Sindrom hipertimesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menanbahkan kategori
Suntingan kecil
Baris 9:
Hipertimesia bukanlah suatu autisme atau cacat mental lainnya. Mereka sama seperti orang normal pada umumnya hanya saja di satu segi memiliki kondisi neurologis yang unik.<ref name=":1" /> Penyebab pastinya masih belum diketahui hingga saat ini, namun ilmuwan menyimpulkan dapat gejalanya dapat ditelusuri dari beberapa faktor kuat. Ilmuwan memiliki hipotesis bahwa sindrom hipertimesia dapat terjadi karena faktor [[genetika]]. Namun, penelitian tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan. Dari sisi [[Biologi|biologis]], orang dengan pengidap hipertimesia kemungkinan memiliki hiperaktif di bagian [[otak]] tertentu, seperti [[amigdala]] (jaringan saraf yang berfungsi atas persepsi emosi). Studi lain menunjukkan bahwa orang tersebut mengalami peningkatan aktivitas di berbagai daerah otak, seperti pada bagian lobus parietal superior dan inferior. Sementara dari perspektif [[Psikologi|psikologis]], ilmuwan menyiratkan bahwa orang-orang yang memiliki hipertimesia secara obsesif memikirkan pengalaman mereka sebelumnya, memikirkan peristiwa-peristiwa tersebut secara teratur sehingga membantu memperkuat kemampuan untuk mengingatnya. Dengan demikian, proses ini memungkinkan seseorang dengan sindrom hipertimesia mampu mempertahankan ingatan mereka.<ref>{{Cite web|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/hyperthymesia|title=Hyperthymesia: Definition, causes, and symptoms|website=www.medicalnewstoday.com|language=en|access-date=2020-06-14}}</ref>
 
{{Sedang ditulis}}
 
== Referensi ==