Aktuaris: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
tambahkan |
lanjutkan |
||
Baris 27:
Aktuaris juga dapat terlibat dalam memberi saran dan [[Manajemen investasi|mengelola aset]] [[investasi]], misalnya dalam posisi manajer usaha atau [[direktur keuangan]].{{sfn|Mungan|2002}}, {{sfn|Stefan|2010}} Para aktuaris menganalisis peluang usaha dengan mengukur nilai arus kas masa depan serta memotong nilai arus-arus kas yang berisiko, dan menggadaptasi ilmu tradisional dari asuransi ke bidang-bidang usaha lain. Misalnya, [[sekuritisasi]] asuransi membutuhkan ilmu aktuaria maupun keuangan.{{sfn|Krutov|2006}} Aktuaris juga dapat dipanggil sebagai [[saksi ahli]] di pengadilan untuk mengukur nilai kerugian dalam sebuah kasus, misalnya hilangnya keuntungan atau hilangnya gaji.{{sfn|Wagner|2006}}
== Sejarah ==
== Profesi Aktuaris di Indonesia ==▼
=== Risiko dan asuransi ===
Keperluan menanggung risiko telah muncuk sejak awal peradaban manusia. Misalnya, tempat tinggal suatu keluarga dapat hancur karena kebakaran atau bencana lainnya, sehingga keluarga tersebut jatuh miskin. Atau, pencari makan utama di keluarga tersebut dapat meninggal tanpa diduga. Umumnya, sumbangan adalah salah satu cara masyarakat menanggung risiko mereka yang terkena musibah seperti ini, tetapi jumlahnya tidak selalu cukup dan meminta sumbangan sering memiliki stigma sosial kurang baik. Setelah barter dan perdagangan muncul, risiko-risiko yang ada semakin besar, misalnya seorang saudagar melakukan perjalanan dagang memiliki risiko kehilangan barang dagangnya, termasuk barang dagang yang dititipkan orang lain. Salah satu praktik yang dilakukan untuk mengendalikan risiko ini adalah adanya seorang pemodal kaya yang menanggung biaya sebuah perjalanan dagang. Jika perjalanan tersebut gagal atau merugi, sang pemodal bersedia tidak meminta uangnya kembali, tetapi jika berhasil ia meminta imbalan tambahan (misalnya bunga) untuk mengompensasi risiko kerugian yang ia ambil.{{sfn|Lewin|2007|p=3}}
=== Praktik terdahulu ===
Sejak awal, cara-cara untuk melindungi anggota masyarakat dari risiko telah berkembang. Misalnya, sebuah keluarga besar sering membantu anggotanya yang terkena musibah. Tetangga, lembaga agama, dan lembaga amal juga dapat mengumpulkan dana untuk membantu orang-orang yang miskin dan yang membutuhkan. Tercatat pada abad ke-3 M, berbagai lembaga amal di [[Roma]] menunjang kehidupan 1.500 orang.{{sfn|Perkins|1995}} Hingga zaman modern, lembaga amal masih terus membantu mereka yang membutuhkan,{{sfn|GivingUSA|2009}} tetapi penerimaan sumbangan tidak bisa dipastikan dan sering memiliki stigma negatif.{{sfn|Lewin|2007|p=3}}
Sejarawan Yunani [[Thukidides]] menyebut adanya perjanjian saling membantu dan dana pensiun pada masa kuno.{{sfn|Thucydides}} Sejak awal zaman [[Kekaisaran Romawi]], perkumpulan-perkumpulan dibentuk untuk sama-sama menanggung biaya penyelenggaraan jenasah, [[kremasi]], dan monumen. Anggota perkumpulan membayar iuran setiap minggu, dan saat ada anggota yang meninggal, dananya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan jenasah. Beberapa perkumpulan memiliki [[rumah abu]] atau bangunan pemakaman yang dananya didapat dari menjual "saham" atau hak miliknya kepada para anggota.{{sfn|Johnston|1903|loc=§475–§476}} Dalam berbagai klan bangsa Sakson di Inggris dan Jerman, serta masyarakat Keltik, ditemukan adanya perjanjian-perjanjian menjamin utang anggotanya yang tidak mampu membayar (''suretyship''), atau mengumpulkan dana urunan yang digunakan untuk memberikan bantuan bagi anggotanya yang terkena bencana (''assurance'').{{sfn|Loan|1992}}
Asuransi umum pertama kali muncul untuk menghindari kerugian akibat kehilangan barang dagangan. Anekdot-anekdot tentang transaksi jaminan seperti ini muncil di tulisan [[Demosthenes]] (abad ke-4 SM).{{sfn|Lewin|2007|pp=3–4}} Kontrak resmi asuransi umum pertama tercatat di Pulau [[Sisilia]] pada abad ke-14, yaitu asuransi pengiriman [[gandum]].{{sfn|Sweeting|2011|p=14}} Pada 1350, seorang yang bernama Lenardo Cattaneo menangung "semua risiko yang berasal dari tindakan Tuhan, manusia, maupun dari bahaya laut" dalam sebuah pengiriman gandum dari Sisilia ke [[Tunis]] hingga maksimal kerugian 300 [[florin]]. Atas tanggungannya itu, ia diberi imbalan berupa premi sebesar 18%.{{sfn|Lewin|2007|p=4}}
=== Perkembangan teori ===
Dasar ilmiah [[manajemen risiko]] mulai berkembang di abad ke-17. Pada 1662, seorang saudagar tekstil dari London [[John Graunt]] menunjukkan bahwa walaupun umur dan kematian satu orang tidak dapat diprediksi, umur dan kematian dalam satu kelompok besar yang memiliki definisi jelas ([[kohor]]) memiliki pola yang dapat diprediksi. Penelitian Graunt menjadi dasar gagasan [[tabel mortalitas]]. Gagasan ini digabungkan dengan perhitugan [[Bunga majemuk (keuangan)|bunga majemuk]] dan [[anuitas]], sehingga menjadi dasar sebuah skema asuransi atau skema pensiun bagi suatu kelompok. Dengan data-data yang tersedia, besar iuran setiap anggota dapat dihitung agar dana yang terkumpul cukup untuk kebutuhan seluruh kelompok, dengan asumsi dana yang terkumpul juga terus menerima suku bunga yang tetap. Orang pertama yang tercatat melakukan perhitungan yang tepat untuk nilai-nilai ini adalah ilmuwan Inggris [[Edmond Halley]].{{sfn|Heywood|1985}} Halley menunjukkan metode perhitungan premi yang harus dibayar seseorang dengan umur tertentu, agar dapat membeli produk anuitas seumur hidup.{{sfn|Halley|1693}}
=== Aktuaris awal ===
Tulisan karya matematikawan [[James Dodson (matematikawan)|James Dodson]] tentang [[asuransi jiwa seumur hidup|sistem premi tetap]] asuransi jiwa menjadi awal berdirinya Society for Equitable Assurances on Lives and Survivorship (sekarang dikenal dengan [[The Equitable Life Assurance Society|Equitable Life]]) di London pada 1762. Ini adalah perusahaan asuransi pertama yang menghitung premi asuransi jiwa seumur hidup secara ilmiah, berdasarkan karya Dodson. Setelah Dodson meninggal pada 1757, kepemimpinan perusahan ini dilanjutkan oleh [[Edward Rowe Mores]], yang pertama kali menggunakan istilah ''actuary'' (aktuaris) untuk ketua perusahaan ini.{{sfn|Ogborn|1956|p=235}} Sebelumnya, istilah tersebut digunakan untuk seorang petugas yang mencatat keputusan [[pengadilan gereja]], serta sebelumnya untuk juru tulis [[Senat Romawi]] yang bertugas mencatat [[berita acara]] senat, ''[[Acta Senatus]]''.{{sfn|Ogborn|1956|p=233}} Perusahaan lain yang bergerak di bidang serupa tanpa menggunakan metode matematika atau ilmiah seperti Equitable sering kalah bersaing atau akhirnya harus mengadopsi metode tersebut.{{sfn|Bühlmann|1997|p=166}}
▲== Profesi Aktuaris di Indonesia ==
Gelar aktuaris di Indonesia atau Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) diberikan oleh [[Persatuan Aktuaris Indonesia]] (PAI) setelah seorang individu menempuh 10 mata ujian yang diujikan.
|