Tjut Nyak Deviana Daudsjah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Milla Donna (bicara | kontrib) |
|||
Baris 1:
<br />[[Berkas:TJNDD New Photo 2 Jpeg.jpg|jmpl|220x220px]]'''Tjut Nyak Deviana Daudsjah''' adalah seorang Musisi dan Professor Musik yang berdarah [[Aceh]] dan [[Minahasa]] dilahirkan di [[Jakarta]] pada tanggal 13 Februari 1958. Mengenyam pendidikan tinggi musik di Musikhochschule (Perguruan Tinggi Musik) Freiburg, Jerman pada tahun 1977, jurusan Piano Klasik dan Komposisi,
tahun 1990 Vocal Jazz dan Strata 3 <br />
==
Tjut Nyak Deviana Daudsjah merupakan rektor sebuah perguruan tinggi Musik International Music College (Jazz & Rockschulen Freiburg) di Jerman dari tahun 1990 hingga 1995. Salah satu proyek terbesarnya adalah, menyusun kurikulum pendidikan tinggi Musik yang
Ia mewakili Jerman dalam berbagai konferensi di berbagai Negara di Eropa dalam rangka pendirian Music School Network Uni Eropa.
Selama di Eropa, Deviana meraih beberapa penghargaan, di antara lain 5 kali juara 1 Jazz & Soul Ensemble di Jerman, dua kali juara 1 vocalist di ajang lomba Nasional Swiss, Pianis terbaik Swiss, pendidik Musik terbaik Jerman dan juara 1 untuk the best Jazz & RnB Trio. Pada tahun 1983 Deviana ditawari rekaman album oleh perusahaan rekaman dunia BMG Ariola dan Polygram, tetapi ia menolak oleh karena tidak ingin terikat pada kontrak selama 7 tahun.
Baris 12 ⟶ 16:
Selain aktif sebagai Pianis, Komposer, Vokalis dan Rektor, Deviana juga aktif sebagai “free lance” Music Director, komposer dan Actress antara tahun 1990 dan 1998 di beberapa Produksi Drama Musikal di Teater Nasional Basel-Swiss, diantara lain “Little Shop of Horrors” karya Howard Ashman & Alan Menken, “My God, My God, What Have You Done Lately” drama compilation karya Woody Allen dan “Battle of The Negros and The Dogs” dari Novelnya Bernard-Marie Koltes.
Sebagai Professor, Deviana juga mengajar beberapa mata kuliah, seperti Ear Training, Choir, Piano, Vokal, dan Ensemble di Musik Akademie Basel, Swiss dari tahun 1990 sampai tahun 1998.
Pada tahun 1992 Deviana dianugerahi penghargaan sebagai Hervorragende Paedagogin (Pendidik yang luar biasa dalam bahasa Jerman) dan “Outstanding Pianist” oleh Walikota Freiburg, Jerman. Dan menerima penghargaan sebagai Pianis terbaik di Zuerich, Swiss.
Baris 18 ⟶ 22:
Deviana juga tampil Solo sebagai Classical Concert Pianist di berbagai ajang seperti Teater Nasional Basel Swiss, bersama Quartet Women In Jazz dengan Sylvie Guenthert-Kontrabass, Doris Hermann-Altosax dan Beatrice Graf-Drums, di berbagai International Jazz Festival seperti Grand Lancy International Festival Geneva, Blues to Bop Lugano, dan Deviana Trio bersama Karoline Hoefler-Kontrabass dan Beatrice Graf-Drums, diantara lain di Montreux Jazz Festival dan masih banyak lagi.
==
Walaupun sebagai Rektor Pendidikan Musik di Jerman telah meluluskan sekian banyak Mahasiswa
Berbagai acara telah diselenggarakan oleh Deviana dan Tim (para Mahasiswa DAYA) di
Pada tahun 2002 Deviana mendirikan DAYA
Pada tahun 2005 Deviana dianugerahi Citra Kartini Award yang diberikan oleh Menteri Pemberdayaan Wanita untuk kontribusinya dalam
Pada tahun 2007 Deviana diangkat oleh Direktur Jenderal PAUDNi Kementerian dan Kebudayaan menjadi Ketua Konsorsium Musik Nasional dalam rangka perancangan Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional untuk Profesi Musik.
Baris 33 ⟶ 37:
Pada tahun 2009 bersama tokoh-tokoh ternama ia mendirikan Asosiasi Pendidik dan Praktisi Seni Pertunjukan Indonesia (PRASASTI) dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Musik yang diakui oleh Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. Kemudian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Musik disusun setara Strata 1, sebagai Kurikulum yang digunakan untuk Sertifikasi Kompetensi Musik (LSK Musik) untuk seluruh Indonesia.
Pada tahun 2010, Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) Musik yang telah dirancang oleh Deviana dan anggota Konsorsium Musik, disahkan serta ditetapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Musik resmi diakui sebagai
Pada tahun 2013 Deviana bekerja sama dengan Cornelia Agatha
Pada tahun yang sama Deviana juga mengeluarkan album Solo Piano, yaitu Tales of Indonesia dengan berbagai lagu daerah, Tales of Indonesia II dengan lagu anak-anak serta Symphonic Tales of Indonesia dengan lagu daerah yang diproduksi di Ludwigsburg, Jerman bersama Orchester der Kulturen yang terdiri dari Musisi mancanegara, pimpinan Adrian Werum yang merupakan teman
Pada tahun 2014, Deviana bersama rekan Dosen, yaitu Dian Nathalina, S.T., M.Mus.The., diundang oleh Kementerian Kesehatan untuk menulis buku Terapi Musik untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan pengaruh suara pada janin dalam kandungan ibu. Disamping itu ia menyelenggarakan International Jazz Festival “Torang Pe Jazz by The Sea” pada bulan Mei di kota Manado, Sulawesi Utara.
Pada tahun 2016, disamping berbagai kegiatan mengajar, aransemen dan orkestrasi, Deviana Quartet yang terdiri dari Indra Bayu Rusady-Kontrabass, Wahyu Prastya-Drums dan Suhandi Kosasih-Percussions tampil di Sydney Conservatory of Music NSW Australia dan memfasilitasi berbagai workshops, atas undangan Beverly Hills School dan Indonesian Community Council NSW.
Suhandi Kosasih merupakan
Deviana
Antara tahun 2015-2018 Deviana sering diundang untuk memberikan Music Workshops dan Concerts di The Piano Man Jazz Club New Delhi India, milik kawannya, Arjun Sagar Gupta
Kemudian Deviana memutuskan untuk mengambil kuliah jurusan Teologi dengan konsentrasi Sejarah Musik Gereja dan pada November 2018 ia lulus dengan predikat Cum Laude di Sekolah Tinggi Teologi Sunergeo dan meraih gelar Magister Teologi dengan Thesis “ Evolusi Musik Gerejawi dari Abad ke 40 Sebelum Masehi Hingga Abad ke 21 Setelah Masehi dan Kontribusinya Bagi Perkembangan Musik Masa Kini“.
Baris 55 ⟶ 59:
Rancangan Undang Undang Permusikan menuai protes oleh para Musisi Indonesia pada awal 2019.
Deviana kemudian diundang oleh Badan Perancangan Undang Undang Dewan Perwakilan Rakyat untuk membantu dalam merevisi RUU tersebut sebagai pakar Akademisi Musik yang
Disamping memimpin dan mengajar di kampus DAYA, Deviana juga aktif dalam menulis komposisi dan aransemen Musik Orchestra serta Musik Pop diantara lain String Orchestra untuk
Diawal Maret 2020, perkuliahan di kampus DAYA mulai dilaksanakan secara online akibat Pandemik Corona yang mewabah di seluruh dunia.
Baris 69 ⟶ 73:
Merupakan sebuah Perguruan Tinggi Seni Pertunjukan dengan Kurikulum Jerman yang dirancang oleh Deviana semasa ia masih menjabat sebagai Rektor di Jerman.
Daya Indonesia Performing Arts Academy beralamat di Jl. Kemang Timur Raya No 89, Jakarta Selatan 12730, Republik Indonesia
=='''Referensi'''==
Baris 86 ⟶ 92:
https://www.thejakartapost.com/news/2014/05/12/tjut-nyak-deviana-daudsjah.html
https://www.lensaindonesia.com/2015/04/30/ini-dia-10-perempuan-tangguh-indonesia-2015-versi-lensaindonesia-com.html
|