Bukan Salah Cinta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TaufikKapoor (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
TaufikKapoor (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 61:
 
== Sinopsis ==
Keanan (Miqdad Addaussy) bersama Shafira (Mayang Yudittia), kekasih, dan teman-temannya menginap di sebuah vila di Puncak.
Keanan (Miqdad Addausy), anak tunggal dari pebisnis wanita kaya raya, sehingga Keanan selalu dimanja dan mendapatkan apapun yang diinginkan.
 
Teman-teman Keanan dan Shafira adalah Bagas (Krisjiana), Sarah (Racquel Katie) dan Alvaro (Bima Samudra).
Suatu hari Keanan pergi berlibur di puncak, di villa milik keluarganya dengan pacarnya, Shafira (Mayang Yudittia). Mereka merayakan kelulusan.
 
Mereka pergi ke [[Puncak]] dan menginap di vila milik Keanan untuk merayakan kelulusan sekolah.
Ini waktu yang tepat untuk berlibur karena sebentar lagi mereka akan bekerja di tempat impian masing-masing.
 
Pada saat yang sama, Annisa (Ririn Dwi Ariyanti) panik membawa anaknya, Nayla, ke rumah sakit.
Shafira mendapat jabatan yang tinggi di perusahaan asuransi, Keanan akan menjalankan salah satu perusahaan ibunya.
 
Tanpa disangka, Annisa kehilangan anaknya ketika tertidur karena kelelahan.
Mereka ditemani oleh para sahabatnya: Sarah (23), Alvaro (24) dan Bagas (24), yang suka bercanda dan suka iseng, yang bertekad untuk menjalani kehidupan bebasnya sebagai anak band meskipun lulus dari bidang ekonomi.
 
Pesta perayaan kelulusan berubah saat Keanan mendapatkan telepon dari Ibunya dan harus segera kembali ke Jakarta.
5 sahabat merayakan keberhasilan mereka dan mengadakan pesta kecil di vila Keanan di puncak.
 
Keanan meminta Bagas untuk mengendarai mobil karena ia dan teman lain masih dibawah pengaruh alkohol dari minuman.
Pada saat yang sama, Azizah (22), seorang pembantu yang bekerja di rumah Keanan, menerima panggilan telepon dari kakak perempuannya, Annisa (26) yang tinggal di puncak.
 
Dalam perjalanan, bagas tanpa sengaja menabrak wanita dan meninggal di tempat. Ternyata wanita tersebut membawa bayi perempuan yang akhirnya ditemukan oleh Shafira.
Annisa mengatakan kepadanya bahwa bayi perempuannya, Nayla (6 bulan) dirawat di rumah sakit dan Annisa membutuhkan Azizah untuk membantu merawat Nayla di rumah sakit.
 
Di sisi lain, Bagas merasa bersalah karena telah menabrak wanita. Di tengah kepanikan, mereka akhirnya memutuskan untuk menyingkirkan jenazah wanita tersebut.
Azizah meminta izin kepada Bu Mala (55) ibu Keanan untuk pulang kampung karena ada keperluan mendadak di keluarga. Bu Mala kesal tapi terpaksa mengizinkan dengan syarat tidak lama-lama.
 
Shafira tidak tega meninggalkan bayi yang ditemukan di jalan dan terpaksa membawa bayi tersebut bersamanya ke Jakarta walaupun ditentang teman-temannya.
Azizah bergegas pulang ke kampung halamannya di daerah puncak. Azizah membantu annisa merawat Nayla, keponakannya. Namun keadaan Nayla semakin memburuk, Annisa dan Azizah terpaksa membawa Nayla ke rumah sakit.
 
Bayi siapakah yang ditemukan Shafira? Dan bagaimana nasib Shafira dan Annisa nanti?
Setelah melihat kondisi Nayla yang memburuk dokter memutuskan bahwa Nayla perlu dirawat inap malam itu juga di rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
 
Tapi tanpa sepengetahuan mereka ada seorang wanita (Dasih) mengawasi Azizah, Annisa, dan Nayla.
 
Malam itu saat semuanya tertidur, Dasih diam-diam menculik Nayla dari Azizah dan Annisa. Sempat ada yang melihat tapi Dasih tidak dicurigai karena mengenakan seragam perawat.
 
Di vila. 5 sahabat sedang berpesta, Bagas iseng dan memberi obat ke minuman para sahabatnya agar mereka mabuk dan tertidur pulas.
 
Semuanya minum dan tidak lama kemudian mereka tertidur karena mabuk. Bagas hanya minum sedikit.
 
Saat semuanya tertidur, Keanan terbangun karena mendapat telepon dari ibunya. Bu Mala meminta Keanan segera pulang, karena Bu Mala ingin mempertemukan Keanan dengan klien penting di jakarta, pagi itu juga.
 
Keanan terpaksa membangunkan teman-temannya dan memberi tahu mereka bahwa mereka harus segera pulang.
 
Teman-teman Keanan yang mengantuk dan mabuk menolak untuk pulang. Keanan memaksa mereka begitu rupa sehingga mereka akhirnya terpaksa mau pulang — Keanan yang masih pusing karena pengaruh obat, menyerahkan setir ke Bagas.
 
Bagas yang hanya minum sedikit, menyetir mobil Keanan kembali ke Jakarta karena semua sahabatnya yang lain masih mabuk karena keisengan Bagas.
 
Subuh itu, Bagas masih berusaha mengemudi walau mengantuk. Sementara Keanan, Shafira, Sarah dan Alvaro tidur dengan lelap di kursi penumpang.
 
Bagas yang tidak bisa menahan kantuk, matanya terpejam sesaat. Namun Bagas tersentak ketika merasakan mobilnya berguncang karena menabrak sesuatu.
 
Kali ini 5 sahabat benar-benar terjaga, mereka ketakutan. Apa yang mereka tabrak barusan? Alvaro berkata mungkin hanya anjing/kucing lewat, Shafira berkata mereka seperti menabrak sesuatu yang besar, tidak mungkin kalau hanya menabrak anjing/kucing.
 
Setelah perdebatan hebat, mereka akhirnya turun untuk memeriksa. Betapa terkejutnya mereka, saat melihat mayat seorang wanita tergeletak di tengah jalan.
 
Bagas panik karena telah menabrak wanita. Keanan, Shafira, Sarah dan Alvaro mencoba untuk menenangkan Bagas yang panik dan histeris, Bagas takut akan dipenjara karena membunuh wanita itu.
 
Keanan sangat kesal dengan Bagas, karena menabrak orang dengan mobilnya. Shafira ikut panik, pekerjaan impiannya bisa lenyap kalau Shafira masuk penjara.
 
Sarah juga panik, takut dengan suaminya yang suka menganiaya. Jika suaminya tahu hal ini, sarah pasti akan makin sengsara.
 
Alvaro mencoba menenangkan mereka dan bilang bahwa mereka harus melakukan sesuatu terhadap korban kecalakaan itu. Kalau tidak ada bukti, maka mereka tidak bisa dihukum.
 
Shafira bimbang - jelas-jelas ini adalah tindakan kriminal, mereka telah membunuh seseorang, mereka harus pergi ke polisi dan memberi tahu polisi tentang kecelakaan ini.
 
Kemudian Keanan mengingatkan, ini terjadi karena Bagas, yang membuat mereka semua mabuk.
 
Bagas semakin frustrasi, diliputi rasa bersalah. Saat itulah alvaro memutuskan bahwa mereka harus ambil suara (voting) untuk memutuskan, apakah menyingkirkan mayat atau mengaku ke polisi.
 
Hanya shafira yang memilih pergi ke polisi, empat lainnya, memilih menyingkirkan mayat.
 
Di rumah sakit, Azizah dan Annisa juga dengan panik mencari Nayla. CCTV hanya dapat menangkap seorang wanita berseragam perawat dengan wajahnya ditutupi masker bedah, membawa bayi Nayla keluar dari ruangan dan menghilang.
 
Annisa sangat sedih, Azizah menuntut rumah sakit untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada anak kakaknya.
 
Sementara itu, 5 sahabat itu membawa jenazah untuk dikubur di hutan dekat jalan lokasi kecelakaan. Mereka semakin tegang saat melihat mobil patroli polisi lewat dan mendekat ke mobil Keanan yang diparkir di pinggir jalan.
 
Keanan yang menyadari hal ini, bergegas untuk mengalihkan perhatian para polisi, keanan beralasan harus mengganti ban mobilnya yang kempes.
 
Setelah polisi pergi, mereka menguburkan tubuh Dasih. Tetapi sesaat sebelum mereka pergi dari tempat itu, Shafira mendengar suara tangisan bayi.
 
Shafira mencari di sekitar situ dan menemukan bayi terbaring di tanah. Ini adalah Nayla, bayi yang merupakan anak dari Annisa.
 
== Pemeran ==