Abu Bakar Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Penambahan naskah, referensi dan kategori
Baris 1:
{{refimprove}}{{Infobox Tokoh|name=Aboebakar Atjeh|image=Aboebakar Atjeh.jpg|birth_name=Aboebakar|birth_date={{birth date|1909|4|28|df=yes}}|<!--birth_place={{flagicon image|Flag of the Aceh Sultanate.png}} [[Kutaradja]], [[Aceh Darussalam]]|death_date={{death date and age|1979|12|17|1909|4|28|df=yes}}-->|nationality={{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]|death_place={{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]|mother=Hajjah Na'in|father=Sjah Abdurrahman|spouse=Soewami<br>
Soekarti|children=Umarah Sri Angsani<br>
Inayah Sri Soewami<br>
Baris 8:
[[Berkas:Logo_GOLKAR.jpg|20px]] [[Partai Golongan Karya]]|occupation=[[Penulis]], [[Politikus]], [[Ulama]]|birth_place={{flagicon image|Flag of the Aceh Sultanate.png}} [[Aceh Darussalam]]|death_date={{death date|1979|12|17|df=yes}}|pre-nominals=Prof. Dr. KH.}}
 
Prof. Dr. KH. '''Aboebakar Atjeh''' (atau '''Abubakar Aceh''' atau '''Abu Bakar Aceh''' atau '''Hadji Aboebakar''') ( {{Lahirmati|[[Kutaradja]], [[Aceh]]|18|04|1909|[[Jakarta]]|17|12|1979|}}) adalah cendekiawan terkenal dari [[Aceh]] sekaligus penulis buku-buku keagamaan, filsafat dan kebudayaan.<ref>{{Cite web|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=147475|title=Keringkasan filsafat achlak dalam Islam / Aboebakar Atjeh {{!}} OPAC Perpustakaan Nasional RI.|website=opac.perpusnas.go.id|access-date=2020-06-15}}</ref>
 
<!--Lahir dengan nama Aboebakar pada [[18 April]] [[1909]]. -->Sebagian versi mengungkapkan beliau lahir di [[Kutaradja]], sedangkan versi lain mengungkapkan di Peureumeu, Kabupaten [[Aceh Barat]]. Orangtuanya merupakan pasangan ulama. Ayahnya bernama Sjah Abdurahman, imam Masjid Raya Kutaradja (sekarang lebih sering disebut sebagai [[Masjid Raya Baiturrahman]]). Sedangkan ibunya bernama Hajjah Na'in.<!--Aboebakar Atjeh meninggal pada [[18 Desember]] [[1979]] di [[Jakarta]] dan dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta.-->
 
Tambahan “Atjeh” di belakang namanya merupakan pemberian [[Presiden Soekarno]] yang kagum akan keluasan ilmu putra Aceh ini. “Ensiklopedia Berjalan” adalah sebutan teman-temannya tentang hakikat ilmu pengetahuannya.
 
Nama Aboebakar Atjeh masuk dalam buku ''Seratus Tokoh Islam yang Paling Berpengaruh di Indonesia'' yang ditulis oleh [[Shalahuddin Hamid]] dan [[Iskandar Ahza]].<ref>{{Cite web|url=https://www.nu.or.id/post/read/39619/haji-abu-bakar-aceh|title=Haji Abu Bakar Aceh|website=www.nu.or.id|language=en|access-date=2020-06-15}}</ref>
 
== Pendidikan dan Pengalaman ==
Sejak kecil belajar di beberapa dayah terkenal di Aceh, diantaranya dayah Teungku Haji Abdussalam Meuraxa dan dayah Manyang Tuanku Raja Keumala Peulanggahan di Kutaraja (Banda Aceh). Juga belajar di ''Volkschool'' Meulaboh dan ''Kweekschool Islamijah'' Sumatera Barat. Kemudian pindah ke Yogyakarta dan Jakarta. Menguasaidi sejumlahsini ia mempelajari beberapa bahasa asing sepertimelalui Jepangkursus-kursus. Ia menguasai bahasa Arab, Belanda, Inggris, Arabdan memahami bahasa Jepang, Perancis dan sebagianJerman. Ia juga mengerti beberapa bahasa daerah seperti [[bahasa Aceh]], Minagkabau, Jawa, PrancisSunda dan Jerman[[Bahasa Gayo|Gayo]]. Pernah menuntut ilmu di Mekah, namun tidak lama.<ref>{{Cite web|url=http://www.islamaktual.net/2017/02/aboe-bakar-atjeh-sang-ensiklopedia.html|title=Aboe Bakar Atjeh: Sang Ensiklopedia Berjalan|access-date=2020-06-15}}</ref>
 
== Pengalaman ==
Pada masa-masa mudanya aktif di sejumlah ormas dan partai. Pada 1923 aktif di [[Sarekat Islam]] di Aceh Barat. Lalu pada 1924 di [[Muhammadiyah]] dan di [[Partai Masyumi]] sejak 1946. Setelah Pemilu 1955, ia yang dikenal tawadhu dan tidak suka menonjolkan diri itu masuk menjadi anggota Konstituante mewakili Partai Masyumi.
 
Pada masa sebelum kemerdekaan, zaman pendudukan Jepang, dan zaman setelah proklamasi, ia banyak melakukan kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Kegiatan itu antara lain, mendirikan [[Muhammadiyah|Muhammadiyyah]] di Kutaraja (1924), bekerja sebagai pegawai rendahan, kemudian menjadi pegawai senior. Pada zaman Belanda sebagai pustakawan dan editor pada [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kantor Urusan Dalam Negeri]] (1930 – 1941). Di masa pendudukan Jepang, ia menjadi pemimpin asrama dan pegawai perpustakaan pada Shomubu Nito Syoki (1944), di samping menjadi guru pada Latihan Kursus Kiai.<ref>{{Cite web|url=https://steemit.com/aceh/@cucoraja/aboebakar-atjeh-sang-apotik-hidup-0068327fe14fd|title=Aboebakar Atjeh Sang Apotik Hidup|last=Ago|first=Cucorajain #aceh • 2 Years|date=2018-02-21|website=Steemit|language=en|access-date=2020-06-15}}</ref>
Setelah Pemilu 1955, ia yang dikenal tawadhu dan tidak suka menonjolkan diri itu masuk menjadi anggota Konstituante mewakili Partai Masyumi.
 
Setelah Proklamasi Kemerdekaan ia menjadi pegawai pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (1945). Kemudian ia menjabat Kepala Perpustakaan Islam Kementerian Agama di Yogyakarta (1946), anggota pemimpin Partai Masyumi di Yogyakarta (1946), dan menjadi Pegawai Tinggi pada Departemen (Kementerian) Agama Republik Indonesia (1947 – 1955). Pada tahun 1950, ia menjadi pimpinan editor majalah mimbar agama, majalah resmi Departemen Agama. Pada tahun 1948 bersama menteri agama waktu itu KH *Masjkur, ia memelopori gagasan penulisan Al-Qur’an Pusaka. Al-Qur’an tersebut berukauran 65 x 120 cm dan kini disimpan di Masjid Baitur Rahim, Istana Negara, Jakarta.
 
Abu Bakar Atjeh juga tercatat sebagai anggota pengurus penulisan sejarah untuk Monumen Nasional; menjadi salah seorang anggota paniatia pembangunan Masjid *Istiqlal Jakarta; seorang pencetus berdirinya [[Masjid Agung Al-Azhar|Masjid Agung al-Azhar]] di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; turut mendirikan Perpustakaan Kutub Khannah Iskanar Muda di Banda Aceh (1949-950); dan mendirikan serta menjadi pengurus Perpustakaan Islam di Jakarta yang kemudian dipindahkan di Yogyakarta.<ref>{{Cite web|url=https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/55691/meninggal-dunia|title=Meninggal dunia|last=Tempomedia|date=1979-12-29|website=Tempo|language=en|access-date=2020-06-15}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/15/07/01/nqqbsjm-menelisik-wahabi-di-masjid-baiturrahman-aceh-2habis|title=Menelisik Wahabi di Masjid Baiturrahman Aceh (2-Habis)|date=2015-07-01|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-06-15}}</ref>
 
== Kedekatan dengan KH. Wahid Hasyim dan Kalangan Pesantren ==
Pada masa kepemimpinan Menteri Agama [[Wahid Hasjim|KH. Wahid Hasyim]], Aboebakar Atjeh bekerja di [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Departemen Agama]] untuk membantu menteri dalam urusan penataan pelayanan haji. Selanjutnya, dipercaya oleh KH. Wahid Hasyim memimpin jamaah haji ke Mekah pada 1953. Karena keluasan ilmu dan kacakapannya dalam tulis-menulis ia juga dipercaya mengomandani bidang publikasi Departemen Agama, sebelum kemudian menjadi staf ahli Menteri Agama.
 
Setelah KH. Wahid Hasyim wafat pada 18 April 1953, Aboebakar Atjeh langsung mengambil inisiatif untuk menulis biografi dan pemikiran KH. Wahid Hasyim sebagai wujud penghormatan kepada tokoh NU tersebut. Empat tahun kemudian, buku itu terbit di Jakarta (kini sudah dicetak ulang pada 2011 oleh Panitia 1 Abad KH Wahid Hasyim).<ref>{{Cite web|url=http://www.konstituante.net/en/profile/MASJUMI_aboebakar|title=H. Aboebakar - Masjumi - Member Profiles|website=Konstituante.Net|access-date=2020-06-15}}</ref>
 
Pengalamannya dalam menulis buku tentang KH. Wahid Hasyim tersebut dimulai pada waktu [[Daftar Menteri Agama Indonesia|Menteri Agama]] [[Masjkur|KH Masjkur]], pengganti Kiai Wahid, menggelar acara peringatan setahun wafatnya KH. Wahid Hasyim dengan menyerahkan lukisan tentang KH. Wahid Hasyim kepada Nyonya Solehah, sang istri KH. Wahid Hasyim yang juga ibunda dari [[Abdurrahman Wahid]]. Kemudian dibentuklah panitia peringatan yang salah satunya berbentuk penerbitan biografi KH. Wahid Hasyim. Dan Aboebakar Atjeh selaku Kepala Bagian Penerbitan Kementerian Agama ditunjuk sebagai penulis.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=a71mDwAAQBAJ&pg=PA70&lpg=PA70&dq=Aboebakar+Atjeh+tokoh+NU&source=bl&ots=TnzysqeQVM&sig=ACfU3U3VFZT07Ga2KpM9B6Ek8VGwTQ4xgQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjYu5jz8YPqAhVZXSsKHfJ-D3AQ6AEwBHoECAoQAQ#v=onepage&q=Aboebakar%20Atjeh%20tokoh%20NU&f=false|title=Ijtihad Politik Ulama ; Sejarah NU 1952-1967|last=Fealy|first=Greg|date=2012-01-01|publisher=Lkis Pelangi Aksara|isbn=978-979-3381-00-8|language=id}}</ref>
 
Aboebakar Atjeh dikenal tekun menggarap penulisan biografi tersebut. Ia bekerja siang dan malam menghubungi para keluarag KH. Wahid Hasyim hingga mengumpulkan foto-foto serta tulisan-tulisan yang pernah dimuat media. Salah seorang yang dihubungi untuk memperkaya bahan-bahan tersebut adalah [[KH. Abdul Karim Hasyim]] (dikenal Akarhanaf), adik KH. Wahid Hasyim.
 
Setelah setahun mengumpulkan semuanya, ia mulai menulis, hingga menjadi buku seperti sekarang. Buku ini menunjukkan keluasan dan kedalaman pengetahuan Aboebakar tentang pesantren dan dunia ulama. Kedekatan dan keakrabannya dengan kalangan reformis-modernis selama di [[Yogyakarta]], tidak menghalanginya juga untuk membangun suasana harmonis dengan komunitas pesantren. Dalam sejumlah tulisannya, Aboebakar menunjukkan kekagumannya dan bahkan menimba banyak dari tradisi keilmuan pesantren.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=8IcQyA9G0vIC&pg=PT132&lpg=PT132&dq=Aboebakar+Atjeh+tokoh+NU&source=bl&ots=WF-TBOYjO8&sig=ACfU3U2N5X-MrGD5vJGbLmqOPBWs3-MHjQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjYu5jz8YPqAhVZXSsKHfJ-D3AQ6AEwCHoECAgQAQ#v=onepage&q=Aboebakar%20Atjeh%20tokoh%20NU&f=false|title=Persatuan Islam: Islamic Reform in Twentieth Century Indonesia|last=Federspiel|first=Howard M.|date=2009|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-602-8397-47-6|language=en}}</ref>
 
Dalam satu tulisannya, “Kebangkitan Dunia Baru Islam di Indonesia”, untuk satu bab buku terjemahan Stoddard, Dunia Baru Islam (1966), ia menunjukkan kontribusi masing-masing, yang reformis-modernis-tradisi maupun Kaum Tua-Kaum Muda, bagi kemerdekaan Indonesia. Semua tulisan diarahkan pada pendekatan rekonsiliasi, titik temu dan pencarian sintesis-sintesis baru bagi kemajuan dan pengumpulan kekuatan bangsa ini. Isi tulisan macam ini tidak kita temukan pada sejumlah sarjana Indonesia didikan Amerika, Eropa maupun Australia, yang selalu mencari titik lemah pada komunitas pesantren, pengumpulan titik kelemahan bangsa ini, serta penonjolan titik-titik tengkar di antara berbagai komponen bangsa ini.<ref>{{Cite book|url=https://catalogue.nla.gov.au/Record/7425220|title=Sejarah Syiah di Nusantara|last=Abubakar Aceh|last2=Santosa|first2=Kholid O.|date=2017|publisher=Sega Arsy|edition=Cetakan pertama|location=Cisaranten Kulon, Bandung}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/mengenal-lebih-dekat-kh-hasyim-asyari/|title=MENGENAL LEBIH DEKAT KH HASYIM ASY’ARI|last=juniawandahlan|date=2016-10-04|website=Museum Kebangkitan Nasional|language=en-US|access-date=2020-06-15}}</ref>
Kedekatan dan keakrabannya dengan kalangan reformis-modernis selama di Yogyakarta, tidak menghalanginya juga untuk membangun suasana harmonis dengan komunitas pesantren. Dalam sejumlah tulisannya, Aboebakar menunjukkan kekagumannya dan bahkan menimba banyak dari tradisi keilmuan pesantren.
 
<br />
Dalam satu tulisannya, “Kebangkitan Dunia Baru Islam di Indonesia”, untuk satu bab buku terjemahan Stoddard, Dunia Baru Islam (1966), ia menunjukkan kontribusi masing-masing, yang reformis-modernis-tradisi maupun Kaum Tua-Kaum Muda, bagi kemerdekaan Indonesia. Semua tulisan diarahkan pada pendekatan rekonsiliasi, titik temu dan pencarian sintesis-sintesis baru bagi kemajuan dan pengumpulan kekuatan bangsa ini. Isi tulisan macam ini tidak kita temukan pada sejumlah sarjana Indonesia didikan Amerika, Eropa maupun Australia, yang selalu mencari titik lemah pada komunitas pesantren, pengumpulan titik kelemahan bangsa ini, serta penonjolan titik-titik tengkar di antara berbagai komponen bangsa ini.
 
== Keluarga ==
Aboebakar Atjeh memiliki dua orang istri, yaitu Soewami dan Soekarti. Pernikahannya dengan Soewami tidak dikaruniai anak, sedangkan pernikahannya dengan Soekarti dikaruniai 6 (enam) orang anak. Keenam anak tersebut adalah:
 
# Hj. Umarah Sri Angsani (menikah dengan H. Teuku Iskandar bin Teuku Akbar)
# Hj. Inayah Sri Soewami
# Muhammad Furqan (meninggal 2006)
# Maisarah Sri Widari
# Rahmah Sri Wardani (meninggal)
# Farhan A. (meninggal 2004)<ref>{{Cite book|url=http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,13-id,39619-lang,id-c,tokoh-t,Haji%20Abu%20Bakar%20Aceh-.phpx|title=Haji Abu Bakar Aceh|date=10}}</ref>
 
== Hasil karya ==
Beberapa karya Aboebakar Atjeh:
 
* Aceh dalam sejarah kebudayaan, sastra & kesenian<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books/about/Aceh_dalam_sejarah_kebudayaan_sastra_kes.html?id=miY7nQAACAAJ&redir_esc=y|title=Aceh dalam sejarah kebudayaan, sastra & kesenian H. Aboebakar Atjeh|last=Aceh|first=Abubakar|date=1970|publisher=Alma'arif|language=id}}</ref>
* Sejarah Al-Qur'an
*Beberapa tjatatan mengenai da'wah Islam untuk Perguruan Tinggi Islam<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=SGlIAQAAIAAJ&q=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwilr4-q7YPqAhVFVH0KHdqyCk4Q6AEINTAC|title=Beberapa tjatatan mengenai da'wah Islam untuk perguruan tinggi Islam|last=Atjeh (Hadji.)|first=Aboebakar|last2=Aceh|first2=Abubakar|date=1971|publisher=Ramadhani|language=id}}</ref>
* Aliran Syiah di Nusantara
*Sejarah Al-Qur'an<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=CktqAAAAIAAJ&q=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwilr4-q7YPqAhVFVH0KHdqyCk4Q6AEIUzAG|title=Sedjarah Al-Qurän|last=Aceh|first=Abubakar|date=1952|publisher=Sinar Pudjangga|language=id}}</ref>
* Aliran Syiah di Nusantara<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=NwAtAAAAIAAJ&q=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwilr4-q7YPqAhVFVH0KHdqyCk4Q6AEIQzAE|title=Aliran Syiʼah di Nusantara|last=Aceh|first=Abubakar|date=1977|publisher=Islamic Research Institute|language=id}}</ref>
* Tekhnik Khutbah
* Sejarah Ka’bah dan Manasik Haji <ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=UAEhAAAAMAAJ&q=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwilr4-q7YPqAhVFVH0KHdqyCk4Q6AEISzAF|title=Sedjarah ka'bah dan manasik hadji|last=Aceh|first=Abubakar|last2=Abubakar|first2=H.|date=1963|publisher=Bulan Bintang|language=ms}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=595512|title=Sejarah ka&apos;bah dan manasik haji / H. Abubakar Aceh {{!}} OPAC Perpustakaan Nasional RI.|website=opac.perpusnas.go.id|access-date=2020-06-15}}</ref>
* Sejarah Ka’bah
* Perjuangan Wanita Islam
* Islam dan Kemerdekaan Beragama
* Sejarah Masjid
* Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=KcoWAAAAIAAJ&q=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwilr4-q7YPqAhVFVH0KHdqyCk4Q6AEIKDAA|title=Pengantar sejarah Sufi & tasawwuf|last=Aceh|first=Abubakar|date=1992|isbn=978-979-516-002-1|language=id}}</ref>
* Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf
* Pengantar Ilmu Tarekat
* Ibn Arabi Tokoh Tasauw dan Filsafat Agama
* Ilmu Fiqih Islam dalam Lima Mahzab<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=zyUXAAAAIAAJ&q=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwilr4-q7YPqAhVFVH0KHdqyCk4Q6AEIWzAH|title=Ilmu fikah Islam dalam lima mazhab|last=Aceh|first=Abubakar|date=1986|publisher=Pustaka Antara|language=ms}}</ref>
* Ilmu Fiqih Islam dalam Lima Mahzab
* Ahlussunnah Waljamaah
* Ilmu Ketuhanan
* Islam Sumber Djihad dan Idjtihad
* Pendidikan Sufi
* Sejarah Hidup Nabi Muhammad <ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=zIUOAAAAMAAJ&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwil5PG_7oPqAhUEdCsKHUm_DmY4ChDoAQhpMAk|title=Sedjarah Hidup nabi Muhammad s. a. w: bersadjak|last=Aceh|first=Abubakar|date=1960|publisher=Toko Messir|language=ms}}</ref>
* Sejarah Hidup Nabi Muhammad
*Sedjarah hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan karangan tersiar<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=_6BrAAAAIAAJ&q=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwil5PG_7oPqAhUEdCsKHUm_DmY4ChDoAQgnMAA|title=Sedjarah hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan karangan tersiar|last=Aceh|first=Abubakar|date=1957|publisher=Panitya Buku Peringatan Alm. K.H.A. Wahid Hasjim|language=id}}</ref>
* Sekitar Masuknya Islam ke Indonesia
* Syariah
* Syiah Rasionalisme dalam Islam<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=RsuOAQAACAAJ&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwilr4-q7YPqAhVFVH0KHdqyCk4Q6AEIYzAI|title=Syi'ah rasionalisme dalam Islam|last=Aceh|first=Abubakar|date=1984|publisher=Ramadhani, Sala|language=id}}</ref>
* Syiah Rasionalisme dalam Islam
* Tarikat dalam Tasawuf
* Toleransi Nabi Muhammad dan Para Sahabatnya
*Toleransi Nabi Muhammad dan para Sahabatnya, cet. II, 1984
* Wasiat Ibn Arabi
* Wasiat Ibn Arabi <ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=B4cHkAEACAAJ&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwil5PG_7oPqAhUEdCsKHUm_DmY4ChDoAQhfMAg|title=Wasiat Ibn Arabi|last=Aceh|first=Abubakar|date=2016|publisher=Sega Arsy|language=id}}</ref>
* dan lain-lain.
*Mutiara Achlak <ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=qpMgAAAAMAAJ&dq=inauthor:%22Abubakar+Aceh%22&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwilr4-q7YPqAhVFVH0KHdqyCk4Q6AEIajAJ|title=Mutiara achlak: filsafat dan pendidikan budi pekerti menurut adjaran al-Qurän|last=Aceh|first=Abubakar|date=1963|publisher=Bulan Bintang|language=id}}</ref>
*Lee Sabooh Nang, buku bacaan anak-anak dalam bahasa Aceh
* dan lain-lain.<ref>{{Cite journal|last=Kaifahmi|first=Luthfi|date=2018-03-14|title=PEMIKIRAN TASAWUF DAN TAREKAT PERSPEKTIF ABOEBAKAR ATJEH TAHUN 1948-1977|url=http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2870/|language=en|publisher=IAIN SALATIGA}}</ref>
 
Selain itu juga menerjemahkan beberapa karya para penulis [[Eropa]] dan orientalis tentang sejarah Aceh ke dalam bahasa Indonesia. Menulis dalam bahasa Aceh buku pelajaran untuk sekolah-sekolah Aceh masa kolonial, seperti ''Meutia'' dan ''Lhee Saboh Nang''. Ia juga turut membantu penyusunan kamus Aceh, ''[[Groot Atjehsch Woordenboek]]'', yang dibuat oleh [[Husein Djajadiningrat]].
 
== Referensi ==
<references responsive="" />
 
* [http://www.nu.or.id/post/read/39619/haji-abu-bakar-aceh "Haji Abu Bakar Aceh | NU Online"] Diakses pada 16 November 2018
 
* [http://www.konstituante.net/en/profile/MASJUMI_aboebakar "H. Aboebakar - Masjumi - Member Profiles - Konstituante.Net"] Diakses pada 25 November 2018
 
== Baca pula ==
Baris 90 ⟶ 108:
[[Kategori:Cendekiawan Muslim]]
[[Kategori:Masyumi]]
[[Kategori:Sejarawan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus asal Aceh]]
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Banda Aceh]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
[[Kategori:Ulama Aceh]]
[[Kategori:Ulama Indonesia]]