Perenialisme pendidikan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Cite journal|last=Arfan Mu'ammar|first=Muhammad|year=2014|title=Perenialisme pendidikan (analisis konsep filsafat perenial dan aplikasinya dalam pendidikan Islam|url=|journal=Nur El-Islam|volume=1|issue=2|pages=20-22|doi=}}
{{gabungke|Filsafat perenial}}
Pereanialisme'''Perenialisme berasalpendidikan''' dariadalah katasalah satu aliran dalam [[perennialpendidikan]] yang berartimuncul abadi,pada kekal[[abad atauke-20an]]. selaluParenialisme lahir sebagai reaksi terhadap pendidikan progresif. Parenialisme menentang pandangan progresivisme yang memfokuskan terhadap perubahan sesuatu yang baru. <ref name=":0">{{Cite book|title=Filsafat Pendidikan: The Choice is Yours|last=Kristiawan|first=Muhammad|date=2016|publisher=Valia Pustaka Jogjakarta|isbn=978-602-71540-8-7|location=Jogjakarta|pages=25|url-status=live}}</ref> Pareanialisme merupakan salah satu [[aliran dalam pendidikan]] yang lahir pada [[abad ke-20]] dan sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan [[kaum progresif]]. <ref name=":0" />
 
Pereanlisme menentang pandangan progressivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Jalan yang ditempuh oleh kaum parenalisperenialisme adalah dengan jalan yang mundur ke belakang, dengayaitu menggunakandengan memakai kembali nilai-nilai atauserta prinsip-prinsip umum yang telahsudah menjadi pandangan hidup yang kuat, kukuhkuku pada [[zaman kuno]] dan [[abad pertengahan]]. <ref name=":0" />
 
Menurut pereanlismekaum parenialisme, pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat perhatiannyafokus pada [[kebudayaan ideal]] yang telah teruji danserta tangguh. ParenalismeParenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembalipulang atau suatu proses mengembalikanuntuk keadaanmengembalikan [[manusia]] sekarang sepertike dalam [[kebudayaan]] yang ideal..<ref name=":0" />
 
== Tokoh-tokoh ==
Teori atau konsep pendidikan perenalisme dilatarbelakangi oleh filsafat-filsafat platoseperti Plato sebagai [[Bapak Idealisme Klasik]], filsafat Aristoteles sebagai [[Bapak Realisme Klasik]], dan filsafat Thomas Aquinas yang mencoba memadukanmelakukan perpaduan antara filsafat Aristoteles dengan [[ajaran Gereja Katolik]] yang tumbuhberkembang pada zamannya. <ref>{{Cite journal|last=Pelu|first=Musa|year=233|title=Lintasan sejarah filsafat pendidikan perenialisme dan aktualisasinya|url=|journal=Agastya|volume=1|issue=2|pages=239|doi=}}</ref>
 
=== Plato ===
[[Plato]] merupakan salah seorang [[filsuf yunani]] yang hidup pada zaman [[filsafat sopisme]]. Menurut Plato, tujuan utama dalam pendidikan adalah membinamelakukan pembinaan pemimpin yang sadar terhadap pentingnya asas [[normatif]] dan melaksanakannya dalam semuaseluruh aspek kehidupan. menurut Plato, masyarakat yang ideal adalah masyarakat adil dan sejahtera. Manusia yang terbaikpaling baik adalah manusia yang hidup atas dasar prinsip ide mutlakmutla, yaitu suatusatu prinsip mutlak yang menjadidijadikan sumber realitas semesta danserta hakikat kebenarankebeneran abadi yang bersifat transendental yanguntuk membimbing manusia untukagar menemukan kriteria [[moral]], [[politik]], dan [[sosial]]. serta keadilan Ide mutlak adalah Tuhan. <ref name=":0" />
 
=== Aristoteles ===
[[Aristoteles]] adalahmerupakan salah seorang murid Plato. Hasil pemikirannyapemikiran Aristoteles dianggap atau disebut dengan [[Realisme|filsafat]] [[realisme]]. IaAristoteles mengajarkan manusia bagaimana cara berpikir berdasarkan atas prinsip realistis, yang lebih dekat pada alam kehidupan manusia sehari-hari. Menurut Aristoteles, manusia adalahmerupakan makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai makhluk materi, iaAristoteles menyadari bahwa manusia dalam hidupnya berada dalam keadaan yang meliputi kondisi alam, materi, dan sosial. Sebagai makhluk rohani, manusia menurut Aristoteles sadar iabahwa manusia akan menuju pada proses yang lebih tinggi yangyaitu menuju kepadapada manusia ideal. Perkembangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai alat mencapainya. Ia menganggap penting pula pembentukan kebiasaan pada tingkat pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral. Aristoteles juga menganggap kebahagiaan sebagai tujuan dari pendidikan yang baikideal. Ia mengembangkan individu secara bulat, totalitas. Aspek-aspek [[jasmaniah]], [[emosi]], dan [[intelek]] sama dikembangkan, walaupun ia mengakui bahwa kebahagiaan tertinggi ialah kehidupan berpikir. <ref name=":0" />
 
=== Thomas Aquinas ===
[[Thomas Aquinas|Thomas]] berpendapatberpandangan bahwa pendidikan adalah menuntunpenuntun agar kemampuan-kemampuan yang masih tidur menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap-tiap individu. Seorang [[guru]] bertugasberfungsi untuksebagai menolongpenolong untuk membangkitkan [[potensi]] yang masih tersembunyi dari anak agar menjadi aktif dan nyata.. <ref name=":0" />
 
== Teori belajar ==
Baris 28:
* Belajar melalui pengajaran, belajar melalui pengajaran bertujuan agar siswa dapat ke tahap selanjutnya yaitu ''[[learning by discovery]]''. Menurut kaum parenialisme, seorang guru harus mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri siswa, serta melakukan ''[[moral authority]]'' atas murid-muridnya. <ref name=":0" />
 
== Peran pendidik dan peserta didik menurut parenialismeperenialisme ==
Menurut kaum perenialismeparenialisme, peserta didik merupakanadalah mahlukmakhluk rasional sehinggakarena itu pendidik memilikimempunyai posisi yang dominanpenting dalam kegiatan pembelajaran dikelas, sertadan membimbing jalnnyajalannya pembelajaran atau [[diskusi]] yang membuatmempermudah mudahpara peserta didik. Peserta didik juga dianggapdiangap bahwa mereka sudah memiliki potensi dari lahir yang harus diarahkan sehingga peserta didik dapat menyimpulkan kebeneran-kebenaran secara tepat. <ref name=":1">{{Cite journal|last=Arfan Mu'ammar|first=Muhammad|year=2014|title=Perenialisme pendidikan (analisis konsep filsafat perenial dan aplikasinya dalam pendidikan Islam|url=|journal=Nur El-Islam|volume=1|issue=2|pages=20-22|doi=}}</ref>
 
== Pandangan perenialisme mengenai kurikulum ==
[[Kurikulum]] yang digunakan dalam pendidikan perenialisme adalah kurikulum yang berorientasi terhadap mata pelajaran (''subject centered''). Parenialisme juga membedakan kurikulum berdasarkan dengan tingkatan pendidikan yaitu:<ref name=":1" />
 
* ''Pendidikan dasar'', pendidikan dasar bertujuan sebagai persiapan kehidupan di tengah masyarakat. Pada pendidikan dasar ini kurikulum difokuskan pada hal-hal seperti [[membaca]], [[menulis]], dan [[berhitung]].
* ''Pendidikan Menengah'', kurikulum pendidikan menengah fokus pada latihan-latihan berfikir (aspek kognitif) seperti [[bahasa asing]], [[logika]], [[retorika]], dan lain sebagainya.
* ''Pendidikan Tinggi''/''Universitas'', pendidikan tinggi merupakan lanjutan dari pendidikan menegah. Pendidikan tinggi memiliki prinsip mengarahkan yang bertujuan untuk mencapai tujuan kebajikan intelektual “''[[the intellectual love of God]]''”.
* ''Pendidikan Orang Dewasa'', menurut kaum parenialisme pendidikan orang dewasa adalah untuk mengembangkan sikap bijaksana, agar orang dewasa mampu memerankan perannya sebagai pendidik bagi anak-anaknya.<ref name=":1" />
 
== Lihat pula ==