Janger Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
== Sejarah ==
Janger Banyuwangi konon diciptakan oleh seorang pedagang sapi yang juga pengemar kesenian daerah bernama Mbah Darji pada abad ke-19 atau ke-20.<ref name=":3" /> Ia berasal dari Dukuh Klembon yang masuk daerah Dukuh Klembon, [[Singonegaran, Banyuwangi, Banyuwangi|Singonegaraan]], Banyuwangi.<ref name=":1" /> Sebagai seorang pedagang ia sering bepergian dari Banyuwangi menuju Bali. Ia mengagumi budaya [[Bali]] dan menyukai kesenian teater Arja.<ref name=":0" /><ref name=":1" /> Ia lantas berkenalan dengan seniman musik bernama Singobali di [[Penganjuran, Banyuwangi, Banyuwangi|Penganjuran]].<ref name=":0" /><ref name=":1" /> Dari minat dan perkenalannya dengan seniman daerah itu maka ia menggagas ide untuk mengombinasikan Teater Ande-Ande Lumut dengan tarian dan gamelan Bali, dengan tetap menggunakan bahasa daerah setempat.<ref name=":0" /><ref name=":1" /> Pencampuran ini dikenal sebagai Damarwulan Klembon atau Janger Klembon.
 
Teater Banyuwangi alias Janger Banyuwangi ini kemudian populer. Ada banyak grup teater yang kemudian memertunjukkan kesenian ini. Popularitasnya kemudian keluar hingga ke daerah sekitar Banyuwangi. Hal ini terbukti dengan adanya grup Janger Banyuwangi di daerah [[Kota Malang|Malang]], yaitu Klojen dan Samaan pada tahun 1950-an.<ref name=":0" /> Selain sebagai media hiburan, banyak juga pejuang yang menggunakan kedok seniman teater ini untuk menutupi kecurigaan prajurit Belanda dan mata-matanya pada masa pergerakan.<ref name=":0" /> Pada saat iniitu, Janger Banyuwangi selain sebagai media hiburan juga menjadi media sosialisasi seperti edukasi bencana dan menjaga persatuan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.<ref name=":3" /><ref>{{Cite web|url=https://www.banyuwangikab.go.id/berita-daerah/edukasi-bencana-digelar-lewat-kesenian-janger-banyuwangi.html|title=Edukasi Bencana Digelar lewat Kesenian Janger Banyuwangi|website=www.banyuwangikab.go.id|access-date=2019-04-26}}</ref> Pada masa revolusi, kerap kali para pejuang kemerdekaan menyamar sebagai seniman Janger untuk mengelabui Belanda dan para mata-matanya.
 
== Bentuk pertunjukan ==