Anak Agung Pandji Tisna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
|portaldisp =
}}
 
'''Anak Agung Pandji Tisna''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Buleleng|Buleleng]]|11|2|1908||2|6|1978}}), dalam sumber lain disebutkan meninggal tahun 1976,<ref name="AA Pandji Tisna2">{{id}} Rampan, Korrie Layun, ''Leksikon Susastra Indonesia''. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 3-4. Biografi A.A. Pandji Tisna</ref> yang dikenal pula dengan nama '''A.A. Pandji Tisna''', '''Anak Agung Nyoman Pandji Tisna''' atau '''I Gusti Nyoman Pandji Tisna''', adalah keturunan ke-11 dari dinasti raja [[Kerajaan Buleleng|Buleleng]] di [[Bali|Bali Utara]], Anglurah Pandji Sakti. Nama Anak Agung Pandji Tisna dipergunakan sejak tahun 1938, diubah dari nama I Gusti Njoman Pandji Tisna.<ref name="AA Pandji Tisna1">{{en}} Quinn, George. "Introduction" terjemahan bahasa Inggris ''Sukreni Gadis Bali'', ''The Rape of Sukreni''. Lontar, 1998, Jakarta. Halaman ix. Pengantar Terjemahan ''Sukreni Gadis Bali''</ref>
 
Baris 58 ⟶ 59:
 
== Perintis pariwisata ==
Pandji Tisna juga terkenal karena ia merupakan tokoh perintis [[pariwisata]] Bali, khususnya di daerah pantai utara. Pada tahun 1953, Pandji Tisna memilih lokasi Desa Tukad Cebol (kini [[Kaliasem, Banjar, Buleleng|Desa Kaliasem]]) sebagai tempat peristirahatannya. Di situ ia menulis dan menerima tamu-tamunya dari dalam maupun luar negeri. Tempat peristirahannya itu dinamainya "[[Lovina]]", yaitu singkatan dari kata "Love Indonesia". Setelah itu, Pandji Tisna mendirikan tempat-tempat penginapan di pantai barat Buleleng tersebut, dan seluruh daerah itu kemudian dikenal sebagai pantai Lovina. Karena itu Pandji Tisna juga diakui sebagai "Bapak Pariwisata Bali". Pada tahun [[2003]], Pemerintah Daerah Bali menganugerahi kepadanya secara anumerta penghargaan "Karya Karana" sebagai pengakuan atas jasa-jasanya dalam pengembangan pariwisata Bali.
 
== Keluarga ==
Baris 64 ⟶ 65:
 
== Karya tulis ==
 
* [[I Made Widiadi (Kembali Kepada Tuhan)]] (1955)
* [[I Swasta Setahun di Bedahulu]] (1938)
* [[Sukreni Gadis Bali]] (1936) (pertama-tama terbit dalam [[bahasa Bali]], kini sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa lain)
** ''"Bali Taruniyan Dedenekuge Kathawa"'', edisi [[bahasa Sinhala]] terj. Dr. P. G. Punchihewa
** ''"The Rape of Sukreni"'', edisi [[bahasa Inggris]], terj. [[George Quinn]]
* [[Ni Rawit Ceti Penjual Orang]] (1935)
** ''"Panglajar djadi tjoelik"'', (1940) terjemahan [[bahasa Sunda]] oleh Soerjana
 
== Buku tentang Anak Agung Pandji Tisna dan karyanya ==
 
* [[The Last King of Singaraja, Bali]], oleh Prof. I Gusti Ngurah Gorda
* [[Warna lokal Bali dalam novel Sukreni gadis Bali karya Anak Agung Pandji Tisna]] oleh Made Pasek Parwatha
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
=== Pranala luar ===
 
* [http://www.bali-travelnews.com/Batrav/Batrav122/people.htm "Tourism Award "Karya Karana"]
* [http://www.bali.go.id/Government/index.asp?idList=409&nCat=Struktur%20Organisasi&nCha=Pemerintahan Bali 1 Dulu Hingga Kini]