Wayang sadat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 19:
* Iman Kepada Kitab Tuhan
Umat Islam percaya bahwa dogma yang tersurat dalam Al-Quran merupakan firman Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam ditekankan untuk mempelajari, mendalami, dan mengamalkan perintah-larangan yang tersurat dalam ''kitabullah'' baik secara pribadi maupun sosial kemasyarakatan. Dalam lakon Ki Ageng Pengging, ketiga tataran di atas digarap dalam adegan pertama melalui tokoh Ki Ageng Pengging, Nyi Ageng Pengging, dan Nyi Ageng Tingkir. Berikut ini kutipan dialog yang menyebut istilah ''kataman''.
Ki Ageng Pengging: ''Ngaten mbakyu, anggen kula badhe ngawontenaken perpisahan kaliyan anak kula Mas Karebet mangke, Kula sarengaken kalian upacara kataman santri angkatan taun menika. Mila lajeng menika wonten pahargyan saben taun mbakyu.''. Percakapan antaran Ki Anggeng Pengging dengan Nyi Ageng Tingkir tersebut menyampaikan akan mengadakan upacara perpisahan antara Ki Ageng Pengging (bapak) dengan anaknya yaitu Mas Karebet. Upacara perpisahan tersebut dibarengkan dengan acara Kataman. Kataman adalah tes membaca Alquran dari juz 1 sampai dengan juz 30 secara baik dan benar sesuai dengan tajwid yaitu panjang pendek pengucapan, pelafalan, intonasi, jeda, dan pemberhentian.<ref>{{Cite book|title=Dakwah Islam dalam Wayang Sadat Lakon Ki Ageng Pengging|last=Murtana|first=I Nyoman|date=2011|publisher=ISI Press|isbn=978-602-8755-33-7|location=Surakarta|pages=65|url-status=live}}</ref>
* Iman Kepada Nabi
Percaya kepada nabi dalam pertunjukan Wayang Sadat lakon Ki Ageng Pengging, dimunculkan dalam ''jineman'' (rangkaian akhir dari sulukan jejer pertama). Syair ''jineman'' dalam ''sulukan'' diambil dari syair salawatan. Syair salawatan ini juga dipakai dalam bagian akhir ''sulukan pathet sanga wantah''. Berikut ini kutipan syair salawatan: ''“Laillah haillallah, Laillah haillallah, Muhammadar rasullullah, Muhammadar rasullullah.”'' Makna yang tersirat di dalam syair salawatan itu adalah mengagungkan nabi, khususnya Nabi Muhammad SAW. Dalam ajaran Islam, membaca salawatan itu bermaksud untuk mengagungkan nama Allah dan Nabi Muhammad SAW. Ajaran itu terdapat dalam Alquran Surat Al Ahzab ayat 44 dan 56 yang artinya:
|