Bioindikator: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Sungai adalah salah satu badan air dan merupakan kekayaan air, bentuk dari sebuah ekosistem aquatic yang memiliki daya guna sebagai penyimpan air akan tetapi sungai juga berpotensi tempat yang praktis untuk pembuangan limbah, baik padat maupun cair yang menyebabkan sungai tercemar baik secara kimia, fisik dan biologi dan  berdampak pada penurunan kualitas air (Syahza, Suwondo, Bahruddin, & Darmadi, 2017).
 
Bioindikator adalah petunjuk logis baik hewan maupun tumbuhan yang menunjukkan kondisi sebuah lingkungan berdasarkan jumlah organisme yang ditemukan.  sedangkan Biomonitoring adalah perhitungan analisis air dengan cara biologis. Menurut Roziaty, kusumadani dan aryani (2017) berikut adalah organisme makrointebrata berdasarkan tingkat kerusakan kualitas air :
 
1.'''Tidak tercemar''' : Trichoptera (Seriscosmatidae, Lepidosmatidae, Glossosomatidae); Planaria.
 
2.'''Tercemar ringan''' : Plecoptera (Perlidae, Peleodidae); Ephemeroptera (Leptophlebiidae, Pseudocleon, Ecdyonuridae, Caebidae); Trichoptera (Hydropschydae, Psychomyidae); Odonanta (Gomphidae, Plarycnematidae, Agriidae, Aeshnidae); Coleoptera (Elminthidae).
 
3.'''Tercemar sedang''' : Mollusca (Pulmonata, Bivalvia); Crustacea (Gammaridae); Odonanta (Libellulidae, Cordulidae)
 
4.'''Tercemar''': Hirudinea (Glossiphonidae, Hirudidae); Hemiptera.
 
5.'''Tercemar agak berat''' : Oligochaeta (ubificidae); Diptera (Chironomus thummi-plumosus); Syrphidae.
 
6. '''Sangat Tercemar''': Tidak terdapat makrozoobentos. Besar kemungkinan di jumpai lapisan bakteri yang sangat toleran terhadap bakteri yang sangat toleran terhadap limbah organik (Sphaerotilus) (Roziaty, Kusumadani, & Aryani, 2017)
 
Ephemeroptera, Plecoptera, dan Trichoptera (EPT) merupakan kelompok organisme yang sering digunakan untuk melihat kualitas air jumlah EPT dapat menjadi peringatan bagi masyarakat untuk melihat kualitas air. Peningkatan tingginya keberadaan organisme ini disebuah perairan akan menjadi syarat akan kebersihan perairan. Dan sebaliknya jika organisme ini disebuah perairan rendah maka hal ini menunjukkan bahwa sungai memiliki kecenderungan tercemar (Diantari, Ahyadi, Rohyani, & Suana, 2017)
Baris 25 ⟶ 23:
FBI     = nilai indeks makroinvertebrata bentik
 
I       = urutan kelompok familia yang menyusunkomunitas makro-invertebrata
 
xi       = jumlah individu kelompok famili ke-I
 
ti       = tingkat toleransi kelompok famili ke-i N = jumlah seluruh individu yang menyusun komunitas makroinvertebrata.
 
'''Tabel interpretasi FBI untuk melihat kualitas air'''
{| class="wikitable"
|Famili Biotik Indeks
Baris 66 ⟶ 64:
|}
(Dwitawati, Sulistyarsi, & Widiyanto, 2015)
 
 
 
'''Daftar Pustaka'''
 
Diantari, N. P., Ahyadi, H., Rohyani, I. S., & Suana, I. W. ( 2017). Keanekaragaman Serangga Ephemeroptera, Plecoptera, dan Trichoptera Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Sungai Jangkok, Nusa Tenggara Barat. ''Jurnal Entomologi Indonesia'' , 135–142 .
 
Dwitawati, D. A., Sulistyarsi, A., & Widiyanto, J. (2015). Biomonitoring Kualitas Air Sungai Gandong Dengan Bioindikator Makroinvertebrata Sebagai Bahan Petunjuk Praktikum Pada Pokok Bahasa Pencemaran Lingkungan SMP Kelas VII. ''Jurnal Florea'', 41-46.
 
Roziaty, E., Kusumadani, A. I., & Aryani, I. (2017). ''Biologi Lingkungan .'' Surakarta: Muhammadiyah University Press .
 
Syahza, A., Suwondo, Bahruddin, & Darmadi. (2017). ''Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu Implementasi Pengendalian Kerusakan Daerah Tangkapan Air Sebagai Upaya Pengendalian dan Pengolaan.'' Pekanbaru: Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyrakat .