Julianus Sunarka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 53:
Selama kepemimpinannya, ia memiliki impian besar akan banyak hal dalam upaya mewujudkan Keuskupan Purwokerto sebagai tanda hadirnya Kerajaan Allah di dunia.<ref name=s1/> Selama sepuluh tahun kurun waktu 1991–2001, Keuskupan Purwokerto hidup dalam arah pengguliran visi Gereja Misioner, yakni Gereja yang diutus Yesus Kristus untuk melaksanakan kerasulan memberikan kesaksian dan juga mewartakan kabar gembira.<ref>{{cite web|url=https://24hoursworship.com/peziarahan-keuskupan-purwokerto-2000-2016-gereja-kerajaan-allah/|title=Peziarahan Keuskupan Purwokerto 2000-2016: Gereja – Kerajaan Allah – Renungan Harian|publisher=|accessdate=26 Juni 2020}}</ref> Mgr. Sunarka sempat menjadi Anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik untuk periode 1987–1990 dan 1990–1993.<ref>{{cite web|url=http://aptik.or.id/content.php?i=69|title=Selamat Datang di APTIK|website=aptik.or.id|accessdate=26 Juni 2020}}</ref>
 
Mgr. Sunarka resmi mengakhiri tugas sebagai Uskup Purwokerto pada 29 Desember 2016. Keuskupan Purwokerto kemudian mengalami masa takhta lowong (''sede vacante'') di mana tugas keuskupan diampu oleh Administrator Diosesan, R.D. [[Tarcisius PuryantoPuryatno]]. Pada 14 Juli 2018, Takhta Suci menunjuk [[Christophorus Tri Harsono]], Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor untuk meneruskan kepemimpinan di Purwokerto.
 
== Kehidupan pribadi ==