Pandemi Covid-19 di Sarawak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sunshroom17 (bicara | kontrib) |
Sunshroom17 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 37:
| width =
}}
Koronavirus menjangkit di [[Sarawak]], [[Malaysia]] pertama kali pada [[13 Maret]] 2020. Dalam rangka penekanan penyebaran wabah ini Sarawak mengikuti langkah pencegahan yaitu ''Perintah Kawalan Pergerakan'' (PKP).
== Kejadian ==
Sarawak mencatat kasus pertama [[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]] yang menjangkit tiga orang pada 13 Maret 2020. Wakil Kepala Menteri Datuk Amar Douglas Uggah mengatakan dua kasus berasal dari klaster yang menghadiri tabligh di Masjid Sri Petaling di [[Kuala Lumpur]] pada 28 Februari - 1 Maret, sementara yang ketiga adalah anggota keluarga dari klaster tersebut. Ketiganya merupakan berasal dari Kuching. Departemen Kesehatan negara bagian telah melacak 236 peserta dari Sarawak. Dari mereka yang dilacak, 173 berada di bawah pengawasan rumah sementara 63 adalah orang yang sedang diselidiki untuk COVID-19.<ref>{{Cite web|url=https://www.thestar.com.my/news/nation/2020/03/13/sarawak039s-first-three-covid-19-cases-traced-to-sri-petaling-mosque|title=Sarawak's first three Covid-19 cases traced to Sri Petaling Mosque|last=|first=|date=|website=|access-date=}}</ref><br />
== Langkah pencegahan ==
=== Tahap 1 ===
Kepala Menteri Datuk Patinggi Abang Johari Abang Openg menyampaikan bahwa semua kegiatan di pendidikan usia dini, [[taman kanak-kanak]], dan sekolah tahfiz ditutup selama dua minggu mulai tanggal [[17 Maret]] 2020. Selain itu, institusi pendidikan tinggi, baik pemerintah maupun swasta, akan menunda kegiatan akademik selama dua minggu yang dimulai tanggal 17 Maret 2020. Kegiatan pemerintah negara bagian yang melibatkan lebih dari 50 orang akan dibatalkan atau ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Semua yang mengunjungi dan mendatangi Sarawak harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari.<ref>{{Cite web|url=https://www.nst.com.my/news/nation/2020/03/575169/covid-19-sarawak-schools-shut-or-have-holidays-extended|title=Covid-19: Sarawak schools to shut, or have holidays extended {{!}} New Straits Times|last=Povera|first=Adib|date=2020-03-16|website=NST Online|language=en|access-date=2020-06-19}}</ref> Pemerintah Daerah dan Kementerian Perumahan memberikan arahan untuk semua tempat makanan dan warung tutup pada pukul 8 malam setiap hari selama periode PKP. Selain itu, semua toko makanan dan minumam, kafe, dan ''food courts'' juga sejalan dengan peraturan tersebut. Aturan ini berlaku pada pada 18 sampai 31 Maret 2020.<ref>{{Cite web|url=https://www.theborneopost.com/2020/03/19/sarawak-orders-all-eateries-to-close-at-8pm-during-mco/|title=Sarawak orders all eateries to close at 8pm during MCO|date=2020-03-19|website=Borneo Post Online|language=en-US|access-date=2020-06-19}}</ref>
=== Tahap 2 ===
|