1953]]. Pada awal berdirinya SMAKSMA Katolik St. Louis tingkat kelulusan hanya mampu mencapai 45% dari jumlah siswa yang ada. Namun hasil ini menempati peringkat tertinggi di Surabaya. Guru-guru yang mengajar pada saat itu bersifat "''samenraapsel''" (seadanya, siapa saja yang mau jadi guru), karena minimnya tenaga pengajar yang tersedia. Baru tahun [[1953]], Pak Lie menyelesaikan B I dan diangkat menjadi guru kimia resmi di SMA Katolik St. Louis, dalam masa kepemimpinan Br. Rosarius (1953 [[1958]]). Kemudian diperkuat pula oleh Br. Marternus (guru dan dosen kursus B I/ 11 lImu Pasti). Keadaan ini kian membaik pada tahun [[1954]], saat J. Winarto mantan guru HBS dari [[SMA Santa Maria Surabaya|SMA Katolik St. Maria]] ikut pula bergabung.
 
Pada tahun [[1958]] Br. Rosarius harus cuti sehingga kepemimpinan diserahkan pada Lie Siong Thay hingga tahun [[1961]]. Selanjutnya dijabat oleh Br. Aquino sampai tahun [[1965]], lalu digantikan Br. Valerianus sampai tahun [[1972]].
 
=== Periode SMA Katolik St. Louis 1 – Lazaris (1975 – 2000) ===
Seputar tahun [[1974]] terhembus berita mengejutkan bahwa SMA Katolik St. Louis akan diambil alih oleh Pertamina menyusul berita dibelinya Bruderan CSA, karena kongregasi bruder tidak mempunyai tenaga lagi untuk mengelola sekolah ini. Dalam rapat pimpinan [[Kongregasi Misi]] (C.M.), Romo Michael Utama Purnomo yang juga alumnus St. Louis mengusulkan supaya sekolah itu diambil alih oleh romo-romo C.M.. Lobi yang dilakukan oleh Romo C.M. membuahkan hasil yang menggembirakan, para pimpinan bruder CSA Indonesia menyetujui untuk menyerahkan SMA Katolik St. Louis kepada C.M. sebagai hibah. Rm. Utama akhirnya terpilih sebagai kepala sekolah SMA Katolik St. Louis dan STM St. Louis periode 1975-1979.
 
Sejak tahun [[1975]] kepala sekolah dijabat Romo Michael Utama Purnama, C.M.. Dalam masa kepemimpinan Romo Utama ini SMAK St. Louis. Pada tahun [[1976]] dimulailahdimulai membuka pendaftaran siswa perempuan pertama kalinya karena St. Louis awalnya memang dikhususkan untuk pendidikan anak laki-laki. Karena peminatnya yang banyak, SMA Yos Sudarso yang menyewa gedung St. Louis untuk sekolah di siang hari ikut melebur menjadi SMA Katolik St. Louis kelas siang.
 
Akibat pengunduran diri Romo Michael Utama Purnama, M.Ed., C.M., pada tahun [[1980]]-[[1981]] terjadi suatu masa transisi sehingga untuk sementara pimpinan sekolah diserahkan kepada Rm. V. Biefler C.M. dibantu oleh Suster Marieta O.S.U. dan Hariwardjono, J.B. Soemardi ditunjuk sebagai pelaksana harian. Pada tahun yang sama, SMA Katolik St. Louis berubah namanya menjadi SMA Katolik St. Louis 1 sehubungan berdirinya [[SMA Katolik Santo Louis 2 Surabaya|SMA Katolik St. Louis 2]] sebagai perluasan dari sekolah yang berada di Jl. Polisi Istimewa No. 7 itu.
Baris 70:
Mulai Juli [[2000]] kepala sekolah dijabat oleh J.B. Soemardi hingga Juni [[2002]]. Mulai Juli 2002 kepala sekolah dijabat oleh Romo Alexius Dwi Widiatna, M.Ed., C.M. sampai bulan Juni 2012.
 
Setelah bertahun-tahun SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya membagi kegiatan belajar dalam 2 bagian, pagi 07:00-12:30 untuk SMA kelas 1 dan 3. Sekolah siang 13:00-18:30 untuk siswa SMA kelas 2, akhirnya pada tahun [[2004]] dimulailahdimulai pembangunan gedung baru untuk menampung siswa-siswa yang bersekolah di siang hari. Tepat mulai tahun ajaran [[2005]] semua siswa SMA Katolik St. Louis 1 untuk pertama kalinya dapat bersekolah di pagi hari bersamaan. Kemudian mulai bulan Juli [[2012]] sampai 2016, kepala sekolah dijabat oleh Romo Canisius Sigit Tridrianto, M.Hum., C.M. Adapun saat ini kepala sekolah SMAK St. Louis 1 adalah Dra. Indah Noor Aini, M.Pd (hingga akhir tahun ajaran 2019-2020).
 
Semakin berkembangnya sekolah, banyak sekali prestasi yang diraih oleh para siswa di bidang akademis dan non-akademis di level nasional maupun internasional. Berbagai perbaikan fasilitas sekolah dilakukan supaya kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan nyaman dan efektif. Sarana berdoa yaitu kapel St. Mary Medal dan perpustakaan St. [[Thomas Aquinas|Thomas Aquino]] pun dibangun untuk melengkapi perkembangan iman dan ilmu pengetahuan para siswa. Taman-taman yang ditata asri dengan tujuan penghijauan lingkungan diharapkan dapat menginspirasimenjadi inspirasi bagi siswa agar setelah lulus dari SMA Katolik St. Louis 1 mereka terbiasa memperhatikan lingkungan di mana mereka hidup.
 
== Kepala sekolah ==
Baris 119:
 
 
Gedung A merupakan peninggalan zaman Belanda, berlokasidan saksi bisu sejarah berdirinya Bangsa Indonesia. Berlokasi di depan area sekolah., Fasilitasfasilitas di gedung ini meliputi:
 
* 4 ruang kelas di lantai 1,
* 9 ruang kelas di lantai 2,
* 1 ruang komputer (dikhususkan untuk ulangan berbasis aplikasi),
* Ruang Media 1 ([[Paus Benediktus XVI|Benedict]] Room)(digunakan untuk kegiatan pertemuan atau rapat resmi),
* Ruang kepala sekolah,
* Ruang Asisten Kepala Sekolah,
Baris 141:
* Ruang UKS,
* Ruang Laboratorium IPS,
* Ruang [[Organisasi Siswa Intra Sekolah|OSIS]],
* Laboratorium Fisika,
* Laboratorium Kimia,
Baris 147:
* Laboratorium Komputer B,
* Bangsal Lazaris (digunakan untuk kepentingan acara sekolah atau olahraga ''indoor''),
* Ruang fitness ([[Paus Yohanes Paulus II|John Paul]] Gymnasium), dan
* Ruang [[Karawitan]].
[[Berkas:Bangsal-sinlui.jpg|jmpl|254x254px|Suasana Bangsal saat MPLS]]
 
Baris 191:
* Laboratorium Bahasa Inggris,
* Laboratorium Komputer A,
* Ruang Media 3 ([[Paus Fransiskus|Francis]] Room), dan
* Rooftop.
[[Berkas:Gedung WW dari area Pohon Cinta.jpg|al=Gedung WW dari area Pohon Cinta|jmpl|Gedung WW dari area Pohon Cinta]]<br />
Baris 206:
Semua ruang kelas di sekolah ini dapat menampung hingga 40 murid per ruangan, dilengkapi dengan bangku dan meja kayu yang usianya cukup baru, meja guru yang dilengkapi dengan satu set komputer untuk media pembelajaran, papan tulis, serta locker HP. Hanya ada satu ruang kelas di gedung A yang masih menggunakan meja lama (asli dari zaman Belanda) untuk mempertahankan nilai sejarah dan cagar budaya.
 
Terkait dengan perkembangan teknologi, SMA Katolik St. Louis 1 sudah mulai menerapkan sistem ''online'' berbasis aplikasi. Sekolah menyediakan sebuah platform yang disebut Luisa.id yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan informasi seputar sekolah, melihat hasil nilai, memperhatikan catatan pelanggaran, membuat surat izin, dan lain sebagainya. Siswa dan guru juga melakukan absensi kehadiran dengan menggunakan ''[[Pemindai sidik jari|fingerprint]]'' yang tersedia di setiap akses masuk sekolah. Selain itu, sistem ulangan dan penilaian (termasuk penilaian akhir) sudah beralih dari basis kertas menjadi basis ''online'' atau aplikasi. Wifi juga tersedia di seluruh area sekolah. [[Berkas:St Louis High School Surabaya principal at chapel.jpg|jmpl|250px|Romo Alexius Dwi Widiatna C.M selaku kepala sekolah SMAK St. Louis 2002-2012|al=Romo Alexius Dwi Widiatna C.M selaku kepala sekolah SMAK St. Louis 2002-2012]]
 
Terkait dengan perkembangan teknologi, SMA Katolik St. Louis 1 sudah mulai menerapkan sistem ''online'' berbasis aplikasi. Sekolah menyediakan sebuah platform yang disebut Luisa.id yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan informasi seputar sekolah, melihat hasil nilai, memperhatikan catatan pelanggaran, membuat surat izin, dan lain sebagainya. Siswa dan guru juga melakukan absensi kehadiran dengan menggunakan ''fingerprint'' yang tersedia di setiap akses masuk sekolah. Selain itu, sistem ulangan dan penilaian (termasuk penilaian akhir) sudah beralih dari basis kertas menjadi basis ''online'' atau aplikasi. Wifi juga tersedia di seluruh area sekolah. [[Berkas:St Louis High School Surabaya principal at chapel.jpg|jmpl|250px|Romo Alexius Dwi Widiatna C.M selaku kepala sekolah SMAK St. Louis 2002-2012|al=Romo Alexius Dwi Widiatna C.M selaku kepala sekolah SMAK St. Louis 2002-2012]]
 
== Galeri foto ==
Baris 239 ⟶ 238:
Setelah pulang sekolah, ada ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah. Total ada 40 ekstra yang dapat diikuti oleh para siswa, seperti tenis meja, futsal, robotik, bina liturgi, ''enterpreneurship'', catur, sulap, dan lain-lain. Selain itu, untuk kelas XI dan XII MIPA, sepulang sekolah juga ada kegiatan praktikum.
 
 
 
Cukup banyak acara yang diadakan di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya ini, seperti Sinlui HOT (lomba untuk siswa-siswi SMP), Sinlui Education Fair, Sinlui Care, V-Day (Vincentius Day), Bazaar dan Pentas Seni, Tirakatan 10 November, Kampung Syukur, IMERSI (Live-In), retret, Studi Ekskursi dan Studi Budaya, Pertukaran Pelajar, ''promnight'', graduasi, hingga acara-acara lainnya.
Baris 250 ⟶ 247:
Murid Sinlui juga sering berpartisipasi dalam ajang lomba akademik dan non-akademik baik tingkat nasional, regional, dan internasional, dan tidak jarang meraih prestasi dengan menjuarai lomba-lomba tersebut. Di tahun 2019, tim basket putra Sinlui berhasil menjuarai Honda DBL East Java Series pada tanggal 27 September 2019, tepat pada Peringatan Wajib St. Vincentius A Paulo, Pelindung sekolah dan pelindung Kongregasi Misi (CM).
 
Karena SMA Katolik St. Louis 1 merupakan sekolah katolik, ada beberapa kegiatan dan kebiasaan yang mencerminkan tradisi katolik. Setiap mengawali dan mengakhiri jam sekolah, ada doa yang dipimpin dari sentral. Setiap jam 12 juga ada doa [[Doa Malaikat Tuhan|Angelus]]. Tak jarang juga diadakan perayaan ekaristi, baik di kapel sekolah maupun di [[Gereja Katedral Surabaya|Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya]]. Namun, siswa non-katolik sangat diperbolehkan untuk menimba ilmu di sini.<br />
 
 
Selain itu, sekolah juga memfasilitasi suatu perkumpulan para alumni SMA Katolik St. Louis 1 yang dikenal dengan nama IKA (Ikatan Alumni) SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya. Perkumpulan ini juga memiliki struktur kepengurusan tersendiri. <br />
 
== Visi dan Misi ==