The Old Capital (Novel): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Amanda Amalia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Amanda Amalia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
Kisah ini diceritakan dengan latar belakang kota Kyoto yang indah, dan Ibukota Tua penuh dengan deskripsi alam yang indah. Setiap kuil dan festival memiliki bunganya sendiri - pohon willow yang menangis membungkuk ke tanah, menara pohon aras yang tinggi di atas jalan setapak berkerikil, cabang-cabangnya membentuk kanopi yang menakjubkan di atas orang-orang yang berjalan di taman.Jepang. Kisah yang sangat puitis ini berkisah tentang Chieko yang menjadi bingung dan bermasalah ketika ia menemukan sisi sebenarnya dari masa lalunya. Dengan keharmonisan dan adat istiadat yang dihormati dari latar belakang Jepang, cerita menjadi pedih seiring kerinduan dan kebingungan Chieko.
 
Novel ini adalah novel yang indah, khas dari karya Kawabata dengan cara yang secara halus mengeksplorasi perubahan yang stabil pada kehidupan tradisional Jepang. Cerita ini menunjukkan bagaimana Jepang pasca perang bergerak, meninggalkan aspek-aspek tertentu dari sejarah dan tradisinya. Bisnis tradisional mulai memudar ketika teknik bisnis impor mulai berlaku, dan pengrajin berjuang untuk menemukan dan melatih penerus generasi berikutnya tertarik melanjutkan tradisi.<ref>{{Cite web|url=https://www.japantimes.co.jp/culture/2016/03/19/books/book-reviews/yasunari-kawabata-meditates-nature-westernization-old-capital/|title=Yasunari Kawabata meditates on nature and Westernization in 'The Old Capital'|last=Gattig|first=Nicolas|date=2016-03-19|website=The Japan Times|language=en-US|access-date=2020-06-25}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.publishersweekly.com/978-0-86547-278-5|website=www.publishersweekly.com|access-date=2020-06-25}}</ref><ref>{{Cite news|title=Kimonos and Lonely Violets|url=https://www.nytimes.com/1987/08/02/books/kimonos-and-lonely-violets.html|newspaper=The New York Times|date=1987-08-02|access-date=2020-06-25|issn=0362-4331|language=en-US|first=Mary Jo|last=Salter}}</ref>
 
== Alur ==
Baris 28:
 
Yang lain, [[protagonis]] eponymous adalah [[Kyoto]] itu sendiri, atau lebih tepatnya aspek inti lamanya, [[festival]] dan ritualnya, [[tradisi]] dan estetika kerajinannya, dan lanskap dan lokasi perkotaan dan peri-urbannya - dan perubahan itu dan yang dihadapinya sebagai pasca-perang. perang Jepang dimodernisasi. Ini disajikan sebanyak melalui dialog maupun melalui deskripsi, dan rincian yang tidak relevan dangkal tempat dan tanaman dan barang-barang pakaian sebenarnya penting untuk memahami emosi dan interaksi karakter. Hasilnya hampir merupakan studi tentang bagaimana perubahan budaya yang lebih luas dibentuk oleh perubahan lokal dan individu. <ref>{{Cite web|url=https://www.counterpointpress.com/dd-product/the-old-capital/|title=The Old Capital|date=2015-09-14|website=Counterpoint Press|language=en-US|access-date=2020-06-25}}</ref>
 
== Adaptasi Film ==
The Old Capital diadaptasi menjadi sebuah film yang dirisil pada tanggal 3 Desember 2016 dan disutradarai oleh Saito Yuki. Para aktor yang bermain di film tersebut antara lain Yasuko Matsuyuki sebagai Chieko Sanda / Mitsuko Nakata, Ai Hashimoto sebagai Mai Sanda, Riko Narumi sebagai Yui Nakata, dan aktor lain seperti Reina Aoi, Anna Aoi, Shono Hayama, Asahi Kurizuka, Tsuyoshi Ihara, dan Eiji Okuda. <ref>{{Cite web|url=http://asianwiki.com/The_Old_Capital|title=The Old Capital - AsianWiki|website=asianwiki.com|access-date=2020-06-25}}</ref><ref>{{Citation|title=Koto|url=http://www.imdb.com/title/tt5811338/|accessdate=2020-06-25}}</ref>
 
== Referensi ==