Sweta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) k memindahkan Sweta (Tokoh Mahabharata) ke Sweta (Mahabharata) |
M. Adiputra (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Sweta''' adalah nama salah seorang tokoh dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Ia berasal dari [[Kerajaan Matsya]] dan bertempur di pihak [[Pandawa]] dalam [[Perang di Kurukshetra|perang besar di Kurukshetra]]. Tokoh ini juga dikenal dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] dengan sebutan '''Arya Seta'''. Ia berperang penting dalam [[Baratayuda|perang Baratayuda]] namun akhirnya gugur di tangan [[Bisma|
==
Menurut versi asli, yaitu [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', Sweta merupakan putra [[Wirata]] raja [[Kerajaan Matsya]]. Ia memiliki dua orang saudara bernama [[Utara (Tokoh Mahabharata)|Utara]] dan Sangka, serta seorang saudari bernama [[Utara (Tokoh Mahabharata)|Utari]] yang menikah dengan [[Abimanyu]] putra [[Arjuna]].▼
=== Versi ''Mahabharata'' ===
Ketika [[perang di Kurukshetra]] meletus, Sweta bersama seluruh keluarga Kerajaan Matsya berpihak kepada para [[Pandawa]]. Pada hari pertama Utara gugur di tangan [[Salya]] raja [[Kerajaan Madra]]. Melihat saudaranya tewas, Sweta segera menyerang Salya. Salya terdesak dibuatnya. Namun ia berhasil diselamatkan oleh [[Kretawarma]].▼
▲Menurut versi asli, yaitu [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', Sweta merupakan
▲Ketika [[perang di Kurukshetra]] meletus, Sweta bersama seluruh keluarga Kerajaan Matsya berpihak kepada para [[Pandawa]]. Pada hari pertama Utara gugur di tangan [[Salya]] raja [[Kerajaan Madra]]. Melihat saudaranya tewas, Sweta segera menyerang Salya. Salya terdesak dibuatnya. Namun ia berhasil diselamatkan oleh [[
Putera Salya yang bernama Rukmarata mencoba untuk menolong ayahnya. Namun ia jatuh pingsan terkana senjata Sweta. Sekutu-sekutu [[Korawa]] lainnya bergerak menghadapi Sweta, namun tidak ada yang mampu menaklukkan putra Wirata tersebut. Korban di pihak Korawa semakin berjatuhan akibat amukan Sweta. [[Bisma]] selaku panglima pasukan Korawa tampil menghadapi Sweta. Perang tanding di antara keduanya berlangsung seru. Akhirnya Sweta pun tewas terkena panah Bisma. Menurut versi ini, kematian putra Wirata yang lain, yaitu Sangka, terjadi pada hari berikutnya. Sangka tewas di tangan [[Drona]], guru para Korawa dan [[Pandawa]].
=== Versi ''Bharatayuddha'' ===
Naskah ''[[Kakawin Bharatayuddha]]'' ditulis pada tahun [[1157]] pada zaman pemerintahan [[Jayabaya|Maharaja Jayabaya]] di [[Kerajaan Kediri]]. Kitab ini berisi tentang perang besar antara keluarga [[Pandawa]] melawan [[Korawa]], yang bersumber dari naskah ''[[Mahabharata]]''. Jika menurut versi ''Mahabharata'', panglima perang pasukan Pandawa sejak hari pertama sampai terakhir adalah [[Drestadyumna]], maka menurut versi ''Bharatayuddha'', panglima pihak Pandawa pada hari pertama adalah Sweta.
Pada hari pertama pertempuran, Sweta menyusun formasi pasukan ''Bajratiksnabyuha'' yang berbentuk laksana badai dan halilintar. Sementara itu pasukan Korawa yang dipimpin [[Bisma]] menggunakan formasi ''Wukirsagarabyuha'' yang berbentuk seperti gunung kokoh dilindungi lautan luas. Pertempuran hari pertama berlangsung seru. Kedua adik Sweta, yaitu [[Utara (Tokoh Mahabharata)]] dan Wira Sangka masing-masing tewas di tangan [[Salya]] dan [[Drona]]. Menyadari hal itu, Sweta pun marah dan memburu Salya. Tapi Salya berhasil diselamatkan oleh [[Kretawarma]]. Namun, putra Salya yang bernama Rukmarata tewas di tangan Sweta.
Sama dengan versi aslinya, Sweta akhirnya gugur di tangan Bisma. Setelah kematian Sweta, pihak Pandawa mengangkat Drestadyumna sebagai panglima yang baru.
=== Versi
Sweta dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] dikenal dengan nama Arya Seta. Ia dilukiskan bertubuh gagah, serta berkulit [[putih]] bersih. Ia merupakan putera sulung [[Wirata|Matsyapati]] raja [[Kerajaan Wirata]]. Seta menikah dengan [[bidadari]] bernama Kanekawati,
Seta juga terkenal sakti. Ia memiliki ajian bernama ''Narantaka''.
Versi pewayangan yang merujuk kepada naskah ''[[Kakawin Bharatayuddha|Bharatayuddha]]'', antara lain mengisahkan bahwa panglima perang pihak Pandawa yang mula-mula dipilih adalah Seta. Sama halnya dengan versi-versi yang lainnya, Seta dikisahkan gugur di tangan [[Bisma]], setelah kematian kedua adiknya, yaitu Utara dan Wratsangka.
== Lihat pula ==
* [[Wirata]]
* [[Utara (Mahabharata)|Utara]]
{{tokoh mahabharata}}
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
|